Berita Viral
'Terima Kasih Emak' Pria Didukung Ibunya Jadi Mualaf, Setia Temani ke Masjid Meski Dihina Tetangga
Muhammad Mikhael Sathayah memutuskan menjadi mualaf, ibunya memberikan dukungan penuh meski banyak mendapatkan hinaan.
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Kisah seorang pria yang memutuskan untuk menjadi mualaf dan mendapatkan dukungan dari ibunya.
Sang ibu bahkan dengan setia mengantarnya ke masjid meski mendapatkan banyak hinaan.
Kisah tersebut dibagikan di media sosial hingga akhirnya menjadi viral.
Seperti apa kisah lengkapnya?
Baca juga: Jadi Mualaf, Antonio Dedola Sudah Sunat & Belajar Puasa Ramadan, Bekal Nikahi Nikita Mirzani?
Seorang pria keturunan India di Malaysia bagikan perjalanan spiritualnya menjadi seorang mualaf.
Kini setelah resmi memeluk agama Islam, pria India tersebut menambahkan nama barunya menjadi Muhammad Mikhael Sathayah.
Lewat akun TikTok miliknya @mukagangster, Muhammad Mikhael Sathayah bagikan perjalanan kisah hidupnya hingga menjadi mualaf.
Diakui pria yang akrab disapa Mikhael ini hidupnya sempat terasa hampa sebelum memeluk Islam.

Berbagai cara sudah ia coba untuk mengisi kekosongan hati.
Namun bukannya kepuasan, Mikhael justru merasa semakin terpuruk.
Mikhael mengaku sudah menyayangi ibunya dengan sepenuh hati.
Namun hal itu ternyata tidak cukup membuatnya mendapatkan kedamaian hidup.
"Saya coba mengisi kekosongan, tetapi kesakitannya semakin hari semakin menjadi-jadi.
Di luar nampak berjaya tapi hati saya dalam kesakitan.
Apa yang kurang?
Saya sayang mak saya, mak saya segala-galanya bagi saya," tulis Mikhael dikutip TribunTrends.com, Jumat (24/3/2023).
Hingga di suatu hari, Mikhael mendapat sebuah petunjuk.
Ia mendengar sebuah suara seseorang.
Namun saat itu ia masih mengeraskan hati dan menganggapnya hanya angin lalu.
"Mencari nur yang tidak kesampaian, jiwa ini meronta sampai subuh suatu pagi.
Terdengar suara yang indah, aku yang cipta kamu tapi ini yang aku beri pada kamu.
Terima sahajalah.
Apakah maksud soalan itu?
Saya bertanya-tanya apakah jawaban untuk persoalan itu.
Saya rasa saya tahu tapi saya masih tidak mau menerima," cerita Mikhael.
Perlahan namun pasti, hingga akhirnya Mikhael benar-benar mendapat hidayah.

Ia akhrinya memutuskan untuk memeluk agama Islam.
Mikhael lantas bercerita pada sang ibu.
Reaksi sang ibu pertama kali mendengar Mikhael ingin menjadi muslim hanya tersenyum.
Rupanya ibunda Mikhael mendukung apapun keputusan sang anak.
Bahkan ketika semua orang menghina dirinya atas keputusan sang anak, ibu Mikhael tetap tenang.
Sebaliknya, ibu Mikhael justru memberi sang anak sajadah.
Tak hanya itu, dengan setia ibunda Mikhael selalu menemani sang anak saat salat.
Perbedaan keyakinan rupanya tak bisa meruntuhkan rasa sayang ibunda Mikhael kepadanya.
"Sampai sudah dapat jawaban.
Saya beritahu mak, ‘Mak, saya mau masuk Islam’.
Mak terdiam, terkejut, setelah itu mak tersenyum dan beri kebenaran.
Macam-macam mak dikecam sampai ada yang kata mak dah tak ada anak, anak mak dah mati.
Sampai bilang hidup saya mseacam ini sebab mak terlalu manjakan saya.
Mak seorang mak yang baik.
Mak hadiahkan saya sejadah.
Mak sentiasa temani saya ke masjid," ungkap Mikhael.
Melihat kebesaran hati ibunya, Mikhael pun terharu.
Ia pun berterima kasih kepada sang ibu telah mendukung apapun keputusannya.

