Berita Viral
ASTAGFIRULLAH Sejoli Kepergok Mesum Dini Hari di Stadion Maguwoharjo, Saksi: 40 Menit Kasih Tausiyah
Viral sejoli kepergok berbuat mesum saat dini hari. Bahkan, kelakuan tersebut dilakukan di tempat umum yakni di Stadion Maguwoharjo, Yogyakarta.
Editor: Febriana Nur Insani
Dilakukan skrining terhadap berbagai macam penyakit seperti Hepatitis B, sifilis, HIV, malaria, TBC, dan sebagainya.
“Sifilis bisa diobati dan ada obatnya seperti antibiotik,” bebernya.
Sifilis atau raja singa adalah penyakit infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum yang ditemukan oleh oleh Fritz Schaudinn dan Erich Hoffmann pada 1905.
Penularan biasanya melalui kontak seksual, tetapi juga dapat ditularkan dari ibu ke janin selama kehamilan atau saat kelahiran, yang menyebabkan terjadinya sifilis kongenital.
Apa itu sifilis kongenital yang juga membahayakan ibu hamil?
Dokter Spesialis Anak RS Panti Rapih, Dr. dr. FX. Wikan Indrarto Sp.A menjelaskan, dari data yang ada, dua dari tiga bayi dengan sifilis lahir tanpa gejala.
“Gejala umum yang kemudian berkembang pada beberapa tahun pertama kehidupan meliputi hepatosplenomegali, ruam, demam, neurosyphilis, dan pneumonitis. Sifilis kongenital tahap akhir dapat terjadi pada 40 persen bayi, salah satunya muncul kelainan bentuk hidung,” jelas dia kepada Tribun Jogja, Rabu (10/5/2023).
Dia menyebut, sifilis kongenital atau bawaan dapat dicegah dan diobati.
Baca juga: Nafsu Sudah di Ubun-ubun, Pasangan di Grobogan Nekat Mesum di Mobil, Baju Berantakan saat Digerebek

Dengan catatan, itu dilakukan selama pemeriksaan laboratorium dan perawatan diberikan kepada wanita hamil secara lebih awal, yaitu selama perawatan antenatal.
“Risiko hasil buruk pada janin dapat diminimalkan, jika seorang wanita hamil yang terinfeksi sifilis, dapat melakukan pemeriksaan laboratorium dan menerima pengobatan yang memadai pada awal kehamilan, idealnya sebelum trimester kedua,” terangnya.
Dijelaskannya, pengobatan sifilis pertama yang efektif dengan obat Salvarsan, dikembangkan pada tahun 1910 oleh Paul Ehrlich, yang diikuti oleh penisilin dan konfirmasi keefektifannya dipastikan pada tahun 1943.
“Kecurigaan infeksi sifilis pada bayi dilakukan dengan pemeriksaan serologi titer RPR bayi pada usia 3 bulan, dan dinyatakan terinfeksi sifilis jika titer bayi lebih dari 4 kali lipat titer ibunya, misal jika titer ibu 1:4 maka titer bayi 1:16 atau lebih. Selain itu, juga bila titer bayi lebih dari 1:36,” jelas dia rinci.
Sampai sekarang, pengobatan lini pertama bagi sifilis adalah satu dosis suntikan intramuskular Penisilin G atau satu dosis Azitromisin telan.
Doksisiklin dan tetrasiklin adalah pilihan lainnya, namun karena terdapat risiko kelainan pada janin, doksisiklin dan tetrasiklin tidak direkomendasikan untuk wanita hamil.
( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )
Diolah dari artikel TribunJogja.com
Sumber: Tribun Jogja
Kisah Wanita Jepang Pilih Tinggal di Rumah Penuh Sampah Usai Suami Wafat, Padahal Aset Melimpah |
![]() |
---|
Momen Bahagia Annisa Pohan Quality Time Bareng Keluarga di Jepang, Penampilan Almira Buat Salfok |
![]() |
---|
Sama-sama Cerdas, Anak Kembar di China Raih Skor Identik saat Ujian Masuk Kampus, Ortunya Bangga |
![]() |
---|
Pesona Memed Brewog Dijuluki 'Thomas Alva Edi Sound', Pelopor Sound Horeg, Kantung Mata Bikin Salfok |
![]() |
---|
Viral Pasangan Influencer Gelar Pesta Pernikahan di Pesawat Boeing 747-400 yang Sedang Terbang |
![]() |
---|