Breaking News:

Berita Viral

BUTUH 9 Jam Evakuasi, Fajri Tak Pernah Mau Berobat Meski 8 Bulan Idap Obesitas Ekstrem, Alasan Pilu

Muhammad Fajri (26) memiliki alasan khusus mengapa dirinya tak mau diajak berobat meski menderita obesitas ekstrim selama delapan bulan.

Kolase Tribunstyle, TribunJakarta
Alasan haru Fajri selama ini tak mau diajak berobat ke rumah sakit meski mengalami obesitas ekstrim selama 8 bulan. 

TRIBUNSTYLE.COM - Muhammad Fajri (26) memiliki alasan khusus mengapa dirinya tak mau diajak berobat meski menderita obesitas ekstrim.

Pria dengan berat badan 300 kg ini akhirnya dievakuasi ke rumah sakit pada Rabu (7/6/2023) pagi dengan menggunakan alat berat forklift .

Namun di balik kata 'iya' Fajri, ternyata ada alasan haru kenapa selama 8 bulan ini dirinya selalu menolak untuk dievakuasi. Apa alasannya?

Baca juga: TERUNGKAP Penyebab Muhammad Fajri Alami Obesitas hingga 300 Kg Karena Lakukan Tirah Baring, Apa Itu?

Proses evakuasi Fajri, pria berbobot 300 kilogram asal Tangerang.
Proses evakuasi Fajri, pria berbobot 300 kilogram asal Tangerang. (TribunJakarta)

Fajri saat ini masih mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) usai dirujuk dari RSUD Kota Tangerang.

Di RSCM, Fajri menjadi pasien obesitas kedua yang pernah ditangani pihak RSCM setelah Arya Permana pada tahun 2016.

Saat ini tim dokter fokus terlebih dahulu untuk menstabilkan kondisi kesehatan Fajri yang menurun selama sebulan terakhir.

Saat dilarikan ke rumah sakit, Fajri memang mengeluhkan masalah pernapasan.

Area tubuh pemuda asal Tangerang itu juka mengalami infeksi akibat lecet dan lembab.

Sebab, delapan bulan terakhir ini Fajri hanya berbaring di rumahnya pasca alami kecelakaan.

Tak Pernah Mau Diajak Berobat

Kepada Herman (58) yang merupakan tetangga sebelah rumahnya, Fajri pernah blak-blakan mengenai alasannya tak pernah mau berobat.

Sejak aktivitasnya terbatas akibat obesitas parah, Fajri memang banyak bercerita kepada Herman.

Salah satunya mengenai kondisi kesehatannya ini.

Pasalnya, sebagai tetangga, Herman sudah berulangkali membujuk Fajri untuk mau berobat atas obesitas ekstrem yang dialaminya.

Upaya pertama Herman saat Fajri baru saja mengalami kecelakaan yang membuat kaki kanannya terluka.

Saat itu, Fajri hanya meminta tolong untuk dibelikan minyak gosok saja kepada Herman.

Beberapa waktu kemudian, luka di kaki Fajri tak juga sembuh bahkan terlihat semakin parah dan membengkak.

Herman lagi-lagi membujuk Fajri untuk mau berobat, tapi hal itu selalu ditolak oleh Fajri secara halus.

"Dia bilang enggak mau ngerepotin orang karena badannya besar," ujar Herman saat berbincang dengan TribunJakarta.com di Ciledug, Kota Tangerang, Kamis (15/6/2023).

Hingga akhirnya sekira sepekan lalu, Fajri mulai mengeluhkan kondisi tubuhnya yang kerap ngilu terutama pada malam hari.

Kabar sakitnya Fajri itu terdengar ke para tetangganya sampai ketua RT setempat.

Fajri saat ini tengah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Kota Tangerang
Fajri saat ini tengah mendapatkan perawatan intensif di RSUD Kota Tangerang (TribunJakarta)

Hal itu membuat pihak dokter dari puskesmas setempat mendatangi rumah Fajri untuk memeriksa kondisi.

"Tapi ga hari itu juga langsung dibawa ke rumah sakit," kata Herman.

Selang beberapa hari kemudian atau tepatnya Senin (5/6/2023), Herman kemballi dimintai tolong oleh Fajri.

Kali ini, Herman dimintai tolong untuk menjahitkan sarung untuk persediaan salinan baju Fajri di rumah sakit.

"Karena katanya dia hari Rabu mau dibawa ke rumah sakit. Nah dia minta tolong saya bawa tiga sarung untuk dijahit jadi dua sarung untuk salinan dia dirawat," kata Herman.

Evakuasi Dramatis Bikin Warga Terharu

Pada Rabu (7/6/2023) pagi, kediaman Fajri ramai dipenuhi orang.

Tak hanya warga sekitar, sejumlah dokter dari puskesmas dan perwakilan kelurahan Karang Tengah, Ciledug mendatangi rumah Fajri untuk mengevakuasi pemuda itu ke rumah sakit.

Namun upaya itu tak mudah. Bobot Fajri yang begitu berat membuat pihak kelurahan lantas menghubungi Satpol PP hingga petugas Damkar untuk membantu evakuasi.

Alhasil, seperti yang beredar di media sosial, Fajri harus dievakuasi menggunakan alat berat forklift untuk mengangkutnya menuju mobil bak terbuka yang bakal membawanya ke rumah sakit.

Selama proses evakuasi nan dramatis itu berlangsung, warga sekitar pun terharu menyaksikan perjuangan Fajri.

"Itu evakuasi dari jam 8 pagi baru kelar jam 5 sore, itu di jalan rumah Fajri penuh bukan main, warga pada berdoa pas Fajri lagi dievakuasi," kata Herman.

Diolah dari TribunJakarta.com

Tags:
Muhammad FajriTangerangobesitas
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved