Berita Viral
TANGIS Histeris Sampai Mencakar Ibu, Anak di Banyuwangi Ajak Ayah Main Tengah Malam: Sudah 4 Tahun
Viral curhatan seorang ayah di Banyuwangi soal kondisi ganjil sang anak, rutin ajak main saat tengah malam, apa yang sebenarnya terjadi?
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Viral curhatan seorang ayah di Banyuwangi soal kondisi ganjil sang anak.
Sang ayah membagikan cerita anaknya betingkah ganjil yang sudah berlangsung selama 4 tahun ini.
Berbeda dengan anak kecil kebanyakan, ayah tersebut mengungkap bahwa putranya sering mengajaknya main di tengah gelap malam.
Bahkan jika tak diikuti sang anak sampai merengek menangis hingga mencakar sang ibu.
Apa yang sebenarnya terjadi?

Kisahnya viral di TikTok usai dibagikan sang ayah melalui akun TikTok pribadinya @abayfamily99, Minggu (11/6/2023).
Dalam unggahannya sang ayah menceritakan bahwa putranya tersebut rutin meminta untuk bermain di luar rumah saat tengah malam.
Kebiasaan ini sudah berlangsung selama kurang lebih 4 tahun silam.
Layaknya anak kecil pada umumnya, bocah yang kini sudah berusia 8 tahun tersebut pergi keluar rumah dan berlarian di jalanan.
Baca juga: PILU Ayah di Jember Dobrak Pintu, Lihat Anak 6 Tahunnya Dihabisi dengan Sadis Oleh Ibu Kandung
Namun aktivitas bermainnya itu justru dilakukan pada pukul 02.13 WIB dinihari.
"Rutinitas tiap malam jagain anakku, kujalani semuanya dengan ikhlas ya Allah," tulis sang ayah.
Saat dilarang keluar lantaran waktu yang sudah menunjukan tengah malam, bocah tersebut justru menangis histeris hingga mencakar tubuh sang ibu.
"Untuk nyaranin untuk melarang keluar ni aku coba malam marah mamanya dicakarin, untung ada pakdenya yang nolongin," paparnya lagi.

Meski hanya bermain seorang diri, bocah tersebut terlihat asik berlarian di sekitar rumah.
Sementara sang ayah terlihat mendampingi dan menemani sang putra bermain sambil menunggu di pekarangan.
Akibat hampir setiap hari bermain ketika tengah malam, sang ayah mengungkap bahwa putranya tersebut baru mulai beristirahat sekitar pukul 13.30 WIB siang.
"Ini tidurnya semaunya sendiri direbahkan malam melek gak akan tidur lagi, bagi yang penasaran pingin tau siang tidur apa tidak anakku," uajrnya.
Selain hobi bermain ketika tengah malam, sang ayah juga mengungkap bahwa putranya tersebut sering kesulitan makan.
* Gangguan Tidur Pada Anak
Gangguan tidur tidak hanya dialami oleh orang dewasa, tapi gangguan tidur juga bisa dialami oleh anak- anak atau remaja.
Gangguan tidur dapat menyebabkan tubuh kita menjadi lemas pada siang hari, bahkan bisa berdampak pada kesehatan tubuh.
Pakar tidur anak Sally Ibrahim, MD, mengatakan gangguan tidur ini dapat mempengaruhi kesehatan anak- anak - dan orangtua, karena orangtua yang merawat mereka.
Dia menjelaskan tiga gangguan tidur yang bisa terjadi pada anak- anak dan bagaimana mengatasinya.
1. Insomnia
Insomnia mempengaruhi anak dengan cara yang sama seperti insomnia mempengaruhi orang dewasa.
Seperti orang dewasa, anak- anak juga bisa kesulitan tidur atau tetap ter tidur.
Kasus akut dapat disebabkan oleh stres atau penyakit, tetapi jika insomnia berlangsung lebih lama dari beberapa bulan, mungkin ini insomnia kronis.
Untuk kasus yang lebih ringan, bantu anak- anak mempraktikkan kebiasaan tidur yang baik.
Berikut tipsnya:
- Tetapkan batas dan bersikap tegas tentang waktu tidur.
- Miliki rutinitas tidur teratur, dan pertahankan sebaik mungkin. Efeknya bukan hanya pada anak-tetapi juga akan menghasilkan kualitas tidur yang lebih baik untuk semua orang di rumah.
- Hindari konsumsi kafein dan kurangi asupan gula.