"Terima kasih mak walaupun kita berlainan agama, mak tunggu luar masjid.
Mak tak hiraukan saudara marah, cakap sesiapa.
Mak terima saya," haru Mikhael.
Sementara itu, setelah menjadi mualaf, Mikhael benar-benar bertobat.
Ia merasa sudah banyak dosa yang ia lakukan selama ini.
Untuk itulah Mikhael nekat melakukan puasa selama tiga tahun berturut-turut.
Bahkan di hari raya pun Mikhael tetap melakukan puasa.
"Banyak sangat dosa sampai saya berpuasa sepanjang tahun walaupun Islam larang.
Saya puasa 360 hari, aidilfitri dan raya haji.
Lain-lain hari saya puasa nak hilangkan dosa.
Sampai saya sakit," tutup Mikhael.
Lihat videonya di sini
Baca juga: JATUH Hati dengan Pria Luwu, Caca Gadis Cina Pilih Mualaf Demi Bisa Menikah, Maharnya Bukan Main
Antar Anak Sunat, Pria Mualaf Ini Akhirnya Tertarik Ikutan Sunat: Saya Belum Pernah

Viral seorang pria mualaf mengantarkan anaknya untuk disunat.
Ternyata tak cuma sang anak, pria ini juga tertarik dan ikutan sunat.
Rupanya selama ia mualaf, belum pernah disunat.
Dilansir dari mStar, Rabu (8/3/2023), seorang ayah yang mualaf memutuskan untuk menyunat kedua putranya.
Namun ia juga tertarik karena belum pernah disunat seumur hidupnya.
“Saya masuk Islam pada 1 November 2021 dan tidak pernah disunat.
Selain itu, tarif sunat untuk orang dewasa cukup memberatkan.
“Namun, hari ini Organisasi Akademi Al Bayan bersama dengan MyMedical Healthcare dengan murah hati membantu para mualaf yang sulit ditemukan seperti kami.

“Maka saya mengambil kesempatan untuk membawa anak-anak.
Dan akhirnya tergugah hatinya untuk melakukan hal yang sama apalagi itu adalah sunnah yang sangat dituntut dalam Islam,” ujarnya.
Seorang mualaf lanjut usia, Osman atau nama aslinya Yeah Kim Huat, 72, mengaku merasakan jantung berdebar saat sunat dilakukan.
Namun ia kemudian lega saat semuanya aman.
“Alhamdulillah Allah memudahkan dan hari ini saya telah memenuhi tanggung jawab lain sebagai seorang Muslim.
“Ada yang gemetar, ada juga yang takut karena kita sudah tahu sunat itu cukup menyakitkan bagi laki-laki,” ujarnya.
Sementara itu, Ahmad Andrew Muling, 47 tahun, juga mengungkapkan rasa syukur dan kegembiraannya karena Tuhan mengizinkannya untuk menyelesaikan khitan.
“Pertama-tama, saya sangat berterima kasih kepada pihak-pihak terkait yang telah memberikan saya kesempatan untuk disunat hari ini.
“Saya sangat bersyukur kepada Allah karena sekarang saya telah memenuhi syarat sebagai seorang muslim dan mengikuti sunnah yang diminta oleh Nabi Muhammad SAW,” ujarnya.
Ahmad Andrew Muling yang merupakan keturunan Iban mengucapkan dua kata syahid pada 31 Desember 2021.

Acara khitanan massal bertajuk 'Sunathon Abang Mualaf' itu digelar Senin dini hari, diselenggarakan oleh Ikatan Akademi Al Bayan.
Acara tersebut disaksikan oleh 50 mualaf dari berbagai negara yang berusia antara tujuh dan 72 tahun.
Pendiri sekaligus direktur Al Bayan Global, Dr Nur Mohammad Hadi Zahalan mengatakan, program Abang Mualaf Sunathon bertujuan untuk merayakan saudara-saudara yang baru saja masuk Islam.
“Organisasi Akademi Al Bayan selalu berkomitmen untuk mengurus kesejahteraan dan kebutuhan mualaf.
Seperti diketahui, khitan merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh setiap muslim.
“Namun, biaya sunat untuk orang dewasa mulai dari RM500 hingga RM1.000 atau Rp 1,7 juta hingga Rp 3,4 juta.
“Oleh karena itu kami bertanggung jawab membiayai para mualaf yang kurang mampu untuk disunat,” ujarnya.
(TribunTrends.com/Octavia Monalisa/Nafis)
DIolah dari artikel di TribunTrends.com yang berjudul KISAH Pria India Jadi Mualaf, Haru Ibunya Setia Temani ke Masjid Meski Dihina Tetangga: Makasih Mak
Kisah Pria di China Jadi Mahasiswa di Usia 60 Tahun, Akrab dengan Teman Sekampus: Merasa Lebih Muda |
![]() |
---|
Usia Hanyalah Angka, Nenek 68 Tahun di China Mendadak Viral, Jago Main Skateboard, Netizen Melongo |
![]() |
---|
Bukan Nikahan, Pesta Cerai Viral di Malang: Undangan, Dekorasi, dan Sound Horeg ala Resepsi |
![]() |
---|
Siapa Pemilik Restoran Bibi Kelinci Kopitiam yang Sedang Viral? Terungkap Nama dan Akun Instagramnya |
![]() |
---|
Potret Sri Mulyani usai Pensiun Jadi Menkeu, Terekam Liburan di Semarang, Kini Lebih Ceria & Santai |
![]() |
---|