Berita Viral
TERLANJUR Ditelanjangi, 2 Wanita di yang Diceburkan ke Laut Ternyata Bukan Pemandu Lagu : Hanya Tamu
Terlanjur main hakim sendiri, dua wanita yang ditelanjangi dan diceburkan ke laut di Pesisir Selatan, Sumatera Barat ternyata bukan pemandu lagu.
Editor: Joni Irwan Setiawan
TRIBUNSTYLE.COM - Sudah main hakim sendiri, ternyata dua wanita yang diarak, ditelanjangi hingga diceburi ke laut di Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, bukanlah pemandu lagu.
Polisi ultimatum pelaku untuk menyerahkan diri.
Jika tidak pihak polisi akan menangkap satu persatu.
Diketahui, hingga kini kasus persekusi dua wanita yang diarak, ditelanjangi hingga diceburi ke laut jadi sorotan.
Baca juga: ASTAGFIRULLAH Pemandu Karaoke Jadi Korban Persekusi di Sumbar, Ditelanjangi, Diceburkan ke Tepi Laut

Sebelumnya, kejadian tersebut viral di media sosial.
Peristiwa persekusi tersebut sangat disesalkan.
Ternyata, dua wanita muda yang dipersekusi warga itu bukan pemandu lagu di tempat karaoke atau kafe.
Kapolres Pesisir Selatan, AKBP Novianto Taryono membeberkan lanjutan kasus persekusi dua perempuan di Lengayang, Pesisir Selatan.
"Kejadian ini terjadi pada Sabtu tanggal 8 April 2023.
Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 23.30 WIB," kata Novianto saat jumpa pers di Mapolres Pesisir Selatan, Kamis (13/4/2023).
Dia menjelaskan, dari hasil penyelidikan, saat peristiwa itu terjadi, kedua korban bukan sedang bekerja sebagai pemandu karaoke di kafe tempat keduanya diamankan warga.
Korban saat itu datang untuk berkunjung ke kafe sebuah kafe bernama Natasya Live Musik dan sedang duduk-duduk sambil bercerita di meja belakang.
Ketika asyik bersantai, tiba-tiba warga mendatangi kafe dan terjadilah aksi main hakim sendiri. Saat itu, para pelaku langsung membawa kedua korban ke bibir pantai.
Pada saat terjadi kejadian ini ada salah satu pemuda yang mengambil video saat kedua korban sedang dalam kondisi telanjang.
"Warga ini menyeret dan membawa dua orang perempuan ini ke laut.
Pertama kedua perempuan ini diminta untuk mandi ke laut, kemudian dilepas pakaiannya," ujar Novianto.
"Ini menjadi perhatian kita semua, kepedulian kita terhadap manusia. Kemudian setelah dimandikan ke laut, kedua perempuan itu dibawa kembali ke cafe tersebut," ulasnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, kedua korban berhasil diamankan oleh pihak Mapolsek Lengayang saat kejadian.
Saat itu korban dibawa kembali ke kafe dan diberikan garden pintu sebagai pengganti pakaian.
Novianto memastikan pihaknya akan terus mendalami kasus ini.
"Kemudian, dengan kejadian ini, tentunya kami tidak tinggal diam," kata Novianto.
Sebelumnya kasus ini viral di media sosial dan memancing keributan di dunia maya.
Kejadian ini persisnya di Kampung Pasar Gompong, Kenagarian Kambang Barat, Kecamatan Lengayang.
Baca juga: KESAL Suami Hendak Berlayar, Ibu Muda Ancam Buang Bayinya ke Laut, Akhirnya Kapal Bersandar Lagi
Pelanggaran HAM
"Kita imbau kepada para pelaku agar segera menyerahkan diri.
Karena perbuatan semuanya perbuatan yang melanggar hukum dan HAM. Kalau tidak, kami pasti cari sampai dapat," kata Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan kepada wartawan, Kamis (13/4/2023) di Padang.
Dwi mengatakan, kasus ini telah menjadi atensi pihak kepolisian.
Bahkan kasus yang awalnya berada di Polsek Lengayang, sekarang diambil alih oleh Polres Pesisir Selatan.
Dwi membantah pihak kepolisian mengalami kesulitan mengidentifikasi para pelaku, karena bukti kamera rekaman CCTV hingga video saat kejadian telah dikantongi.
"Sampai sekarang pelaku belum ada yang kami amankan. Kita enggak kesulitan, CCTV ada, rekaman ada.
Yang pasti kami melakukan penyelidikan dulu, kemudian hasil penyelidikan itu akan mengarahkan ke para pelaku," jelas Dwi.
Baca juga: PILU Siswi SMP Jual Diri Lewat Aplikasi Online, Berakhir Tewas Mengenaskan di Dekat Karaoke
Anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat dari Dapil Pesisir Selatan - Mentawai, Ali Tanjung mengatakan, masyarakat tidak boleh main hakim sendiri.
