Breaking News:

Berita Viral

Ini Siti Aisyah, Wanita Kaya Wakafkan Hotel & Resto Untuk Dijadikan Sekolah : Saya Bosan Banyak Duit

Sosok Siti Aisyah, wanita kaya raya asal Surabaya wakafkan hotel dan restoran untuk dijadikan sekolah, dia mengaku bosan memiliki banyak uang.

YouTube Cinta Quran TV
Siti Aisyah wanita asal Surabaya wakafkan hotel dan restoran untuk dijadikan sekolah. 

TRIBUNSTYLE.COM - Perkenalkan, namanya Siti Aisyah, wanita sukses di Surabaya itu tengah menjadi sorotan usai memutuskan untuk mewakafkan hotel dan restoran miliknya untuk dijadikan sekolah.

Lewat video yang diunggah dalam kanal Youtube Cinta Quran TV, Siti Aisyah mengaku telah mewakafkan hotel milik sang ibunda di Surabaya kepada Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan kini telah dijadikan sekolah.

Alasan lainnya, Siti Aisyah mengaku bosan memiliki banyak uang.

Selama ini ia mengatakan tak suka foya-foya.

Siti Aisyah bahkan tak punya satu pun tas branded meski sangat mampu membelinya.

Karena yang paling ia suka adalah menggunakan hartanya untuk sedekah.

Baca juga: Enam Tahun Lalu Tunawisma, Wanita Ini Tiba-tiba Dapat Uang Rp73 M, Kini Hidup Mewah dan Bisa Menikah

Siti Aisyah, wanita sukses asal Surabaya, wakafkan hotel untuk dijadikan sekolah.
Siti Aisyah, wanita sukses asal Surabaya, wakafkan hotel untuk dijadikan sekolah.

Publik pun dibuat penasaran dengan sumber penghasilan Siti Aisyah.

Dilansir dari YouTube Cinta Quran TV, Siti Aisyah mengatakan salah satu usahanya adalah restoran Pecel Pincuk Surabaya.

Dia mengaku ikhlas menyisihkan hartanya untuk kepentingan umum.

Siti Aisyah juga mengaku apa yang terjadi pada dirinya sekarang adalah kehendak Allah.

Hatinya digerakkan oleh Allah, akunya.

Tak ingin "masuk surga sendirian", Siti Aisyah juga menularkan kebiasaannya bersedekah kepada anak-anaknya.

Sudah tak terhitung berapa jumlah harta yang sudah dia wakafkan, meski begitu wanita berjilbab itu mengaku tak pernah merasa kehilangan.

Alih-alih, dia justru merasa mendapatkan banyak kebahagiaan karena selalu berbagi dengan sesamanya.

"Itu menurut saya masih sangat kecil," tuturnya.

"Jadi rasa bahagia itu yang tidak ternilai dengan miliaran tadi, yang didatangkan oleh Allah."

Baca juga: Bernilai Puluhan Miliar, Istana Wong Sintinx Telah Diwakafkan Ki Joko Bodo Jadi Masjid Al Umar

Seperti dilansir Surya (grup TribunStyle.com), dia mengaku, setiap berbagi dia selalu merasakan kebahagiaan.

Misalnya, ketika ia mewakafkan sebuah restoran miliknya di sebuah jalan utama di Kota Surabaya, yang nilainya puluhan miliar.

Ia mengakui bahwa hartanya senilai miliaran rupiah hilang, namun Aisyah merasa hartanya tidak pernah habis.

“Kan sesuai janji Allah. Berbagi 1 diganti 10.

Ada yang lebih dalam lagi Al Baqarah, 1 diganti 700 kali. Kenapa harus takut?

Kenapa harus pelit di jalan Allah?” ujarnya.

Aisyah lantas bercerita bahwa kebiasannya bersedekah dan berwakaf didapat dari ajaran dan contoh yang diberikan oleh orang tuanya.

“Tapi saya belum ada apa-apanya dibanding orang tua saya kalau masalah sedekah,” tuturnya sembari tersenyum.

Di antaranya, orang tuanya selalu menghajikan guru ngaji yang belum berhaji setiap tahun sampai mewakafkah tanah dan harta.

“Tanah di mana-mana, panggil kasih. Anak-anaknya nggak ada yang dikasih (tanah).

Anak harus berjuang, kata orang tua saja,” bebernya.

Baca juga: Demi Hadiah Rp44 Juta, Pria Nekat Menyamar Jadi Wanita, Apes Sepatu dan Gaya Bicara Bongkar Kedoknya

Dia menegaskan, harta yang didapatnya itu merupakan titipan Allah untuk diberikan kepada yang membutuhkan.

“Itu tugas kita. Allah menitipkan harta itu kan bukan buat beli kapal pesiar, tas Hermes (harga Rp 1 miliar) walau bisa,” ungkap dia.

Dia menyatakan, jika diharuskan memilih uang Rp1 miliar untuk membeli tas Hermes, ia akan memilih menggunakan uang itu untuk membangun masjid.

“Saya tidak punya tas branded, saya tidak punya, sama sekali tidak punya.

Saya ingin dapat branded Allah saja, doakan,” ujarnya.

Ia kemudian menyinggung soal hotel yang diwakafkan untuk dijadikan sekolah.

Siti Aisyah menceritakan, hotel yang dimaksud itu merupakan milik ibunya di Surabaya.

Bahkan, hotel tesebut sudah diserahkan langsung Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Kini hotel tersebut sudah dijadikan sekolah.

“Hotelnya diwakafkan juga ustaz.

Sudah (diserahkan), mangkannya saya bilang, saya ini belum apa-apanya dibandingkan dengan ibu saya.

Sekarang jadi sekolah Khadijah plus, ibu Khofifah yang nerima,” kata dia.

Baca juga: Pengusaha Ceraikan Istri Demi Nikahi Rinrada Thurapan, Transgender Tak Kalah Cantik dari Nong Poy

Ilustrasi uang.
Ilustrasi uang. (Tribunnews.com/Istimewa)

Bosan Banyak Duit

Kendati begitu, Siti Aisyah mengaku selalu mendapatkan kebahagiaan hidup setiap kali bersedekah.

Sebab, ia justru mendapat balasan yang lebih melimpah dari Allah SWT.

“Saya tekankan, semakin kamu berbagi, kamu semakin bahagia,” ucapnya.

Ia kemudian disinggung soal restoran miliknya yang juga sudah diwakafkan.

“Saya bosan ustaz, punya banyak duit,” ucapnya sembari tertawa.

Dia menjelaskan, bahwa ketika semakin banyak bersedekah, bukan membuat harta makin berkurang.

“Dunia itu pasti akan kejar kita, kata Allah.

Itu adalah teori yang harus dipelajari, bagaimana agar bisa dikejar dunia,” ungkap dia.

Bukan hanya itu, dengan bersedekah dan selalu berbagi pula maka Allah akan dengan sendirinya mendatangkan berkahnya.

“Di mana pun saya berada, saya pegang apa, itu akan jadi duit,” pungkasnya.

(*)

Artikel ini diolah dari Intisari

Sumber: Intisari
Tags:
Siti AisyahhotelrestoransekolahSurabayauang
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved