Breaking News:

Berita Viral

DAMPAK Kebakaran Truk Tangki Pertamina di Bandar Lampung, Warga Gagal Panen hingga Tanaman Hangus

Cerita warga yang terdampak kebakaran truk tangki pertamina di Bandar Lampung, gagal panen hingga tanaman hangus terbakar.

TribunLampung.co.id/Hurri Agusto
Cerita warga yang terdampak kebakaran truk tangki pertamina di Bandar Lampung, gagal panen hingga tanaman hangus terbakar. 

TRIBUNSTYLE.COM - Cerita warga yang terdampak kebakaran truk tangki pertamina di Bandar Lampung, gagal panen hingga tanaman hangus terbakar.

Kebakaran truk tangki minyak di Kelurahan Sumberejo, Kemiling, Bandar Lampung masih menyisakan masalah, khususnya bagi warga sekitar.

Salah satu yang terkena dampaknya adalah keluarga Setiawan, pemilik rumah yang berada tepat di belakang lokasi kebakaran tangki minyak.

Pada saat kejadian, api hampir melalap rumah miliknya.

Susana area belakang gudang penampungan minyak diduga ilegal di Kelurahan Sumberejo, Kemiling, Bandar Lampung, yang
Susana area belakang gudang penampungan minyak diduga ilegal di Kelurahan Sumberejo, Kemiling, Bandar Lampung, yang terdampak kebakaran, Jumat (2/5/2023). (Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto)

Baca juga: Petugas Pemadam Kebakaran Ini Kini Jadi Artis, Rela Bertugas Lagi saat Tragedi 9/11: Tanpa Pamrih

Setiawan menjelaskan, saat kebakaran terjadi pada Selasa (30/5/2023) sekira pukul 23.30 WIB, ia belum tidur.

Ketika itu ia masih mengobrol dengan rekannya.

Tiba-tiba terdengar beberapa kali suara ledakan keras yang berasal dari tempat cucian mobil yang berada di depan rumahnya yang dibatasi oleh tembok.

Kemudian muncul semburan api yang sangat besar disertai asap tebal mengarah ke rumahnya.

"Jadi api itu menyembur sempat mengelilingi rumah kami. Tapi alhamdulillah rumah saya enggak sampai kebakar," ujar Setiawan, Jumat (2/5/2023).

"Tapi bisa kita lihat, semua tanaman sekeliling rumah saya sampai terbakar semua, termasuk pohon kelapa yang tinggi itu ikut gosong," imbuhnya.

Dari pantauan Tribunlampung.co.id, area di belakang gudang diduga tempat penimbunan minyak ilegal itu terdapat beberapa rumah warga.

Tak jauh dari sana, terdapat lahan yang ditanami pisang, kelapa, singkong, dan sayur-sayuran.

Sebagian besar tanaman yang berada di sekitar lokasi hangus terkena dampak kebakaran.

"Ini semua tanaman punya warga hangus. Padahal belum sempat dipanen," ujar Setiawan.

"Kalau luas lahan yang kena dampak sekitar 400 meter persegi. Semburan api waktu itu jauh, bisa sampai 100 meter kayaknya," kata dia.

Setiawan kemudian menunjukkan aliran irigasi yang berada di belakang rumahnya masih terlihat sisa-sisa minyak.

"Pas pagi setelah kejadian, minyak masih ngalir ke siringan ini. Ini aja masih keliatan dikit-dikit minyaknya," imbuhnya.

Lebih lanjut, Setiawan meminta pihak berwenang untuk bertanggung jawab membantu warga yang terkena dampak kebakaran.

"Kami cuma minta dari Pertamina tanggung jawab. Warga gagal panen, harus beli bibit lagi," kata dia.

Dia juga meminta tembok yang berada tepat di depan rumahnya agar dirobohkan.

Pasalnya, kata dia, tembok tersebut sudah rentan roboh pasca kebakaran.

"Kami juga minta agar tembok yang di depan rumah saya ini dirobohin aja. Soalnya udah retak-retak," ucap dia.

"Takutnya kalau ada angin malah roboh, nanti malah makan korban lagi," imbuhnya.

