Breaking News:

Berita Viral

PENAMPILAN Nyeleneh Bapak-bapak di Hajatan, Pakai Peci Setinggi Plafon Rumah, Santai Jadi Tontonan

Aksi nyeleneh bapak-bapak saat datang ke pesta pernikahan, memakai peci yang tingginya nyaris menyentuh plafon rumah.

Editor: Putri Asti
TikTok @ndsm
Bapak-bapak itu santai jadi tontonan tamu undangan lain gegara memakai peci setinggi plafon rumah 

TRIBUNSTYLE.COM - Aksi nyeleneh baru-baru ini dilakukan seorang bapak-bapak saat datang ke pesta pernikahan.

Bapak-bapak tersebut curi perhatian lantaran memakai peci yang tingginya nyaris menyentuh plafon rumah.

Meski penampilannya nyeleneh, bapak-bapak ini tetap percaya diri.

Bahkan dengan santainya dia berjalan sambil merokok walau dilihat banyak tamu udangan lain.

Seperti apa potret bapak-bapak tersebut?

Aksi bapak-bapak memakai peci setinggi plafon rumah saat hadiri hajatan
Aksi bapak-bapak memakai peci setinggi plafon rumah saat hadiri hajatan

Datangi pesta pernikahan, seorang bapak-bapak di Madura tiba-tiba saja menjadi sorotan hingga viral di TikTok lantaran peci yang dikenakan.

Bagaimana tidak, pria tersebut tampak mengenakan peci yang tingginya nyaris menyentuh plafon rumah.

Baca juga: EMAK-Emak Viral Tiba-tiba Lakukan Gerakan Silat Saat Acara Hajatan di Bandung, Kok Benerin Kerudung?

Penampilan pria yang mengenakan peci dengan tinggi tak lazim itu viral di TikTok usai diunggah oleh akun @ndsm Rabu (5/7/2023).

Dalam unggahan tersebut nampak seorang pria yang baru saja keluar dari rumah pemilik hajatan sambil menggandeng anak kecil.

Berbeda dengan peci umumnya, peci hitam yang digunakan bapak-bapak tersebut memiliki tinggi sekitar 1 meter.

Alhasil saat berjalan, peci tersebut sempat menyentuh beragam dekorasi yang dipajang di acara pernikahan.

Warga yang melihat penampakan peci tersebut pun tampak sesekali melihat ke arah sang bapak.

Bapak-bapak itu santai jadi tontonan tamu undangan lain
Bapak-bapak itu santai jadi tontonan tamu undangan lain gegara peci setinggi plafon rumah

"werkudoro : kalo sholat di masjid shaf nya gimana ya,"

Iklan untuk Anda: Nenek 120 tahun: “Pembersihan pembuluh darah sangatlah mudah!
Advertisement by
"Bocah Tunggal : tambah duwur tambah sugeh biasane,"

"BJ : gak rawan ke samber petir a iku,"

"mazz buzzkut : sesepuh madura,"

"Alumni 105 kg : mahkotamu keduwuren king,"

Komentar sejumlah warganet dalam unggahan tersebut.

Sejarah dan Asal-usul Peci

Peci sering dipakai para pejabat di acara kenegaraan.

Dalam keseharian, peci juga terlihat dipakai pria dari kaum muslim saat pergi bersembahyang di masjid.

Akibat pemakaiannya terlihat di tempat ibadah, peci sering diartikan orang sebagai simbol dari agama tertentu. Padahal sejarahnya tidak menjelaskan demikian.

Awalnya peci yang disebut songkok dalam bahasa Melayu, memang dibawa oleh pedagang Arab yang masuk ke Semenanjung Malaysia.

Namun jauh sebelum masa itu, bentuk penutup kepala seperti songkok sudah ada di bagian lain dari Asia.

Dalam artikelnya "The Origin of the Songkok or Kopiah" yang dimuat di The Brunei Times (2007), Rozan Yunos mengatakan bahwa songkok berasal dari pedagang Arab yang memperkenalkan budaya mereka.

