Berita Viral
Karyawan Baru Bakal Dibayar Lebih Tinggi, Wanita Ini Melamar Pekerjaan Lagi di Kantornya, Diterima?
Kisah seorang wanita melamar pekerjaan lagi di kantor tempatnya bekerja karena karyawan baru bakal dibayar lebih tinggi.
Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Kisah seorang wanita melamar pekerjaan lagi di kantor tempatnya bekerja karena karyawan baru bakal dibayar lebih tinggi.
Wanita itu menemukan pengumuman terkait lowongan pekerjaan kantornya sendiri lewat LinkedIn.
Dia kemudian yakin telah memenuhi syarat untuk posisi bergaji tinggi karena dia sudah melakukan pekerjaan itu.
Melansir NY Post, wanita tersebut diketahui bernama Kimberly Nguyen (25), seorang penulis Vietnam-Amerika.
Nguyen membagikan pengalamannya itu lewat cuitan di Twitter pada 8 Maret 2023.
Baca juga: Gegara Ingin Pulang Cepat, Karyawan Ini Malah Bikin Kapal Terbakar, Perusahaan Rugi Rp 10 Triliun
Dia diketahui berprofesi sebagai User Experience Writer atau yang lebih dikenal sebagai UX writer atau penulis UX.
Itu adalah sebuah profesi yang menuliskan copy untuk website, aplikasi, ataupun produk digital.
Copy atau tulisan tersebut dibutuhkan oleh pengguna saat menavigasi suatu produk.
Kimberly Nguyen menjadi viral karena menceritakan bagaimana dia melamar pekerjaan serupa di perusahaannya.
Baca juga: LDR saat Pendemi, Suami Diam-diam Nikahi Teman Kerja hingga Punya Anak, Istri Murka Labrak ke Kantor

Hal itu dilakukan sebab perusahaan menawarkan gaji yang jauh lebih tinggi untuk karyawan baru.
Langkah ini dilakukan berbulan-bulan setelah undang-undang baru diberlakukan yang mengharuskan sebagian besar pemberi kerja di New York, Amerika Serikat, mencantumkan kisaran gaji untuk setiap lowongan pekerjaan baru.
"Perusahaan saya baru saja mendaftarkan posting pekerjaan di LinkedIn untuk apa yang saya lakukan saat ini (jadi kami mempekerjakan penulis UX lain) dan sekarang berkat undang-undang transparansi gaji, saya melihat bahwa mereka berniat untuk membayar orang ini $32k-$90k (Rp490 juta-Rp1,3 miliar) lebih daripada saat ini mereka membayar saya, jadi saya melamar," tulis Kimberly Nguyen.
MarketWatch melaporkan Nguyen telah bekerja selama hampir enam bulan di Citibank sebagai kontraktor melalui perusahaan layanan dukungan TI Photon yang berbasis di Inggris, dengan gaji 85 ribu dolar atau sekitar Rp1,3 miliar setahun.
Citibank menawarkan gaji hingga 175 ribu dolar atau sekitar Rp2,7 miliar setahun untuk copywriter UX penuh waktu dengan pengalaman lima hingga delapan tahun, menurut iklan LinkedIn.
Seorang juru bicara Citi mengatakan kepada The Post bahwa Nguyen adalah salah satu dari 90 lebih karyawan Photon yang menyediakan layanan kepada Citi berdasarkan kontrak untuk sebuah proyek.
Photon bertanggung jawab untuk menegosiasikan tarif pembayaran kontraktor.
"Ini adalah tanah tak bertuan yang aneh di mana saya datang ke Citi dan melakukan semua pekerjaan saya di sana, tetapi Photon adalah orang yang menangani tunjangan dan gaji saya," kata Nguyen menjelaskan kepada MarketWatch.
Baca juga: Aku Didiskriminasi Wanita Protes Dipecat dari Kantor Karena Gemuk, Sudah Tak Muat Pakai Seragam

"Saya sudah di sini sejak Oktober, dan saya diberi tahu bahwa itu adalah kontraktor untuk posisi permanen (permanen), bahwa tujuan akhirnya adalah mengubah semua orang menjadi karyawan penuh waktu di Citibank," imbuhnya.
Nguyen mengatakan kepada media tersebut bahwa dia telah mencoba menegosiasikan kenaikan gaji sebelum dia menjadi viral di Twitter.
"Saya tidak ingin mendengar satu lagi bocoran dari mereka tentang keragaman, kesetaraan, dan inklusi," cuit Nguyen tentang perusahaannya, yang tidak dia identifikasi.
Dia mengatakan kepada MarketWatch, "Saya benar-benar kesal karena perbedaan gaji sangat tinggi. Tetapi saya juga sangat berterima kasih karena undang-undang transparansi gaji memungkinkan saya melihat informasi itu, karena itu menunjukkan bahwa saya tidak benar-benar dihargai."
Sebagai informasi, undang-undang transparansi gaji di New York City dimaksudkan untuk membantu pencari kerja menghindari melamar pekerjaan yang gajinya tidak cukup dan untuk mengurangi kesenjangan gaji berdasarkan gender dan ras.
(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)
Baca berita viral lainnya di sini