Kerasnya Ledakan Kilang Minyak Pertamina Dumai, 9 Pekerja Terkena Pecahan Kaca, Begini Kondisinya

Kilang minyak PT Pertamina di Dumai, Riau, meledak pada Sabtu, (1/4/2023) malam.

Ledakan disebut berasal dari dapur dalam kilang minyak tersebut.

Sejumlah rumah warga yang berada dekat lokasi ledakan rusak parah akibat dentuman ledakan.

Sementara itu, jumlah korban yang mengalami luka-luka akibat ledakan tersebut bertambah menjadi sembilan orang.

Para korban semuanya adalah para pekerja di ruang operator.

Mereka terkena pecahan kata saat insiden terjadi pada Sabtu (1/4/2023) malam.

Baca juga: 5 Fakta Kilang Minyak Pertamina Dumai Meledak, 5 Korban Sudah Stabil, Beberapa Warga Pilih Mengungsi

Area Manager Communication, Relations, dan CSR RU Dumai, Agustiawan mengatakan semua pekerja yang mendapatkan first aid karena terkena pecahan kaca sudah kembali ke rumah masing-masing setelah mendapatkan perawatan di RS Pertamina Dumai.

Saat ini, proses investigasi penyebab insiden masih dalam proses penyelidikan.

"PT KPI RU Dumai meminta maaf atas kejadian ini.

Dan kami akan bertanggung jawab atas kerugian yang terjadi di masyarakat," ujar Agustiawan, Minggu (2/4/2023).

Agustiawan, menjelaskan bahwa proses recovery segera dilakukan agar operasional kilang dapat kembali berjalan optimal serta warga terdampak bisa segera beraktifitas.

Akibat dari kejadian ini, diakuinya, terdapat beberapa rumah warga dan rumah ibadah, khususnya yang berdekatan dengan kilang, mengalami kerusakan minor.

PT KPI RU Dumai akan segera menanggulangi kerusakan yang terjadi sehingga masyarakat dapat kembali nyaman beraktifitas.

Dijelaskan, bahwa saat ini PT KPI RU Dumai sedang membentuk Tim Pemulihan/ Recovery yang melibatkan Pemerintah Daerah, Penegak Hukum, serta perwakilan masyarakat untuk mempercepat langkah pemulihan.

Dirinya mengaku, pendataan terhadap kerugian di masyarakat pun sedang dalam proses pencatatan.

Selain itu PT Kilang Pertamina Internasional RU Dumai, juga sudah mensiagakan tim medis untuk melakukan pengecekan kesehatan bagi masyarakat sekitar.

"Kami pastikan juga bahwa stok BBM Nasional, khususnya wilayah Sumatera Bagian Utara, dalam keadaan aman.

Semoga proses recovery dapat berjalan baik sehingga beberapa hari ke depan kondisi operasional kilang sudah dapat berjalan optimal," pungkas Agustiawan.

Baca juga: Detik-detik Kilang Minyak Pertamina Dumai Meledak, Jemaah Tadarus Kaget Dengar Ledakan : Kaca Pecah

Kilang minyak Pertamina di Dumai meledak, api membumbung tinggi.
Kilang minyak Pertamina di Dumai meledak, api membumbung tinggi. (Kolase Tribunnews/Tribun Pekanbaru)

Stok BBM dan LPG Dipastikan Aman

Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Bagian Utara memastikan bahwa pasokan dan distribusi energi di wilayah operasionalnya berjalan dengan baik dan aman pasca peristiwa yang menimpa Refinery Unit II (RU II) Dumai pada Sabtu (1/4/2023) malam.

"Masyarakat jangan khawatir stok yang ada di Integrated Terminal (IT), Fuel Terminal (FT) dan sarfas Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, dipastikan aman dan tetap beroperasi dengan normal," ujar Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Susanto August Satria kepada awak media, Senin (2/4/2023).

Sebagai informasi Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut memiliki wilayah operasi distribusi meliputi lima provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau.

"Kilang RU II Dumai memasok BBM dan LPG ke sarfas-sarfas operasi Patra Niaga Regional Sumbagut, meliputi FT dan IT yang terletak di Provinsi Riau, Kepulauan Riau dan Sumatera Utara," ucap Satria.

