Berita Viral
NASIB Satpol PP Lampung Ngeluh 3 Bulan Tak Diberi Uang Makan, Terpaksa Kerja Kondisi Perut Kosong
Pilunya nasib Satpol PP di Lampung Selatan, 3 bulan tak dapat uang makan. Ngeluh terpaksa bekerja dalam kondisi perut kosong.
Editor: Putri Asti
TRIBUNSTYLE.COM - Salah seorang anggota Satpol PP Lampung Selatan berinisial A meluapkan keluh kesahnya gegara 3 bulan tak diberi uang makan.
Dia mengaku harus bekerja dalam keadaan perut kosong.
Hingga saat ini, belum ada informasi resmi kapan dia dan anggota lainnya mendapatkan uang untuk makan tersebut.
Lantas, bagaimana tanggapan dari Kasat Pol PP Kabupaten Lampung Selatan terkait hal itu?

Uang makan anggota Satpol PP di Kabupaten Lampung Selatan dikabarkan sudah tiga bulan (Maret, April, Mei) belum kunjung diterima personel.
Menurut keterangan salah seorang anggota Satpol PP Lampung Selatan berinsial A, biasanya uang makan tersebut cair tidak lama setelah gaji mereka ditransfer.
Baca juga: Uang Makan Nggak Berbagi Istri Tua Rela Tinggal Serumah dengan Madunya, Istri Muda: Baik Banget
Anggota Satpol PP Lampung Selatan ini mengaku, para persenol dibiarkan bekerja dalam keadaan perut kosong tanpa ada uang makan.
Padahal, tugas dari para Praja Wibawa cukup krusial sebagai penegak peraturan daerah, pengaman aset pemerintah dan menjaga ketertiban umum.
"Bulan Maret, April, Mei belum diberikan"
Baca juga: IDI Lampung Selatan Ikut Demo Tolak RUU Kesehatan di Jakarta
"Nggak tau juga kita, nggak jelas juga ini"
"Ya kalau mau dibilang ada, ya sampai sekarang belum ditransfer-transfer ke anggota," ujarnya, Rabu (10/5/2023).

Ia menambahkan, besaran uang makan anggota Satpol PP itu sekitar Rp 475.000 per orang setiap bulan.
Diketahui, jumlah anggota Satpol PP Lampung Selatan ada sekitar 600 orang, meliputi anggota yang berstatus PNS dan THLS.
"Kalau infonya sih ada aturan baru dan katanya itu masih digodok. Dimana, uang makan itu mau digantikan dengan nasi kotak," ujarnya.
"Cuma sampai sekarang ini belum ada penggantinya," tuturnya.
Ia mengatakan pada April lalu sempat terendus kabar bakal ada demo karena perkara uang makan tersebut.
"Ya lumayan itu. Infonya kalo duit itu nggak keluar juga akan ada demo Pol-PP se Lampung Selatan," ujarnya.
Dikatakannya, dari awal tidak ada pemberitahuan ke pada dirinya dan anggota lain kalau akan ada penghapusan uang makan begitu.
Baca juga: ALHAMDULILAH Ini Dia Sosok Polisi Baik Hati Belikan Kaos Pemuda Berbaju Lusuh saat Seleksi Polri
Sementara Kasat Pol PP Kabupaten Lampung Selatan Maturidi Ismail menjelaskan dalam peraturan Kementerian Keuangan yang dapat uang makan adalah kementerian dan lembaga.
Ia menjelaskan, kalau Satpol PP, Dishub, dan Damkar, bulan Januari, Februari masih dapat uang makan.
Tapi, kata Maturidi, mulai bulan Maret ke atas uang itu dalam bentuk kegiatan.
"Jadi kalau ada kegiatan itu mereka baru dapat uang makan dalam bentuk nasi kotak"
"Untuk menyikapinya ada pihak ke tiga yang akan menyediakan nasi kotak itu," ujarnya, Kamis (10/5/2023).
Mengenai uang makan yang belum cair, Maturidi mengatakan masih dalam proses.
"Namanya uang negara ini, tidak bisa semudah itu"
"Harus ada SPJ dilengkapi SPT dan bukti lainnya. Dan kalau ada kegiatan diawal akan diajukan diakhir bulan"
"Kan nggak bisa juga ada kegiatan langsunh di SPJ kan langsung keluar,"
"Sudah di BPKAD, kalau adminstrasi semua udah lengkap tinggal menunggu aja," tuntasnya.
Kisah Lainnya - Cerita seorang guru honorer rela jalan kaki menyusuri hutan demi mengajar di daerah terpencil
Sahari (60), seorang guru honorer menceritakan perjuangan pilunya.
Mengajar di daerah terpencil, Sahari harus menyusuri hutan yang berjarak puluhan kilometer dari rumahnya.
Tak sampai di situ, Sahari kerap menemui binatang buas kala berangkat dan pulang mengajar.
Diketahui selama 13 mengajar, Sahari hanya mendapat gaji Rp 100 ribu setiap bulannya.
Seperti apa kisah selengkapnya?
Baca juga: VIRAL Guru Honorer Digaji Rp 118 Ribu per Bulan, Perjuangan Mengajar Disorot: Bersyukur Walau Kurang
Inilah kisah perjuangan Sahari (60) 13 tahun menjadi guru honorer di daerah terpencil SDN 60 bung, Pangkep, Sulawesi Selatan.
13 tahun sudah menjadi guru honorer, bukan waktu yang sebentar bagi Sahari mengajari anak muridnya meski tak mendapatkan gaji yang sebanding.
Bahkan guru honorer ini rela menyurusi naik turun gunung menempuh jarak 40 kilometer demi mengajar murid-muridnya di SDN 60 bung, Sulawesi Selatan.
Cerita guru honorer tersebut dibagikan ulang oleh akun @rumpi_gosip pada Kamis (1/12/2202). Kala itu Sahari menjadi bintang tamu dalam program acara Mimpi Jadi Nyata DAAI TV.
Dalam video tersebut, beliau menceritakan perjuangannya untuk bisa sampai sekolah tempat ia mengajar.
Dengan suara gemetar, Sahari menceritakan pilunya harus melewati hutan-hutan yang penuh binatang buas untuk bisa sampai ke sekolah.
Perjalanan tersebut ia lakukan selama 13 tahun lamanya dengan jarak rumah dengan sekolah 40 Km.
"Jauh-jauh jalan kaki lewat hutan, banyak binatang buas tapi saya sabar, InsyaAllah Tuhan yang melihat semuanya," ujar Sahari.
Tak hanya bercerita soal perjuangannya menuju sekolah, mirisnya, gaji yang didapat sebagai guru honorer hanya Rp 100 ribu setiap bulannya.
"Malu mengucapkannya," jawab guru honorer itu.
"Barang kali mas kaget mendengarkan, kalo dalam 1 bulannya itu cuma Rp 100 ribu," sambungnya.
Diakui Sahari, ia bertahan mengajar digaji Rp 100 ribu lantaran murid-muridnya menangis dan memeluk dirinya saat mengatakan ingin pindah.
Alasan Sahari enggan pindah dari tempatnya inilah yang cukup menyayat hati.
"Jika ibu pindah, kami bagaikan ayam yang kehilangan induknya," ucap Sahari menirukan ucapkan para muridnya.
Segala perjuangan dan lika-liku pun telah dilewati Sahari selama perjalan jauh demi mengajar.
Ia bahkan kesulitan sinyal takut menghadapi bahaya ditengah hutan menuju pulang.
"Selesai mengajar, saya mau pulang ke rumah hujan deras disana tidak ada sinyal saya mau nelpon tidak bisa, sudah gelap saya berjalan sambil berdoa, air mata menetes cuma itu saja yang saya pikirkan," ungkapnya.
Kendati masih mengharapkan adanya perhatian khusus dari pemerintah terkait nasibnya, akan tetapi ia tak mau terlalu berharap lebih.
Baca juga: Ibu Guru Dapat Kejutan Istimewa dari Para Siswa, Temukan Kertas di Dalam Kue yang Isinya Bikin Haru
Saat ini di usianya yang sudah tak muda lagi, ia hanya ingin ikhlas untuk mengabdi sebagai guru dan membagikan ilmu pengetahuannya terhadap murid.
Cerita pilu Sahari itu mendapat banyak doa dari warganet yang melihat dan menyaksikan video perjuangannya dalam memberikan ilmu pada anak-anak di SDN 60 bung, Sulawesi Selatan itu.
"Ini yang membuatku makin heran sama negara ini, nuntut punya generasi berkualitas tapi nasib pejuang pendidikan nya kurang apresiasi," ujar baenara_.
"Tolong pak mentri, kasih ibu ini kemudahan dalam berangkat mengajar.
"Yakin ...kalo bukan panggilan hati....ga akan tahan....terimakasih ibu guru ( khususnya yang ada di pedalaman/kampung2 jauh dari kota) pengorbananmu,jerih payahmu, sangatlah berat dan berdampak...sehat2 selalu ibu / bapak guru.." ujar christianihennuy.
"Ya Allah nangis aku liatnya, itu yg rapat tidur terus dibagi gajinya ama yg guru honorer begini bisa gak?," ujar prhstnod77.
"Yg kyk gini yg hrs diapresiasi. Bkm guru daerah kota yg bnyk maunya, mn mata duitan pula. Segelintir ya oknum. Ya profesi guru no baper2 club, krn fakta mmng ada yg bgtu" ujar ervinamuzaeni12.
"Ini sdh bukan gaji lg,tp tabungan akherat,trimakasih sdh di ekspos," ungkap anaini591.
Artikel ini diolah dari TribunLampung.co.id dan TribunSumsel.com
Sumber: Tribun Lampung
Total Miliaran, Ini Koleksi Mainan Ahmad Sahroni yang Dijarah, Termasuk Statue Iron Man Rp235 Juta |
![]() |
---|
Tangis Ibu Affan Kurniawan Dapat Rumah Baru, Impian Mendiang Anaknya Kini Terkabul, Sujud Syukur |
![]() |
---|
'Ada yang Nemu Tas LV?' Ahmad Sahroni Sibuk Cari Flashdisk Putih Miliknya, Isinya Data Penting |
![]() |
---|
'Habis Ngapain?' Anak Pulang Bawa Jam Tangan Rp11 M Ahmad Sahroni, Ibu Cemas Telepon RW, Kembalikan |
![]() |
---|
Nasib Jam Tangan Rp 11 M Milik Ahmad Sahroni, Sempat Dijarah Bocah, Kini Dikembalikan Lagi |
![]() |
---|