Berita Viral
Hadiri Hajatan, Tamu Undangan Malah Ketiban Apes, Motor Digondol Maling, Pulang-pulang Korban Lemas
Asyik hadiri hajatan, salah satu tamu undangan lemas motornya digondol maling. Tak bisa pulang hingga terpaksa telepon teman.
Editor: Putri Asti
"Enggak lama, Pak. Cuma 15 menit," kata dia.
Begitu mereka keluar, ternyata sepeda motor beat BE 5718 DB miliknya itu sudah hilang.
Dari video rekaman CCTV minimarket, terlihat dua orang pria yang menggondol sepeda motor tersebut.
Kedua pria yang mengenakan helm itu mulanya datang secara berboncengan.
Kemudian berhenti di area parkir.
"Yang ngambil motor saya orang yang dibonceng," kata Lestari.
Lestari lalu melaporkan pencurian ini ke Polsek Natar dengan nomor laporan LP/B-26/IV/2023/SPKT/Polsek Natar/Polres Lampung Selatan.
Bahayanya membawa uang tunai juga belakangan dialami oleh seorang petinggi polisi.
Kapolres Bangka Belitung kehilangan uang ratusan juta dicuri orang yang belakangan terungkap merupakan sosok ajudannya sendiri.
Peristiwa pencurian uang ratusan juta milik Kapolres Bangka di rumah dinasnya itu awalnya menjadi sorotan.
AKBP Dwi Budi Murtiono mendapat musibah dengan hilangnya uang yang ia miliki secara tunai.
Uang tersebut hilang dicuri, awalnya AKBP Dwi Budi Murtiono tak mengetahui siapa yang tega mencuri uang itu.
Terungkap pula tujuan awal Dwi Budi Murtiono memiliki uang ratusan juta yang berbentuk tunia atau cash.
Belakangan seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com , terungkap sudah maling uang tunai tersebut tak lain tak bukan ajudannya sendiri di rumah dinas.
Laporan kehilangan tersebut sudah terjadi sejak pekan lalu.

Polisi melakukan penyelidikan hingga dua ajudan Kapolres Bangka Tengah ditetapkan sebagai tersangka pencurian uang di rumah dinas Kapolres Bangka Tengah.
Kronologi kejadian Kabid Humas Polda Babel, AKBP Jojo Sutarto mengatakan bahwa tersangka G mencuri ketika keadaan rumah sepi dan masuk ke kamar.
Dia membua kontainer warna hijau yang berisi uang pada 7 Maret 2023.
Setelah itu, pada 27 Maret ajudan lain berinisial S juga mengambil uang milik Kapolres Bangka Tengah.
Tersangka G mengambil uang sebesar Rp370 juta dan S mengambil sebanyak Rp480 juta atau jika ditotal sebanyak Rp850 juta.
"Selain dua orang tersangka utama, yang menikmati hasil (curian) juga ada yang masih dalam lingkup kediaman kami sebagai ajudan. Ada inisial D, A, D dan C yang mendapatkan bagian yang diberikan oleh S," jelasnya dilansir dari Bangkapos.com, Sabtu (15/4/2023).
AKBP Jojo menegaskan, penanganan perkara ini langsung ditangani oleh Satreskrim Polres Bangka Tengah.
"Tentunya untuk penanganan pidana, nanti secara beriringan nanti untuk proses tindak pidana yang internal, dalam hal ini untuk dikenakan kode etik," ungkap Jojo.
Kasatreskrim Polres Bangka Tengah, AKP Wawan Suryadinata mengatakan, dua tersangka berpangkat Bripda tersebut yaitu Bripda GA dan Bripda SE.
Menurutnya, uang tersebut kemungkinan digunakan tersnagka untuk memenuhi gaya hidupnya.
Uang dibagi-bagikan ke ajudan lain Tersangka mencuri uang Rp 850 juta di rumah dinas yang berada di Komplek Pemda Bangka Tengah dengan memanfaatkan mudahnya akses keluar masuk rumah Kapolres Bangka Tengah.
"Jadi ketika bapak Kapolres sedang di luar rumah, ajudan bapak (AKBP Dwi Budi Murtiono) ngambil. Kemudian ketika ibu lagi ada kegiatan di luar rumah, ajudan ibu ngambil," jelas Wawan.
Dia membeberkan bahwa kedua tersangka memang senang berbagi uang dengan rekan-rekannya dengan alasan setia kawan.
“Karena itu, selain G danS, uang curian tersebut juga dinikmati oleh 4 orang lainnya yakni DA sejumlah Rp16juta, A sejumlah Rp21,7 juta, DU sebanyak Rp43,8 juta dan C sebanyak Rp60 juta,” ungkapnya.
Baca juga: Astaghfirullah, Cantik-cantik Maling! Wanita Ini Nekat Curi Motor, Minum Pil Koplo Sebelum Beraksi
Selanjutnya, AKBP Dwi Budi Murtiono juga mengungkapkan alasan sebenarnya ia menyimpan uang dalam jumlah besar itu berbentuk tunai.
AKBP Dwi Budi Murtiono menjelaskan alasannya menyimpan uang ratusan juta di rumah yaitu untuk keperluan operasi paru sang keponakan.
"Jadi ini saya bisa jelaskan kepada rekan-rekan media bahwa uang yang kami simpan adalah uang yang akan kami pergunakan untuk keponakan kami melaksanakan operasi," ucap AKBP Budi dengan sedikit tertegun dan menarik nafas panjang.
Uang tersebut berasal dari hasil pinjam keluarganya untuk keperluan operasi transplantasi paru keponakan yang berumur 9 tahun.
"Jadi biasanya kalau operasi itu harus ada uang dalam bentuk cash yang dibayarkan," jelasnya.\
Artikel ini diolah dari TribunLampung.co.id dan TribunJatim.com
Sumber: Tribun Lampung
Pria Jepang Tetap Kerja Jadi Tukang Sapu Meski Harta Melimpah Punya 7 Apartemen, Terkuak Alasannya |
![]() |
---|
Kisah Pria di China Jadi Mahasiswa di Usia 60 Tahun, Akrab dengan Teman Sekampus: Merasa Lebih Muda |
![]() |
---|
Usia Hanyalah Angka, Nenek 68 Tahun di China Mendadak Viral, Jago Main Skateboard, Netizen Melongo |
![]() |
---|
Bukan Nikahan, Pesta Cerai Viral di Malang: Undangan, Dekorasi, dan Sound Horeg ala Resepsi |
![]() |
---|
Siapa Pemilik Restoran Bibi Kelinci Kopitiam yang Sedang Viral? Terungkap Nama dan Akun Instagramnya |
![]() |
---|