Baca juga: SOPANKAH? Viral Penampilan Tamu Undangan di Pesta Nikahan, Super Seksi, Pakai Hotpants sampai Bikini

Memakai songkok sudah menjadi pemandangan umum di Semenanjung Malaysia pada abad ke-13, saat Islam mulai masuk dan mengakar di kawasan itu.

Bentuk penutup kepala seperti songkok juga ditemukan di berbagai daerah di Nusantara, seperti misalnya songkok recca, di Bone, Sulawesi Selatan.

Songkok recca biasanya dibuat dari serat pelepah daun lontar.

Menurut sejarahnya, songkok ini menjadi penanda bagi pasukan Bone saat berperang melawan pasukan Tator pada tahun 1683.

Penutup kepala dengan berbagai nama, memang ditemukan di wilayahAsia Tengah dan Asia Selatan.

Dalam tradisi Yahudi, terdapat topi kecil yang dinamakan kippah atdu.yarmulka, yang dipakai saat peribadatan.

Hukum Yahudi menyatakan seorang laki-laki diwajibkan untuk menutup kepalanya selama melakukan ibadat.

Baca juga: Hijab Nyentrik dan Hidup Glamor, Ini Sosok Reihana Kadinkes Lampung, Pernah Terseret Dugaan Korupsi

Pemakaian kippah yang awalnya hanya sebuah kebiasaan, belakangan dipakai untuk membedakan orang-orang Yahudi dari masyarakat lain.

Di kawasan Asia Selatan seperti India, Pakistan, atau Bangladesh, pemakaian songkok juga membudaya.

Bukan hanya masyarakat muslim saja yang memakainya, namun juga masyarakat Hindu di India.

Harus diakui pemakaian songkok di Nusantara dipopulerkan oleh Soekarno.

Awalnya saat rapat Jong Java tahun 1921 di Surabaya, ia menegaskan tentang pentingnya sebuah simbol dari kepribadian Indonesia.

Saat itu Belanda sempat mewajibkan mahasiswa sekolah kedokteran STOVIA untuk berpakaian sesuai daerah asalnya.

Akibatnya banyak tokoh pergerakan yang tidak memakai penutup kepala sebagai bentuk perlawanan terhadap bangsa Belanda yang ingin memecah belah persatuan mereka.

Dalam buku otobiografinya yang ditulis Cindy Adams, Soekarno mengakui bahwa pada awalnya ia malu dan takut ditertawakan.

Namun ia berkata kepada dirinya sendiri bahwa dirinya harus menjadi pemimpin, bukan pengikut. Jadi harus berani memulai sesuatu yang baru.

Karena itu ia memperkenalkan songkok yang disebutnya dipakai oleh pekerja-pekerja bangsa Melayu. "Dan itu asli kepunyaan rakyat kita," katanya di depan forum Jong Java.

Soekarno kembali menegaskan pentingnya pemakaian lambang Indonesia Merdeka itu dalam rapat Partai NasionalIndonesia (PNI) pada 4 Juli 1927.

Usul itu akhirnya disetujui dan menjadi identitas resmi kader-kader PNI.

Belakangan songkok itu lebih dikenal sebagai " peci", yang menurut Soekarno berasal dari bahasa Belanda pet (topi) dan ye yang artinya kecil. Rakyat lebih akrab menyebutnya sebagai peci Bung Karno.

Tapi menariknya, ada sebuah catatan, bahwa dalam pengasingan di Belanda tahun 1913, dr. Tjipto Mangunkusumo juga sempat terlihat mengenakan peci saat menghadiri rapat partai SDAP (Sociaal Democratische Arbeiders Partij).

Dalam forum'itu dr. Tjipto bicara. tentang semangat pergerakan nasional di Tanah Jawa, bersama Douwes Dekker dan Soerjadi Soerjaningrat.

Popularitas Soekarno yang kemudian menjadi Presiden Pertama Rl, membuat peci juga memasyarakat di Indonesia.

Pemakaiannya sempat bertahan selama puluhan tahun, sebelum akhirnya semakin pudar.

Diolah dari artikel BanjarmasinPost.co.id 

Tags:
pesta pernikahanhajatanBapak-Bapakpeciberita viral hari ini
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved