Berita Viral
Mutilasi Ibu Muda di Sleman, Pelaku Bukannya Langsung Kuburkan Korban, Justru ke Warung Cari Makan
Heru Prasetyo, pelaku mutilasi ibu muda bernama Ayu Indraswari di Sleman jadi 65 bagian pilih cari makan ke warung ketimbang kuburkan korban.
Editor: Joni Irwan Setiawan
TRIBUNSTYLE.COM - Pelaku pembunuhan seligus mutilasi ibu muda, Ayu Indraswari di Sleman jadi 65 bagian berhasil diamankan Tim Opsnal gabungan dari Polresta Sleman dan Polda DIY.
Pelaku diketahui bernama Heru Prasetyo dan berusia 23 tahun.
Pelaku berhasil diringkus di rumah salah satu kerabat pelaku di Temanggung, Jawa Tengah, tanpa perlawanan.
Baca juga: Pelaku Mutilasi di Sleman Pasrah Ditangkap, Hubungan dengan Korban Terkuak, Sering Check In Hotel
Seusai ditangkap, kini terungkap fakta jika pelaku mutilasi sempat ke warung untuk makan dan minum setelah melakukan aksinya.
Bahkan, pelaku kembali lagi ke lokasi mutilasi mengambil uang korban untuk membayar makan dan minum di warung.
Dirreskrimum Polda DI Yogyakarta, Kombes Pol Nuredy Irwansyah mengatakan dari hasil pemeriksaan dan berdasarkan keterangan saksi-saksi, didapat fakta bahwa pelaku HP sempat pergi ke warung makan usai melakukan pembunuhan dan memutiliasi tubuh korban.
"Pelaku meninggalkan wisma menuju warmindo terdekat," ujar Kombes Pol Nuredy Irwansyah dalam jumpa pers di Mapolda DIY, Rabu (22/3/2023).
Nuredy menyampaikan sesampainya di warung makan tersebut, pelaku lupa tidak membawa uang.
Pelaku kemudian kembali lagi ke kamar salah satu wisma tempat membunuh dan memutilasi korban.
"Kembali lagi ke wisma dan mengambil uang milik korban," ungkapnya.
Setelah mengambil uang milik korban, lanjut Nuredy, pelaku HP kembali menuju warung makan.
Pelaku lalu makan dan minum di warung tersebut.
"Di situ (Warmindo) pelaku makan dan minum," tegasnya.
Selesai makan, pelaku memesan ojek online untuk menuju parkiran rumah sakit.
Di parkiran itulah, pelaku mengambil sepeda motor milik korban.
"Mengambil kendaraan roda dua milik korban, lalu kembali lagi ke Warmindo," ungkapnya.

Saat berada di warung makan itu, pelaku HP menghubungi temanya guna meminjam pisau untuk digunakan melanjutkan tindak pidananya.
Namun, teman pelaku tidak mau meminjamkan pisau.
Pelaku lantas berniat kembali lagi ke wisma. Namun, pelaku tidak jadi masuk dan hanya lewat di sekitar wisma.
"Hanya lewat saja, untuk mengetahui sudah ada Polisi atau tidak.
Setelah lewat pelaku kembali ke kamar messnya, di wilayah Ngemplak, mandi lalu menulis surat.
Keesokan paginya pelaku melarikan diri ke wilayah Jawa Tengah," pungkasnya.
Baca juga: Motif Mutilasi di Sleman, Kuasai Harta Demi Bayar Utang Rp8 Juta, Potong Tubuh Korban Jadi 65 Bagian

