Breaking News:

Berita Viral

Petugas Kebersihan Mogok Kerja 23 Hari, Paris Jadi Lautan Sampah, Jumlahnya Mencapai 10.000 Ton

10.00 ton sampah menumpuk di jalanan Paris akibat petugas kebersihan melakukan aksi mogok kerja hampir sebulan lamanya.

Editor: Amirul Muttaqin
Instagram/@seine_cle
Sampah menumpuk di jalanan Paris setelah para petugas kebersihan mogok kerja hingga Rabu (29/3/2023). 

TRIBUNSTYLE.COM - Paris berubah menjadi lautan sampah!

Diperkirakan 10.00 ton sampah menumpuk di jalanan Paris, mengotori setiap sudut kota.

Hal itu terjadi setelah petugas kebersihan melakukan aksi mogok kerja hampir sebulan lamanya.

Seperti apa kisah lengkapnya?

Baca juga: Astaga Jorok! Pindah Rumah Baru Dibeli, Pasangan Ini Syok Temukan Ratusan Sampah Obat Kuat Lelaki

Serika pekerja kebersihan dan sanitasi di Paris, Prancis, mengumumkan bahwa mereka akan menangguhkan mogok kerja mereka pada Rabu (29/3/2023).

Aksi mogok kerja yang dilakukan para pekerja kebersihan di Paris selama 23 hari terakhir membuat kota tersebut berubah menjadi lautan sampah.

Akibat mogok kerja tersebut, berton-ton sampah tidak diambil petugas kebersihan, menumpuk begitu saja di jalanan Paris setiap harinya, sebagaimana dilansir Forbes.

Di sisi lain, tiga insenerator sampah utama di Prancis juga sempat diblokade.

Kalau pun pekerja kebersihan mau memungut sampah di jalanan, tidak ada tempat pembuangan akhir yang aktif.

Para pekerja kebersihan dan sanitasi tersebut menggelar mogok kerja bersama pekerja-pekerja lain untuk memprotes rencana kenaikan usia pensiun yang diusulkan pemerintahan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Hingga Selasa (28/3/2023), aksi mogok kerja dari para buruh di berbagai sektor masih berlangsung. Aksi tersebut turut membuat transportasi umum lumpuh.

Pemandangan sampah dan tumpukan kantong sampah di Paris, Perancis, Selasa, 4 Februari 2020. Sampah menumpuk di jalan-jalan Paris dan Marseille karena petugas kebersihan dan sanitasi mengikuti aksi mogok kerja untuk menentang rencana aturan kenaikan usia pensiun di Perancis.
Pemandangan sampah dan tumpukan kantong sampah di Paris, Perancis, Selasa, 4 Februari 2020. Sampah menumpuk di jalan-jalan Paris dan Marseille karena petugas kebersihan dan sanitasi mengikuti aksi mogok kerja untuk menentang rencana aturan kenaikan usia pensiun di Perancis. (AP PHOTO/CHRISTOPHE ENA via KOMPAS.com)

Lautan sampah

Wali Kota Prancis Anne Hidalgo mendapat tekanan publik karena sampah terus menumpuk.

Di satu sisi, dia juga menolak rencana kenaikan kenaikan usia pensiun.

Pekan lalu, jumlah sampah yang menumpuk di jalanan Paris diperkirakan mencapai 10.000 ton.

Pada Jumat (24/3/2023), blokade salah satu insenerator dihentikan dan beberapa sampah sudah diambil.

Selain itu, polisi juga berhasil membuka blokade di insenerator kedua.

Total sudah ada dua insenerator yang aktif, tapi mayoritas petugas kebersihan masih mogok kerja dan enggan mengambil sampah yang membanjiri Paris.

Awal pekan ini, ada tanda-tanda kemajuan untuk memulai kembali pengumpulan sampah dari jalanan.

“Pertemuan lain di unit krisis: kami terus mengerahkan semua cara yang memungkinkan, masih tersisa 7.000 ton sampah,” tulis Hidalgo di Twitter.

“Tim kami juga telah bekerja untuk membuat rute acara seaman mungkin dan memberi tahu para pedagang,” sambung Hidalgo.

Blokade insinerator ketiga akhirnya diakhiri pada Rabu dan serikat pekerja kebersihan mau menagguhkan aksi mogok kerja.

Pemungutan sampah di jalanan Paris segera dikebut.

Meski begitu, pejabat kota memperingatkan bahwa perlu waktu untuk membuang semua sampah.

(KOMPAS.com/ Danur Lambang Pristiandaru)

DIolah dari artikel di KOMPAS.com yang berjudul Lautan Sampah di Paris Segera Menghilang, Petugas Kebersihan Tangguhkan Mogok Kerja

Baca artikel lainnya terkait berita viral

Sumber: Kompas.com
Tags:
ParisPrancissampah
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved