BELUM Banyak yang Tahu! Ini Profesi Orangtua Sultan Bojong Koneng Haji Agus, Berawal dari Truk

TRIBUNSTYLE.COM - Akhirnya terungkap siapa sosok orangtua dari Haji Agus Suhela alias Sultan Bojong Koneng yang berangkatkan 1000 warga umrah.

Kesuksesan anak tentu juga berawal dari orangtua, ternyata kekayaan Haji Agus Suhela berawal dari sebuah truk yang dibeli oleh orangtuanya.

Waktu itu Haji Agus Suhela dan orangtuanya masih belum jadi orang terpandang dan belum kaya raya seperti sekarang.

Namun atas kegigihan Haji Agus Suhela ia dan orangtuanya berhasil mengangkat derajat keluarganya.

Bagaimana awal mula usaha orangtua dan Haji Agus Suhela hingga akhirnya umrahkan 1000 warga?

Bahkan tak hanya keluarga yang dibahagiakan, warga sekitar rumah Haji Agus Suhela ikut merasakan hasil jerih payah sang sultan.

Haji Agus Suhela viral setelah memberangkatkan umrah 500 warga di dua RT di Desa Telaga Murni, Cikarang Barat, Bekasi.

Tinggal 500 warga lain yang nantinya bakal diberangkatkan sesuai janji Haji Agus Suhela di depan Kabah.

Haji Agus Suhela merupakan warga asli kampung Bojong Koneng yang sukses mengembangkan bisnis di bidang properti.

Baca juga: TAJIRNYA Sultan Bojong Koneng, Rumah Bak Istana, Anak Justru Sederhana, Sempat Jadi Ojol: Berbaur

Hal ini diutarakan Anang Samun Saputra, Ketua RW 07 Kampung Bojong Koneng, Desa Telaga Murni, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.

"Dia usahanya di bidang properti, (usahanya) ya di Kabupaten Bekasi, sekarang juga udah ada di luar Kabupaten Bekasi," kata Anang. 

Siapa sangka, Haji Agus Suhela bukan berasal dari keluarga kaya raya.

Profesi orangtua Haji Agus Suhela merupakan seorang petani.

Kemudian dari hasil bertani tersebut, orangtua Haji Agus Suhela membeli satu unit truk untuk memulai usaha sewa angkutan logistik proyek atau barang.

Kesuksesan Haji Agus Suhela berawal dari truk yang dibeli orangtuanya.

Kala itu, Haji Agus Suhela yang masih duduk di bangku SMP menyetir truk bapaknya, membawa material ke tempat yang dipesan konsumen.

Haji Agus Suhela sudah lihat menyetir kendaraan besar karena tuntutan pekerjaan demi membantu orangtuanya.

Bahkan selain sopir truk, profesi yang juga pernah dijalani Haji Agus Suhela yaitu ojek pangkalan.

Haji Agus Suhela merupakan sosok yang gigih dan pekerja keras.

"Dia gigih cari uang, dia pulang sekolah kalau enggak narik truk, ngojek biasanya,"

"Saya juga kadang jadi keneknya. Dulu kami ngetem nunggu orderan di lampu merah Cibitung," tutur Anang.

Dari satu unit truk, Haji Agus mulai jeli melihat potensi usaha.

Dia membeli satu unit truk lagi sebagai modal awal. 

"Nambah lagi (jadi) 2 (truk), lama-lama banyak. Terus dia ditawarin buat pasok material di proyek perumahan,"

"Lama-lama dipercaya kemudian bikin perusahaan lain di bidang properti," terang Anang.

Saat ini, bisnis Haji Agus kian berkembang hingga memiliki banyak perusahaan. Dia lalu memiliki nazar untuk memberangkatkan keluarga besar dan warga dua RT umrah.

"Jadi dulu pas masih punya 3 perusahaan, dia umrah, nazar di depan ka'bah, sujud sambil doa, nazar mau berangkatin 1.000 orang di dua RT umrah," ucapnya. 

Tinggal bawa badan

Warga yang ketiban pulung diberangkatkan ke Tanah Suci hanya tinggal membawa badan.

Mereka tak perlu kerepotan mengurus masalah persiapan keberangkatan ibadah itu.

"Udah semua, paspor segala macem pak haji semua (yang urus) tanpa ada biaya sepeserpun calon umroh itu bawa badan aja," kata Anang, Sabtu (13/5/2023).

Anang menjelaskan, keberangkatan pertama dilakukan pada 2018 silam sebanyak 150 orang.

Mereka yang diberangkatkan pertama ini terdiri dari keluarga, saudara dan tetangga terdekat.

"Pertama 150 orang, terus pas covid enggak berangkatin, nah sekarang dia mulai lagi berangkatin sampai total sekarang yang udah berangkat 500 orang, sisa 500 lagi," jelasnya.

(*)

--

Diolah dari TribunJakarta.com

Penulis: Siti Nawiroh