Alasannya katanya, Indonesia ini negara hukum.
"Jika perempuan tersebut melanggar adat, laporkan kepada ninik mamaknya, kalau melanggar aturan negara laporkan kepada pihak kepolisian," kata Ali Tanjung kepada TribunPadang.com, Kamis (13/4/2023).
"Kalau masyarakat main hakim sendiri, berarti kita bukan negara, hutan belantara jadinya, tak boleh itu," lanjut pria asli Tarusan Pesisir Selatan ini.
Kata Ali, masyarakat tidak boleh semena-mena memberi hukuman kepada orang lain.
Menurutnya, aksi perundungan yang dilakukan sejumlah warga di Pasir Putih Lengayang itu merupakan sikap arogan.
"Janganlah, apalagi perempuan tersebut ditelanjangi, itu pelecahan seksual dan melanggar HAM. Jahat itu, gak boleh," ujarnya.
Menurutnya, perundungan itu tidak dibenarkan, karena ada penghinaan dan pelecehan.
"Emang salah apa perempuan itu? Seandainya ada orang yang selingkuh atau ketangkap basah saja tak boleh kita lecehkan, ada satpol PP ada polisi," lanjut politikus Partai Demokrat ini.
Harusnya, menurut dia, kejadian di Pasir Putih itu tidak terjadi.
"Sebenarnya kan bisa lapor ke Polsek, dekat di sana kok, pasti polisi turun tangan," tambah dia.
Ia meminta polisi mengusut tuntas kejadian tersebut, dan berharap para pelaku yang melakukan perundungan terhadap dua perempuan itu mendapat hukuman sesuai aturan yang berlaku.
Bila para pelaku tidak dihukum, ia khawatir kejadian seperti di Lengayang itu bisa terulang lagi.
"Hukum negara yang punya, ada aparat hukum ada undang-undang nya.
Biar jadi pelajaran, dan tidak terjadi lagi di masa yang akan datang," lanjutnya.
Baca juga: HEBOH 2 Pemandu Karaoke Ditelanjangi di Sumbar, Kafe Ternyata Sering Dirazia, Warga Muak Ada Hal Ini

Satpol PP panggil pemilik kafe
Satpol PP Pesisir Selatan memanggil pemilik kafe tempat dua perempuan pemandu lagu bekerja di kawasan Pasir Putih Kambang, Kecamatan Lengayang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kamis (13/4/2023).
Kepala Satpol PP dan Damkar Kabupaten Pesisir Selatan Dailipal mengatakan, kafe tempat dua perempuan pemandu lagu itu bekerja sebenarnya sudah beberapa kali dirazia oleh pihaknya.
Ia melanjutkan meskipun telah sering dirazia, kafe tersebut tidak mengindahkan teguran dan imbauan yang disampaikan.
Tak hanya itu, menurutnya warga setempat juga sudah beberapa kali memberikan teguran kepada kafe yang tetap beroperasi pada malam hari di Bulan Ramadan.
Sementara itu berdasarkan informasi masyarakat di kafe tersebut ada room atau bilik-bilik kecil.
"Masyarakat sudah beberapa kali mengingatkan, kalau tidak salah sudah tiga kali, kita juga sudah beberapa kali mengingatkan, namun saat kejadian malam itu, mungkin masyarakat sudah tak tahan, hingga melakukan tindakan sendiri tanpa berkoordinasi dengan pemerintah setempat," kata Dailipal kepada TribunPadang.com, Rabu (12/4/2023).
Lebih lanjut Dailipal mengatakan sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan sejumlah warga seperti terlihat di dalam video yang tersebar.
Menurutnya tindakan yang dilakukan warga sudah melampaui batas hingga melanggar aturan.
"Sangat disayangkan, tindakan seperti itu sama dengan main hakim sendiri hingga penyebaran video yang tidak senonoh," tambah dia.
(*)
(TribunPadang.com/Rezi Azwar)
Artikel ini diolah dari TribunPadang.com dengan judul Dalami Kasus Persekusi 2 Perempuan di Lengayang, Kapolres Pesisir Selatan: Korban Pengunjung
Sumber: Tribun Padang
Viral Wanita Mantan Pegawai Bank Pilih Resign Lalu Pindah ke Australia Kerja Jadi Tukang Sampah |
![]() |
---|
Kisah Wanita Transgender di Jepang Dulunya Atlet Baseball, Kini Banting Setir Kerja di Klub Malam |
![]() |
---|
Kisah Kurir di China Selamatkan Nyawa Wanita Terjebak di Freezer, Dapat Imbalan Saham Perusahaan |
![]() |
---|
Wajah Muhammad Athaya, Mahasiswa RI di Belanda Meninggal usai Dampingi DPR Kunjungan di Austria |
![]() |
---|
Cantik dan Kaya Raya, Ini Sosok Franka Franklin Istri Nadiem Makarim, Punya Gurita Bisnis Mentereng |
![]() |
---|