Satria mengungkapkan bahwa Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut terus melakukan koordinasi secara intensif dengan Kilang RU II Dumai.

"Selain koordinasi dengan Kilang RU II Dumai, kami intensif melakukan koordinasi dengan FT dan IT kami, hingga saat ini kondisi stok di FT dan IT tercukupi untuk memasok kebutuhan energi masyarakat.

Proses distribusi kami pun tetap berjalan normal, kami mendapat informasi bahwa kondisi kilang saat ini sudah berjalan normal dan semua dapat teratasi dengan baik dan aman," ungkap Satria.

Baca juga: Kilang Minyak Pertamina Dumai Meledak, Api Membumbung Tinggi, Tanah Bergetar, Warga Panik Berlarian

Kesaksian Warga

Warga yang tengah melaksanakan tadarus di masjid dikagetkan dengan suara ledakan kilang minyak Pertamina Dumai, Riau pada Sabtu (1/4/2023) malam.

Masyarakat sekitar pun panik hingga berhamburan ke luar.

Salah satu warga, Feri mengatakan saat ledakan terjadi, warga sedang melakukan tadarus Al-Quran di masjid usai melaksanakan salat Tarawih.

"Jemaah kaget karena getarannya sangat kuat, ditambah suara ledakan terdengar keras, di luar masjid sudah ramai warga yang keluar rumah.

Suasana sempat panik saat itu," jelas dia.

Feri terpaksa mengungsi ke rumah kerabatnya karena khawatir terjadi ledakan susulan.

Pantauan Tribunpekanbaru.com di Jalan Tanjung Raya yang berada di belakang kilang, sejumlah warga berkumpul di Masjid Al Qiyam.

Sejumlah rumah warga dan masjid mengalami kerusakan.

Kaca rumah warga pecah dan dinding masjid mengalami keretakan.

Masjid mengalami kerusakan di beberapa bagian dinding dan plafon ada yang copot.

Sedangkan, kaca jendela rumah yang berada di sampingnya juga pecah hingga berserakan di lantai teras.

"Kami kaget mendengar ledakan dan berhamburan keluar rumah, sebab kaca rumah saya ikut pecah," ujar Bobby warga Kelurahan Tanjung Palas, yang tempatnya tinggalnya tak jauh dari kilang.

Baca juga: Duar Warga Lari Selamatkan Diri saat Depo Pertamina Plumpang Terbakar, Warga Terkapar Hirup Gas

Ledakan kilang minyak Pertamina RU II, Dumai, yang terlihat dari permukiman warga.
Ledakan kilang minyak Pertamina RU II, Dumai, yang terlihat dari permukiman warga. (TribunPekanbaru)

Terungkap ledakan Kilang Pertamina Dumai Putri Tujuh membuat guncangan yang terasa ke pusat Kota Dumai.

Jarak getaran akibat ledakan di kilang minyak Pertamina Kota Dumai itu terasa hingga radius sekitar 7 Kilometer.

Saat ini, di lokasi peristiwa, api tampak membumbung ke udara.

Dan sejumlah petugas pemadam kebakaran dari Pertamina dan Pemko Kota Dumai tampak berjibaku di lokasi kejadian.

Meriyanti (42), seorang warga Dumai mengaku kepada Tribunpekanbaru.com (grup TribunStyle.com), akibat guncangan itu, kaca rumahnya yang berada di Kelurahan Jayamukti, Kota Dumai terasa bergetar.

Ia juga mengatakan, saat kejadian ia baru saja tertidur.

"Sepulang salat tarawih dari Masjid, saya makan lalu rebahan untuk tidur.

Baru saja mata mau terlelap, tiba-tiba terdengar bunyi ledakan keras yang disertai dengan getaran," pungkasnya.

(Tribunlampung.co.id/Hurri Agusto/TribunPekanbaru.com / Donny Putra).

Artikel ini diolah dari TribunLampung.co.id

Sumber: Tribun Lampung
Tags:
PertaminaBandar Lampungtanamankebakaranberita viral hari ini
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved