Berita Viral
TERKUAK Cita-cita Bocah 11 Tahun Sudah Kuliah S2, Pengen Jadi Astronot, Berharap Diakui NASA
Inilah cita-cita Andhara Perez, bocah 11 tahun yang sudah lulus S2. Ingin jadi astronot dan jelajah planet merah. Berharap diakui NASA.
Editor: Putri Asti
TRIBUNSTYLE.COM - Sosok bocah 11 tahun yang sudah menyelesaikan kuliah S2 jurusan matematika sukses menggemparkan publik.
Dia adalah Andhara Perez, yang diketahui memiliki IQ 162 melebihi Albert Einstein dan Stephen Hawking.
Kini terkuak, setelah menyelesaikan pendidikannya kelak, Andhara Perez bercita-cita ingin jadi astronot.
Apa alasan Andhara Perez ingin jadi astronot?

Seorang gadis jenius berusia 11 tahun memiliki IQ lebih tinggi daripada Albert Einstein dan Stephen Hawking.
Perez mengungkapkan, memiliki cita-cita untuk menjelajahi planet Mars.
Baca juga: Dibully karena Autis, Gadis Ini Ternyata Punya IQ Melebihi Einstein, Usia 11 Tahun Sudah Kuliah S2
Gadis jenius usia 11 tahun itu sudah duduk di bangku S2 karena kini dirinya memiliki potensi kejeniusan di dalam kepalanya.
Andhara Pérez Sánchez, dari Meksiko, mencetak 162 yang mencengangkan pada tes IQ-nya.
Poin tersebut diyakini dua poin lebih tinggi dari Einstein dan Hawking, dua pria terpandai yang pernah hidup.
Andhara telah mengarahkan pandangannya untuk menjadi astronot.

Ia ingin bepergian ke luar angkasa, dan bahkan menjajah planet merah.
Sejak usia tiga tahun dia belajar membaca.
Perez kecil juga mulai menyusun 100 buah teka-teki dan belajar aljabar.
Dia sudah mengejar dua gelar di negara asalnya Meksiko.
Satu di bidang teknik sistem dan yang lainnya di bidang teknik industri dengan fokus pada matematika.
Andhara diintimidasi oleh teman-temannya di sekolah, yang mencapnya sebagai "aneh", lapor NBC San Diego.
Baca juga: Punya IQ 175, Gadis 13 Tahun Lulus Universitas Oxford, Hidupnya Setelah Dewasa Sungguh Tak Disangka
Gadis kecil itu sering menghabiskan waktu dengan mempelajari tabel periodik di rumah.
Hal itu membuat ibunya Nallely Sanchez memutuskan untuk mencari bantuan untuk rencana pendidikan yang berbeda.
Ini karena sang anak mengatakan dia tidak ingin pergi ke sekolah lagi.
Kemudian terungkap bahwa dia memiliki IQ 162 yang luar biasa.
Setelah itu, dia melewati sistem sekolah dan lulus SMA pada usia delapan tahun.
Dia juga mewakili universitasnya, Universidad CNCI di Monterrey, dengan berbicara tentang lubang hitam di sebuah acara yang diselenggarakan oleh Institut Seni dan Budaya Tijuana.
Andhara ingin pergi ke Universitas Arizona di mana dia berharap untuk diakui oleh NASA untuk program eksplorasi luar angkasanya.
Keajaiban Meksiko bukan satu-satunya anak jenius yang tampaknya memiliki IQ lebih tinggi daripada ikon Hawking dan Einstein.
Pada tahun 2019, Freya Mangotra yang berusia 10 tahun dari Inggris, dari Birmingham, juga mendapat skor 162 pada tes Mensa IQ.
Menurut ayahnya Kuldeep Kumar, skornya berarti dia secara resmi 'jenius' menurut pejabat di Mensa.
Baca juga: PATAH HATI Sedunia! Rose BLACKPINK Pacaran dengan Dong Won, Aktor Kaya Raya Punya IQ Tinggi
Seorang bocah lainnya yang juga jenius berasal dari Indonesia turut menghebohkan beberapa waktu lalu.
Bocah NTT ini menjadi sorotan setelah menolak hadiah mobil dan laptop.
Siapa sebenarnya bocah NTT yang berhasil melibas 7000 peserta?

Belakangan terungkap bahwa bocah satu ini memiliki kepintaran mengerjakan soal matematika di atas rata-rata teman-temannya.
Ada kurang lebih 7000 peserta yang berhasil dikalahkan oleh sosok bernama Nono (8) .
Ia akhirnya dibicarakan di media sosial karena kepandaiannya.
Nono belakangan menjadi sorotan setelah kepergok menolak hadiah yang fantastis.
Nono merupakan seorang murid SDN Inpres Buraen 2, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Pemilik nama lengkap Caesar Archangels Hendrik Meo Thunay ini berhasil juarai lomba matematika internasional menyingkirkan 7000 peserta dari seluruh dunia.
Melansir Tribun Bali, Nono berhasil meraih Juara satu lomba matematika Internasional Abacus World Competition.
Dalam kompetisi tersebut, Nono berhasil menyingkirkan 7.000 peserta dari seluruh dunia.
International Abacus World Competition yang diikuti Nono merupakan wadah perlombaan matematika untuk seluruh murid Abacus Brain Gym di seluruh dunia.
Nono berhasil berada di posisi pertama, sedangkan posisi kedua diduduki peserta dari Qatar dan ketiga dari USA.
Baca juga: Sosok Nayla Zhafira, Siswa Asal Medan Tak Lulus SNBP, Malah Diterima di 6 Kampus Top Luar Negeri!
Dilansir Tribun Jatim dari Tribun-Flores, sosok Nono ternyata punya kebiasaan yang tak kalah mengejutkan.
Rupanya, anak usia delapan tahun itu mengaku pintar karena sangat setia kepada Tuhan.
Nono mengaku bisa menjadi menjadi pintar karena membaca Alkitab dan berdoa, rendah hati dan terus berlatih.
"Nono diajarkan sebelum belajar harus membaca Alkitab dan berdoa. Itu yang selalu diajarkan," ungkap Nuryati ibunda Nono.
Ia menceritakan bahwa Nono merupakan siswa binaan Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (YPA-MDR) dan kebetulan Nuryati menjadi guru Matematika binaan Astra.
"Awalnya saya ikut kegiatan gasing (metode matematika gampang, asik dan menyenangkan). Setelah itu, saya mengikuti pelatihan di Tangerang-Jakarta selama dua bulan. Sepulang dari pelatihan saya mencoba mengajarkan metode gasing tersebut ke Nono, dengan menggunakan fasilitas-fasilitas dari Astra," ujarnya.
Dengan menggunakan metode ini ternyata Nono sangat cepat dalam menghitung.
"Jujur, selama ini saya dampingi dia dalam mengajar matematika. Tapi saya lambat. Saya tidak cepat seperti Nono. Kalau saya tes dia, saya harus hitung pake kalkulator. Dia bisa menghitung cepat dalam kalkulasi bagi," tambahnya.
Ia berharap agar kedepan itu perlu merubah pola belajar anak.
"Kita tidak perlu mengekangkan tentang kekerasan. Ini saya buktikan saat binaan Astra. Kita perlu memberi semangat buat anak-anak. Karena kebanyakan kita jarang memberikan spirit kepada anak-anak. Kita harus mengembangkan talenta sesuai yang Tuhan kasih. Nono itu hanya sebagai motivasi buat anak-anak agar bisa berprestasi," pintanya.
Gubernur NTT, Viktor Laiskodat mengaku merasa senang dan bangga atas prestasi yang dicapai Nono.
“Saya merasa senang dan bangga melihat anak seperti nono yang cerdas dan membanggakan NTT tetapi juga dunia dan peran guru yang sangat penting," ungkap Viktor Laiskodat dilansir Tribun-Flores.
