Kisah Anak Driver Ojol Sentuh Hati Kapolres Solo, Tak Sekolah Usia 7 Tahun, Tiap Hari Ikut Ngojek

Si sopir berdalih jika dia adalah seorang prajurit yang sedang bertugas dalam misi rahasia.

Mulai terganggu, Mila akhirnya meminta sopir untuk menepikan mobilnya agar dia bisa keluar dari situasi itu.

Sopir malah tidak menuruti permintaan Mila dan malah berusaha menyikut Mila dari depan.

Mulai panik, Mila segera menelpon polisi yang membuat sopir lantas berubah sikap.

Dia menjelaskan kepada Mila jika dia hanyalah seorang buruh kerja yang sedang berjuang bertahan hidup.

Dia juga mengaku tidak bermaksud untuk menyikutnya, alasannya, lengannya hanya gemetar.

Kondisi dalam mobil sudah agar adem, akhirnya sopir setuju untuk menepi dan membiarkan Mila pergi.

Setelah keluar dari situasi menegangkan itu, Mila mencurahkan hal yang dialaminya itu ke Instagram-nya @milapanpinij.

Dia hingga kini diliputi rasa ketakutan yang luar biasa serta tidak bisa berhenti menangis.

Baca juga: SADIS, Driver Online di Bandung Jadi Korban Begal Penumpangnya Sendiri, Pelaku Rampas Motor dan HP

Mila juga sudah mengajukan keluhan kepada pihak penyedia jasa taksi online-nya.

Beruntungnya, pihak taksi online langsung menanggapi keluhan customer-nya.

Mereka akan mengembalikan biaya perjalanan Mila.

Dan yang terpenting, si sopir sudah ditangguhkan dari pekerjaannya secara permanen.

Dalam curhatannya di medsos, Mila bahkan membagikan detail informasi tentang identitas sopir kurang ajar itu.

Sopir diketahui bernama Nopporn Saengchan.

Nopporn mengendarai Toyota Camry dengan nomor registrasi 6**5764.

Sopir ini terdaftar dalam pelayanan premium yang biasanya menawarkan tingkat layanan lebih tinggi dibandingkan dengan layanan biasa.

Insiden ini memicu gejala Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD) yang dialaminya.

Baca juga: VIRAL Driver Ojol di Makassar Nekat Bobol Warkop Karena Terdesak Kebutuhan, Pelaku Gasak Mesin Kopi

Mila juga harus mencari pertolongan medis dan menuntut pihak penyedia jasa taksi online untuk menanggung semua biaya berobatnya.

Diketahui, Mila telah mengidap PTSD sejak kakaknya yang pernah menyerangnya dengan pisau sekira empat tahun lalu.

Serangan itu terjadi saat dia sedang tidur di kamarnya.

Gara-gara itu, dia dirawat di rumah sakit selama delapan hari karena luka parah di sekujur tubuhnya.

Mila mengungkapkan perilaku kakaknya itu di bawah pengaruh narkoba dan alkohol.

Karena insiden itulah mengubah hidup Mila.

(TribunSolo.com/Andreas Chris Febrianto/Delta Lidina/TribunStyle).

Artikel ini diolah dari TribunSolo.com