Pengakuan Pelaku
Diketahui, pelaku dan korban saling mengenal melalui sosial media.
Pelaku sendiri bekerja sebagai pengurus tenda di wilayah Sleman.
Mengutip TribunJogja.com, saat hari kejadian, pelaku dan korban bersepakat untuk bertemu.
Pelaku pun menjemput korban di kawasan Kota Jogja dengan menggunakan kendaraan bermotor.
keduanya lantas pergi ke penginapan.
Kepada polisi, pelaku mengaku telah menyiapkan pisau.
Pisau tersebut disimpan di balik selimut kamar penginapan dan telah disiapkan sebelum menjemput korban.
Pisau itulah yang digunakan pelaku untuk mengakhiri hidup AI, korbannya.
Nuredy mengatakan, pelaku datang ke penginapan pada Sabtu (18/3/2023) pukul 13.00 WIB.
Pelaku check in dengan durasi waktu enam jam dengan biaya Rp60 ribu.
Kemudian pada pukul 14.00 WIB, pelaku keluar keluar dari penginapan dan kembali lagi sekira pukul 15.00-16.00 WIB.
"Saat datang lagi itu, keterangan dari penjaga wisma (pelaku) datang bersama wanita," kata dia, Senin (21/3/2023).
Kendati demikian tidak ada hubungan asmara antara korban pembunuhan AI (34) dengan Heru Prastiyo (23) yang tega memutilasi bagian tubuh teman kencannya itu.
Namun keduanya diketahui sudah saling mengenal melalui media sosial facebook.
"Itu dimulai dari perkenalan lewat facebook di bulan November 2022 lalu," katanya.
Dijelaskan Nuredy, mereka juga sudah beberapa kali berjumpa dan beberapa kali berhubungan intim.
"Sudah beberapa kali ketemu dan beberapa kali korban dan tersangka berhubungan intim," ujarnya.
Meski keduanya sering bertemu dan berhubungan badan, pada Minggu (19/3/2023) malam yang nahas itu korban belum sempat berhubungan badan dengan tersangka.
"Hasil keterangan dari tersangka bahwasanya belum sempat dilakukan hubungan badan.
Namun pada saat korban membuka baju dan dalam keadaan lengah, (korban) langsung dipukul kepala bagian belakang kemudian lumpuh dan dilakukan eksekusi," tuturnya.
Setelah dilumpuhkan pelaku lantas memotong-motong tubuh korban hingga menjadi beberapa bagian yakni tiga potongan besar serta 62 potongan kecil dari tubuh korban.
Proses mutilasi itu dilakukan tersangka dengan tenang dan menggunakan alat pisau komando, gergaji dan cutter yang sudah disiapkan tersangka.
"Jadi ada ptongan besar, kecil sampai sedang ini menurut kami dilakukan tidak dengan buru-buru, maksudnya mungkin dari pelaku dia ingin cepat tapi dalam pelaksanaannya itu ternyata dia memotong membutuhkan waktu yang cukup lama," tutur Kasubbid Dokpol Biddokes Polda DIY sekaligus Dokter Forensik RS Bhayangkara Polda DIY AKBP Aji Kadarmo.
Baca juga: Awalnya Girang Diajak Nikah Bujangan, Pengusaha Muda Mendadak Syok, Calon Suaminya Pelaku Mutilasi
Pelaku juga sempat memperpanjang sewa kamar.
Setelah pelaku dan korban masuk ke kamar, keduanya tak keluar lagi.
Beberapa waktu kemudian, pelaku keluar kamar dengan membawa motor.
Penjaga wisma menyaksikan, sudah tak melihat kendaraan yang dibawa pelaku, Minggu (19/3/2023) sekira pukul 02.00 WIB.
Namun, di hari yang sama, penjaga menaruh curiga.
Kecurigaan tersebut karena motor pelaku sudah tidak ada, namun lampu kamar masih menyala.
Kamri, Dukuh Porwodadi mengatakan, penjaga wisma langsung mendatangi kamar dan mengetuk pintu.
Namun, setelah pintunya diketuk, penjaga tak mendapatkan jawaban.
Penjaga wisma pun berinisiatif untuk mencongkel jendela.
"Terus dibuka, congkel lewat jendela kecil ditemukanlah (mayat) di kamar mandi," kata Kamri, Senin (20/3/2023).
Korban ditemukan di kamar mandi dalam kondisi tubuh yang tidak utuh.
Penjaga wisma pun langsung melaporkan temuannya ke perangkat desa, dan langsung dilaporkan ke Polsek Pakem.
Baca juga: Nafsu Memuncak, Siswa SMA Kesal Ajakan Hubungan Fisik Ditolak, Nekat Bunuh & Mutilasi Pacar Sendiri

Polisi Temukan Tiga Benda Tajam
Kombes Nuredy mengatakan, benda tajam tersebut diduga kuat digunakan pelaku untuk memutilasi korban.
"Ada beberapa benda tajam yang kami dapatkan di TKP.
Satu pisau komando kemudian Gergaji pisau cutter dan ada beberapa alat kayak sarung pisau," kata Nuredy, dikutip dari TribunJogja.com.
Meski mengantongi sejumlah bukti, namun pihak kepolisian belum menyimpulkan, apakah pembunuhan ini masuk dalam kategori pembunuhan berencana atau tidak.
"Apakah itu pembunuhan berencana, tunggu hasil penyelidikan saja," terang dia.
Selain itu, pihak kepolisian juga menemukan sepucuk surat.
Surat tersebut bertuliskan rasa penyesalan dari pelaku serta adanya tekanan utang.
Pelaku juga mengucapkan selamat tinggal pada kenalannya.
"Tadi malam kami melakukan penggeledahan kos terduga pelaku.
Kami mendapatkan bukti petunjuk berupa surat yang ditulis terduga pelaku bahwasanya suratnya itu intinya adalah penyesalan, dan kemudian adanya tekanan berupa utang yang mana pelaku ucapkan selamat tinggal kepada kenalannya," ungkap Nuredy.
Diberitakan sebelumnya, seorang perempuan ditemukan tewas di kamar salah satu wisma Jalan Kaliurang, Dusun Purwodadi, Kalurahan Pakembinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman pada Minggu (19/03/2023) malam. Saat ditemukan, kondisi tubuh korban dalam keadaan terpotong.
Setelah itu, diketahui identitas korban yang merupakan seorang perempuan ini berinisial A (34). Korban merupakan warga Kota Yogyakarta.
Dari hasil penyelidikan, polisi telah mengantongi identitas terduga pelaku mutilasi.
Polisi juga telah melakukan pengeledahan terhadap kamar kos terduga pelaku dan menemukan bukti petunjuk berupa sepucuk surat.
Tim gabungan dari Polda DI Yogyakarta dan Polresta Sleman saat ini sedang melakukan pengejaran terhadap terduga pelaku yang disinyalir sudah berada di luar kota.
(*)
(Kompas.com/Wijaya)
Artikel ini diolah dari Kompas.com dengan judul "Usai Mutilasi Perempuan di Sleman, Pelaku ke Warung untuk Makan"
Sumber: Kompas.com
Pria Jepang Tetap Kerja Jadi Tukang Sapu Meski Harta Melimpah Punya 7 Apartemen, Terkuak Alasannya |
![]() |
---|
Kisah Pria di China Jadi Mahasiswa di Usia 60 Tahun, Akrab dengan Teman Sekampus: Merasa Lebih Muda |
![]() |
---|
Usia Hanyalah Angka, Nenek 68 Tahun di China Mendadak Viral, Jago Main Skateboard, Netizen Melongo |
![]() |
---|
Bukan Nikahan, Pesta Cerai Viral di Malang: Undangan, Dekorasi, dan Sound Horeg ala Resepsi |
![]() |
---|
Siapa Pemilik Restoran Bibi Kelinci Kopitiam yang Sedang Viral? Terungkap Nama dan Akun Instagramnya |
![]() |
---|