Keberhasilan Nono, diakui Viktor Laiskodat tidak terlepas dari peran guru sebagai garda terdepan dalam mencerdaskan anak bangsa.
Ia mengatakan tangungjawab seorang guru dalam kegiatan pendidikan masih panjang, anak-anak harus mandiri dan basiknya harus dijaga.
Baca juga: PANTAS Diterima 10 Kampus Luar Negeri, Begini Perjuangan Ryura Assyifa, Sudah Tentukan 1 Pilihan
“Peran guru sangat penting dan baik dalam dunia pendidikan dan yang bertanggung jawab untuk mencerdaskan anak," tegas Viktor Laiskodat.
Setiap anak menurut Viktor Laiskodat, harus didik menjadi cerdas karena para guru sedang membentuk sumber daya manusia, sehingga tidak harus dilakukan dengan kekuatan fisik karena para guru bukan sedang membangun robot.
Ia juga meminta bupati dan kadis pendidikan agar bisa mereplikasi metode belajar dari ASTRA agar hasilnya optimal dan tepat sasaran.
Bupati Kupang, Drs. Korinus Masneno menyampaikan apresiasi kepada Astra yang sudah menfasilitasi Nono untuk mengikuti lomba matematika tingkat Internasional Abacus World Competition.
"Kita bersyukur karena Astra sudah menfasilitasi Nono untuk mengikuti lomba matematika tingkat Internasional Abacus World Competition sehingga mendapat juara satu," ujar Masneno.
Menurut Masneno, Pemerintah Kabupaten Kupang saat ini sedang melakukan kerjasama dengan Astra.
"Kedepan metode yang digunakan Astra, kita akan terapkan di murid-murid yang lain," tutupnya.
Dilansir dari tribunjateng.com, Nono bocah asal NTT yang menjadi juara sempoa dunia di ajang International Abacus World Competition 2022 menolak hadiah mobil dan laptop.
Alasan pemilik nama lengkap Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay menolak dua hadiah itupun cukup polos.
"Kemarin Nono tolak pemberian oto (mobil) dari Astra untuk Nono," ungkap Nuryati, ibu dari Nono Sabtu (28/1/2023).
Nuryati mengungkapkan, mereka sempat mengunjungi kantor pusat Astra dan diterima oleh Direktur Astra Gita Tiffani Boer serta Ketua Yayasan Pendidikan Astra-Michael D. Ruslim (YPA-MDR) Herawati Prasetyo.
Menurut Nuryati, Nono sempat diminta memilih mobil sebagai hadiah, namun putranya menolak.
"Tapi Nono tolak dan Nono bilang mau menciptakan kereta api cepat dan pesawat tercepat saja," ungkap Nuryati.
Karena menolak hadiah mobil, Nono pun diberi bonus oleh Astra menginap di hotel selama tiga hari dan berjalan-jalan keliling Jakarta.
Nuryati dan putranya sempat mengunjungi beberapa tempat, salah satunya monas.
Diolah dari TribunTrends.com
Wajah Muhammad Athaya, Mahasiswa RI di Belanda Meninggal usai Dampingi DPR Kunjungan di Austria |
![]() |
---|
Cantik dan Kaya Raya, Ini Sosok Franka Franklin Istri Nadiem Makarim, Punya Gurita Bisnis Mentereng |
![]() |
---|
5 Potret Feby Belinda Istri Ahmad Sahroni, Anggun & Keibuan, Sederhana Beda dari Istri Pejabat Lain |
![]() |
---|
Total Miliaran, Ini Koleksi Mainan Ahmad Sahroni yang Dijarah, Termasuk Statue Iron Man Rp235 Juta |
![]() |
---|
Tangis Ibu Affan Kurniawan Dapat Rumah Baru, Impian Mendiang Anaknya Kini Terkabul, Sujud Syukur |
![]() |
---|