Berita Viral
PILU Kisah Sulih Warti, Lansia di Koja yang Hidup di Rumah Penuh Sampah, Depresi Suami Meninggal
Sang adik menceritakan kisah sedih Sulih Warti, lansia di Koja yang tinggal di rumah penuh sampah,
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Viral kisah lansia di Koja bernama Sulih Warti.
Dia telah belasan tahun tinggal di rumah yang dipenuhi dengan tumpukan sampah.
Sang adik menceritakan kisah sedihnya, ternyata dia mengalami depresi usai suaminya meninggal dunia.
Seperti apa kisah lengkapnya?
Baca juga: Dasar Pemalas! Pria Murka Tetangga Jatuhkan Sampah dari Lantai Atas, Kena Mobilnya hingga Penyok

Adik Sulih Warti (75), Sulih Tiyowati (66), mengungkapkan bahwa sang kakak mengalami depresi setelah suaminya meninggal dunia beberapa tahun silam.
Sebagai informasi, Sulih Warti merupakan perempuan lansia yang tinggal di rumah penuh sampah di Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara.
“Dia itu depresi sejak meninggalnya suaminya. Kalau diceritakan, sedih juga,” ungkap Sulih Tiyowati saat ditemui Kompas.com pada Rabu (5/4/2023).
Sulih Tiyowati tidak mengetahui penyebab suami kakaknya meninggal dunia.
Saat menerima kabar kakak iparnya meninggal dunia, Sulih Tiyowati bersama saudaranya yang lain turut menemani Sulih Warti untuk mengantarkan suami sang kakak ke peristirahatan terakhir.
Seusai pemakaman, Sulih Tiyowati bersama Sulih Warti kembali ke rumah yang ditinggali kakaknya itu dengan sang suami di kawasan Ujung Menteng, Cakung, Jakarta Timur.
“Baru sampai di rumah, anak tirinya (Sulih Warti) atau anak kandung abah itu bawa golok sambil bilang, 'Jangan bawa harta abah saya', seakan kami datang itu untuk mengambil harta,” ucap Sulih Tiyowati.
Lantas, Sulih Tiyowati menjelaskan kepada keponakan sambungnya itu bahwa maksud kedatangan keluarga untuk memberikan semangat kepada Sulih Warti sekaligus berduka cita atas meninggalnya abah.
Setelah kejadian tersebut, Sulih Warti disebut diusir oleh anak tirinya. Karena kasihan kepada kakaknya, Sulih Tiyowati membawa Sulih Warti ke rumah saudaranya yang lain di Cilincing, Jakarta Utara.
“Di situ (rumah Cilincing), dia mungkin, 'Saya enggak ada suami, enggak kerja', jadi dia mungkin stresnya mulainya di situ. Kayak begini, sampah-sampah begini. Di rumah adiknya itu (di Cilincing) kumpulkan sampah-sampah, dia enggak jual, (tapi) dibakar,” ungkap Sulih Tiyowati.
Bahkan, saking seringnya membakar sambah, Sulih Warti sempat ditegur oleh warga setempat karena asapnya mengganggu permukiman.
“Karena dia membakar sampah itu, dia ketiduran atau apa, terbakarlah atap rumah (di Cilincing), kebakaran,” ucap Sulih Tiyowati.
Beruntung, pada saat itu warga sekitar dengan sigap bergotong-royong memadamkan api sehingga rumah di Cilincing tidak semuanya ludes terbakar.
Mengenai dugaan depresi ini, Sulih Warti sempat dibawa oleh keluarga Sulih Tiyowati ke dokter kejiwaan.
“Pernah berobat ke dokter kejiwaan, dibilang enggak gila, tapi hanya stres. Karena dia tahu uang, mengaji pintar,” tutur Sulih Tiyowati.
Setelah diberi obat penenang, kata Sulih Tiyowati, Sulih Warti menunjukkan perubahan perilaku, salah satunya berhalusinasi akan dibunuh seseorang.
“Tetapi, yang mengambil sampah ini enggak hilang hingga sekarang,” imbuh Sulih Tiyowati.
Baca juga: Astaga Jorok! Pindah Rumah Baru Dibeli, Pasangan Ini Syok Temukan Ratusan Sampah Obat Kuat Lelaki
Rumah tumpukan sampah

Adapun kondisi rumah di Kompleks Deperla Blok H.10, RT 007/RW 14, Tugu Utara, Koja, Jakarta Utara yang ditinggali Sulih Warti terlihat memprihatinkan.
Hampir 80 persen bagian rumah tersebut dipenuhi berbagai macam sampah, mulai dari kering hingga basah.
Sulih Warti yang merupakan anak ketujuh dari sepuluh bersaudara itu sudah tinggal di rumah tersebut tanpa aliran listrik dan air sejak belasan tahun terakhir.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, sampah-sampah memenuhi hampir seisi rumah. Bahkan, di pintu depan rumah tersebut juga sudah banyak tumpukan sampah.
Untuk memasukinya, Kompas.com harus merayap.
Saat berada di ruangan utama, posisi badan harus menunduk agar tidak mengenai plafon rumah. Pijakan di dalam rumah tidak rata. Tembok rumah dengan cat hijau tampak terkelupas.
Hawanya pun terasa sangat lembab karena ventilasi udara sangat minim di rumah ini.
Sampah-sampah yang ada di sana mulai dari gelas plastik, kaleng, besi bekas, perabotan rumah, styrofoam, kertas, kulkas, rice cooker, lemari, dan lain-lain.
Di balik sampah-sampah tersebut, ada serangga seperti nyamuk, belatung, kelabang, hingga tikus.
Bahkan, ada satu pohon beringin besar yang tumbuh di salah satu ruangan. Pohon tersebut tembus ke atap rumah Sulih Warti.
Saat ini, sampah-sampah tersebut sudah mulai diangkut oleh para kreator konten yang tergabung di dalam Perkumpulan Creator Peduli dan Creator Bersatu.
Mereka sudah mulai bekerja mengangkut sampah di dalam rumah Sulih Warti sejak Senin (3/4/2023).
(KOMPAS.com/ Baharudin Al Farisi)
Diolah dari artikel di KOMPAS.com yang berjudul Sulih Warti Belasan Tahun Hidup di Atas Tumpukan Sampah, Depresi Usai Suami Meninggal
Sumber: TribunStyle.com
Cantik dan Kaya Raya, Ini Sosok Franka Franklin Istri Nadiem Makarim, Punya Gurita Bisnis Mentereng |
![]() |
---|
5 Potret Feby Belinda Istri Ahmad Sahroni, Anggun & Keibuan, Sederhana Beda dari Istri Pejabat Lain |
![]() |
---|
Total Miliaran, Ini Koleksi Mainan Ahmad Sahroni yang Dijarah, Termasuk Statue Iron Man Rp235 Juta |
![]() |
---|
Tangis Ibu Affan Kurniawan Dapat Rumah Baru, Impian Mendiang Anaknya Kini Terkabul, Sujud Syukur |
![]() |
---|
'Ada yang Nemu Tas LV?' Ahmad Sahroni Sibuk Cari Flashdisk Putih Miliknya, Isinya Data Penting |
![]() |
---|