- Jauhkan elektronik dari kamar tidur, terutama untuk remaja dan anak- anak yang tidak dapat mengatur penggunaannya.
- Biarkan kamar tidur tenang, dingin, dan gelap.
- Orangtua juga bisa memberi hadiah untuk anak- anak yang berusia lebih kecil, ketika mereka berhasil tidur tepat waktu.
- Untuk kasus yang sulit, bicarakan dengan dokter anak. Untuk beberapa anak, konsultasi dengan dokter tidur dapat membantu. Terkadang, psikolog tidur akan membantu membimbing anak insomnia dengan terapi perilaku kognitif.
2. Sindrom fase tidur tertunda
Delayed Sleep Phase Syndrome (DSPS) atau sindrom fase tidur tertunda bisa menjadi masalah mengkhawatirkan pada remaja.
Pasalnya, ketika mereka mengalami sindrom fase tidur tertunda, maka ritme sirkadian otomatis terganggu, jam biologis mereka membuat mereka cenderung seperti “burung hantu” terlambat tidur dan terlambat bangun.
Seringkali gangguan tidur ini keliru dianggap sebagai insomnia pada awalnya, tetapi memang dapat menyebabkan insomnia jika menjadi kronis atau kebiasaan.
Berikut tips untuk orangtua:
- Ajarkan kepada anak remaja kebiasaan tidur yang baik.
- Pastikan mereka menghindari kafein.
- Batasi waktu tidur di siang hari.
- Batasi penggunaan elektronik di malam hari, terutama penggunaan cahaya.
- Paparan cahaya di malam hari harus dihindari, karena dapat menunda jam biologis. Sebaliknya, cahaya di pagi hari sangat penting untuk membantu mengatur jam bangun dan membantu menjaga ritme biologis tetap terjaga.
- Jika gangguan tidur tetap tak bisa diatasi, segera konsultasikan dengan dokter anak untuk mendapat rekomendasi perawatan yang tepat.
3. Sleep apnea
Mendengkur, tidur tidak nyenyak, berhenti bernapas saat tidur, gejala-gejala sleep apnea tersebut juga menyerang anak- anak.
Perhatikan apakah hidung anak tersumbat dan napasnya berat saat anak tidur.
Pada orang dewsa, sleep apnea umumnya terjadi karena beberapa faktor, seperti perubahan suasana hati, kelelahan di siang hari, dan tekanan darah tinggi.
Sedangkan pada anak, Dr. Ibrahim mengatakan anak- anak dengan sleep apnea dapat mengompol.
Dan mereka mungkin memiliki masalah yang sama di siang hari dengan anak- anak attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD), seperti masalah konsentrasi, nilai buruk, dan masalah perilaku.
Jika orangtua mencurigai si kecil mengalami sleep apnea, dokter anak akan merujuk untuk melakukan sleep study untuk mendapatkan diagnosa gangguan tidur dan mengetahui tingkat keparahannya.
Jika anak menderita sleep apnea, biasanya terapi lini pertama adalah menghilangkan amandel dan kelenjar gondok, tetapi bukan tidak mungkin ada pertimbangan lain.
CPAP, mesin yang membantu pernapasan di malam hari, biasanya dicadangkan untuk mereka yang sudah menjalani operasi amandel dan kelenjar gondok atau mereka yang tidak memiliki opsi bedah lain.
Terpenting, kata Dr. Ibrahim, adalah mengatasi masalah tidur sedini mungkin pada anak-anak. Ini akan membantu memastikan, bahwa mereka tetap sehat dan mengembangkan kebiasaan tidur yang positif seumur hidupnya.
(*)
(Banjarmasinpost.co.id/Danti Ayu)
Artikel diolah dari BanjarmasinPost.co.id
Sumber: Banjarmasin Post
Momen Bahagia Annisa Pohan Quality Time Bareng Keluarga di Jepang, Penampilan Almira Buat Salfok |
![]() |
---|
Sama-sama Cerdas, Anak Kembar di China Raih Skor Identik saat Ujian Masuk Kampus, Ortunya Bangga |
![]() |
---|
Pesona Memed Brewog Dijuluki 'Thomas Alva Edi Sound', Pelopor Sound Horeg, Kantung Mata Bikin Salfok |
![]() |
---|
Viral Pasangan Influencer Gelar Pesta Pernikahan di Pesawat Boeing 747-400 yang Sedang Terbang |
![]() |
---|
Cerita YouTuber Alami Koma Usai Melahirkan di Rumah, Suami Panik Lihat Istrinya Kejang: Mengerikan |
![]() |
---|