Breaking News:

Berita Viral

CERITA Wanita Naik Taksi Tanpa Sopir, Tak Khawatir Meski Setir Berputar Sendiri, Berapa Ongkosnya?

Viral di media sosial cerita seorang wanita yang menaiki taksi tanpa sopir, tak khawatir meski setir berputar sendiri, berapa biaya taksi tersebut?

Kolase Tribun Style/Twitter @nmonarizqa
Nurvirta antusias saat menaiki taksi tanpa sopir, setir berputar sendiri. 

TRIBUNSTYLE.COM - Siapa sangka, di zaman saat sekarang ini seseorang bisa menikmati perjalanan taksi tanpa sopir?

Pengalaman inilah yang baru-baru ini dialami oleh seorang wanita bernama, Nurvirta Monarizqa.

Nurvirta berbagi cerita seru tentang pengalamannya naik taksi tanpa sopir.

Cerita Nurvirta kemudian viral usai diunggah melalui akun Twitter @nmonarizqa.

Dalam rekaman video yang beredar, taksi yang dinaiki Nurvirta melaju dengan kencang namun tanpa ada yang mengendalikan kemudi.

Baca juga: VIRAL Aksi Arogan Pengemudi Mobil Dinas Polri, Tenteng Senpi, Pukul Driver Taksi Online: Pak Tolong

Tangkapan layar video viral taksi tanpa sopir.
Tangkapan layar video viral taksi tanpa sopir.

"Manggil taksi, nggak ada supir yang nyangkut ? Manggil taksi, NGGAK ADA SUPIRNYA," tulisnya.

Melalui sejumlah potongan video singkat, pengunggah membagikan momen ketika taksi yang ditumpanginya berbelok di perempatan.

Terlihat, kendali setir berputar dengan sendirinya.

Taksi dengan teknologi canggih itu juga dilengkapi dengan fasilitas pemutar musik hingga layanan emergency.

Hingga Minggu (28/5/2023), utas viral tersebut telah dikomentari 487 warganet, diretweet 1.944 akun, dan disukai sebanyak 9.407 pengguna Twitter.

Dilansir dari Kompas.com, Sabtu (27/5/2023), Nurvirta selaku pengunggah berbagi cerita pengalamannya naik taksi tanpa sopir.

Nurvita mengatakan, awalnya memesan layanan taksi melalui aplikasi dari perusahaan robotaxi Cruise, di San Francisco, California, Amerika Serikat, Rabu (24/5/2023).

Pengalaman itu pertama kali dia rasakan bersama sang suami.

Saat itu, mereka hendak pulang dari tempat makan di LimeTree, San Francisco, AS.

"Dari LimeTree ke Browser Books saja," kata Nurvirta.

Setelah itu, mereka melanjutkan perjalanannya ke tempat penginapan.

Nurvirta dan suami mendapatkan kesempatan early access untuk menjajal taksi tanpa pengemudi.

"Suami saya bekerja di Cruise sehingga mendapat early access," terang Nurvita.

Saat menjajal taksi tanpa pengemudi itu, Nurvita mengaku sangat senang dan antusias.

Walaupun awalnya sudah tahu akan mendapat robotaxi, tetapi dia tetap masih tidak percaya karena selama ini hanya lihat di video.

Nurvirta mengaku dirinya hanya perlu duduk sepanjang perjalanan.

Taksi dengan otomatis akan mengantarnya ke lokasi tujuan.

Nurvita juga mengaku tidak khawatir terkait keamanan kendaraan tersebut.

"Keamanan sudah terjamin, karena saya tahu regulasinya sangat ketat," imbuhnya.

Saat ditanya terkait ongkos, Nurvita mengaku tidak membayar sepeserpun untuk perjalananya, alias gratis.

"Gratis, karena baru pertama kali naik," terangnya.

Dilansir dari The Verge, robotaxi Cruise adalah perusahaan kendaraan otonom General Motor yang mulai mengoperasikan armada mini tanpa pengemudi di San Francisco, Amerika Serikat.

Kendaraan otomatis itu beroperasi selama 24 jam.

Namun, hanya karyawan yang memiliki akses ke seluruh wilayah pada jam operasional.

Setelah uji coba di San Francisco berhasil, perusahaan tidak menutup kemungkinan bakal memperluas jaringannya ke wilayah lain.

Cruise menjadi armada pertama yang mengenalkan teknologi self-driving di San Francisco, AS.

Baca juga: VIRAL Penumpang Diperas Rp 900 Ribu oleh Taksi Bandara Sukarno Hatta, Polisi Periksa 2 Orang

Benarkah Buka Taksi di Jepang Bayar Rp 1,4 Juta?

Belum lama ini media sosial dibuat heboh dengan unggahan TikTokers Ibnu Wardani.

Ia menyebutkan jika membuka pintu taksi di Jepang dikenai tarif Rp 1,4 juta.

Video ini langsung viral dan diunggah ulang oleh sejumlah netizen.

Banyak orang yang mempertanyakan informasi tersebut. 

Lantas seperti apa kebenarannya? 

"Kita buka pintu taksi aja di Jepang itu harus sudah bayar Rp1,4 juta. Bayangin, baru buka pintu taksi doang," ujarnya dalam video tersebut.

Baca juga: Jerome Polin Minta Maaf soal Konten TikTok Berpakaian Dokter, Terima Kasih untuk Segala Kritik

Ibnu Wardani menyebutkan jika membuka pintu taksi di Jepang dikenai tarif Rp 1,4 juta.
Ibnu Wardani menyebutkan jika membuka pintu taksi di Jepang dikenai tarif Rp 1,4 juta.

Unggahan tersebut lalu viral di media sosial dan banyak mendapat komentar beragam warganet. Termasuk mempertanyakan kebenaran informasi tersebut. 

Benarkah baru buka taksi di Jepang sudah dikenai tarif awal Rp 1,4 juta?

Penjelasan guide di Jepang

Menurut salah satu tour guide di Jepang, Yuki menyebutkan, tidak benar jika baru buka taksi di Jepang sudah dikenai tarif hingga Rp 1,4 juta.

Yuki mengatakan, tarif taksi di setiap provinsi bisa berbeda-beda. Namun sudah ada aturan tarif taksi yang bisa dilihat salah satunya di situs taxisite.com. 

Dia mengatakan, tarif taksi wilayah Tokyo untuk tarif awal saat buka taksi adalah 500 Yen atau sekitar Rp 56.000.

Tarif tersebut berlaku untuk jarak hingga 1.096 meter.

"Tarif tambahan 100 yen untuk setiap 255 meter sesudahnya. Tarif gabungan jarak waktu, dan tambahkan 100 Yen untuk setiap 1 menit 35 detik," kata Yuki kepada Kompas.com.

Menurutnya tidak benar jika tarif awal saat buka taksi sudah dikenai tarif Rp 1,4 juta.

Dia mengatakan, informasi yang tidak benar terkait tarif tersebut menurutnya bisa berdampak pada keinginan orang-orang untuk berkunjung ke Jepang.

"Iya, tidak benar. Saya kaget sekali ya kalau tarifnya Rp 1,4 juta. Karena berita tidak benar bisa bikin orang-orang jadi enggan ke Jepang," tuturnya.

Baca juga: VIRAL Penumpang Naik Taksi Bandara Soekarno-Hatta, Seharusnya Bayar Rp 300 Ribu Ditagih Rp 900 Ribu

Ilustrasi taksi di jepang
Ilustrasi taksi di jepang (otto-models.com)

Tarif dari bandara ke hotel

Terkait tarif taksi dari bandara ke hotel yang mencapai Rp 5 juta, Yuki menyebut, kemungkinan turis tersebut naik taksi dari Narita Airport ke kota yang kira-kira tarifnya 25.000-30.000 Yen (Rp 2,8 juta-Rp 3,3 juta). 

"Sebenarnya Narita Airport dibilangnya di Tokyo, tetapi sebenarnya ada di Provinsi Chiba yang kalau ke kota, misal Shinjuku 1,5-2 jam," kata dia. 

Yuki mengatakan, tarifnya bisa lebih murah jika wisatawan itu datang dari bandara yang lebih dekat dengan Tokyo. 

"Tapi kalau bandara yang lebih dekat Kota Tokyo lagi Haneda Airport, paling ke Shinjuku 45 menit. Harganya sekitar 8.000-12.000 Yen, itu sekitar satu jutaan," jelasnya. 

Apabila bepergian menggunakan kereta bisa melihat tarifnya di japanrailpass di sini. 

Budget Rp 500 juta kategori mewah

Yuki mengatakan, budget liburan yang disebutkan mencapai Rp 500 juta menurutnya tergolong sangat mewah. Jumlah tersebut sama dengan 4,5 juta Yen di Jepang. 

Padahal menurutnya, pendapatan rata-rata bulanan warga Tokyo sekitar 250.000 Yen atau sektara Rp 28 juta. 

"Kalau Rp 500 juta sekitar 4,5 juta Yen untuk liburan tiga orang selama 10 hari itu kategori mewah. Karena gaji standar orang Tokyo 250.000-300.000 Yen per bulan. Itu yang sudah kerja satu tahunan," ungkapnya. 

(*)

Artikel ini diolah dari Kompas.com

Penulis: Alinda

Sumber: Kompas.com
Tags:
taksisopirongkosviralSan FranciscoAmerika Serikat
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved