Berita Viral
'Dibayar Mas Kurir' Guru Terharu Ketemu Siswanya yang Jadi Ojol Makanan, Tolak Uang Malah Mentraktir
Seorang guru bertemu dengan muridnya yang kini menjadi kurir pengantar makanan di sebuah kedai. Niat beri uang, ia malah kaget ditraktir makan.
Penulis: Febriana Nur Insani
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
lihat foto
TRIBUNSTYLE.COM - Sikap dermawan memang tidak terpatok pada usia. Bisa saja seorang anak bersikap royal kepada orang dewasa.
Itulah yang baru-baru ini terjadi di Malaysia. Seorang murid mentraktir gurunya sendiri.
Harunya, murid tersebut memperoleh uang dari hasil kerja sampingan sebagai kurir makanan.
Dilansir TribunStyle.com dari mStar pada Sabtu, 25 Februari 2023, Mohamad Yusof Sulehin merupakan seorang guru di sebuah sekolah asrama di Pasir Gudang, Johor
Lewat Facebook-nya, Mohamad Yusof Sulehin menceritakan pengalaman bertemu dengan muridnya di sebuah kedai.
Murid tersebut tampak sedang makan.
Selesai makan, si murid menghampiri Mohamad Yusof Sulehin untuk cium tangan.
Baca juga: Rayakan Ultah ke-50, Pak Guru Beli 700 Es Krim untuk Semua Murid di Sekolah: Anak-anak Mencintainya
"Tadi saya makan di sebuah kedai. Sampai di dalam, saya jumpa murid saya sedang makan.
Habis makan, dia menghampiri saya untuk salam cium tangan," ungkap Mohamad Yusof Sulehin.
Selain menyapa, murid itu juga curhat.
Ia memberi tahu Mohamad Yusof bahwa saat ini dirinya bekerja sebagai kurir pengantar makanan.
Murid tersebut bersyukur penghasilannya cukup untuk makan sekeluarga.
"Sembang dia beritahu kerja bawa Grab sekarang, Alhamdulillah rezeki tak pernah putus dia kata. Cukup makan pakai sekeluarga," lanjutnya.
Baca juga: Tak Terima Rambut Anaknya Dipotong Guru, Orang Tua Murid Balik Gunting Paksa, Kini Menyesal, Damai?
Mohamad Yusof Sulehin tidak menjelaskan apakan murid tersebut masih belajar atau sudah lulus.
Dalam pertemuan itu, ia mengaku sempat memberikan sejumlah uang untuk muridnya tersebut sebagai tanda kebaikan.
Namun, si murid malah menunjukkan respons yang tidak disangka-sangka.
"Saya hulur duit sedikit untuk dia, dia kata tak apa cikgu. Dia suruh saya doakan dia.
Habis saya makan, waktu hendak bayar, kasir beri tahu 'Bang, kurir tadi sudah bayarkan'," kenang Mohamad Yusof Sulehin.
Mohamad Yusof Sulehin cukup kaget.
Ia menduga kebaikan itulah yang menyebabkan rezeki murid tersebut tak pernah terputus.
"Allahuakbar, mungkin ini sebab rezeki anak tadi tak pernah putus. Dia mungkin tak kaya harta tapi dia 'kaya' budi bahasa dan 'kaya' budi pekerti.
Baca juga: VIRAL Kurir Jalan Kaki Sejauh 7 Km Untuk Mengantar Makanan, Tangisnya Pecah Setelah Dihadiahi Sepeda
Moga Allah murahkan rezeki anak murid saya ni dunia akhirat," pungkasnya di Facebook.
Sebagai tambahan informasi, Mohamad Yusof merupakan penerima Anugerah Kebangsaan Ikon Warden Asrama Harian Terbaik Peringkat Kebangsaan sempena Simposium Hal Ehwal Murid Peringkat Kebangsaan 2021.
Mayoritas netter pun meraa kagum dengan semangat dan keperibadian kurir tersebut.
"Ini contoh anak yang baik lagi cerdik"
"Murid yang baik hasil didikan guru yang baik"
"Alhamdulillah, anak yang terbias dengan akhlak yang baik dari persekitaran didikan dan pemerhatian kalangan guru, rakandan keluarga yang baik-baik"
Kisah Lainnya - Diejek Gajinya Lebih Rendah dari Kurir Pengantar Makanan, Guru Ini Beri Pembelaan: Pahalanya Banyak
Guru merupakan profesi yang mulia lantaran berpatisipasi dalam mencerdaskan anak bangsa.
Meski begitu, kesejahteraan guru masih menjadi permasalahan yang pelik.
Bahkan tak jarang, gaji guru yang kecil sering menjadi bahan ejekan.
Itulah yang dialami seorang guru di Malaysia berikut ini.
Ia dicibir bergaji lebih kecil dibanding kurir pengantar makanan.
Dilansir TribunStyle.com dari mStar.com pada Kamis, 9 Februari 2023, awalnya seseorang menuliskan cuitan di Twitter.
Ia mencibir gaji guru yang kecil dan membandingkannya dengan kurir pengantar makanan.
"Gaji cikgu 2.3k? Baik buat Foodpanda," tulisnya.
Cuitan itu viral dan mendapat respon dari seorang guru bernama Mohd Fadli Salleh.
Baca juga: Rayakan Ultah ke-50, Pak Guru Beli 700 Es Krim untuk Semua Murid di Sekolah: Anak-anak Mencintainya
Ia lantas menuliskan pandangannya melalui Facebook.
Mohd Fadli Salleh ternyata memegang nasihat dari ayahnya.
Ia diberi tahu soal keberkahan hidup dari mendidik anak.
"Saya ingat almarhum ayah saya pernah mengatakan kepada saya, 'menjadi guru itu tidak kaya tapi tidak ada yang namanya hidup susah.
Yang 'mahal' dari menjadi guru adalah ada liburan panjang ketika Anda bisa pergi kembali menjenguk orang tuamu di desa, di situlah mahalnya.
Yang lebih penting, kita mendidik dan mengasuh anak orang ini banyak berkah dalam hidup kita'," ungkap Mohd Fadli Salleh.
Mohd Fadli Salleh menyadari gajinya sebagai guru memang tidak besar.
Ia juga tak marah saat gajinya dibandingkan dengan kurir pengantar makanan.
Baca juga: Pernah Janji Sama-sama Jadi Guru, Gadis Syok Mantan Pacarnya Kini Jadi Penjaga Toko: Jangan Remehkan
"Ya, gaji gurunya tidak besar. Bahkan gaji awal sarjana pun tidak sampai RM2.300 (Rp 8.086.227) sebenarnya.
Gaji lebih besar pengendara Foodpanda tidak apa-apa," lanjutnya.
Rezeki setiap orang memang berbeda-beda.
Walaupun gaji seorang guru kecil di mata sebagian orang, ternyata menjadi pendidik memiliki kelebihan dan keistimewaan.
“Menjadi guru juga ada kelebihannya, salah satunya soal pinjaman. Guru mudah mendapatkan pinjaman .
Seorang teman saya pernah berkata, 'Gampang mengenali rumah guru. Rumahnya besar, mobil Wira, mobil Myvi.
Dia sudah mengambil pinjaman besar untuk sebuah rumah, dia ingin menggunakan mobil besar.
Saya tertawa. Kalau saya lihat memang benar. Tapi tidak semuanya. Ada rumah kecil dengan mobil kecil, rumah besar dengan mobil besar.
Itu karena mata pencaharian mereka dan cara mereka mengatur keuangan," jelas Mohd Fadli Salleh.
"Apa pun, tak perlu lah meremehkan kerja orang lain. Setiap bidang pekerjaan ada kelebihan dan kekurangan masing-masing," pungkasnya.
Pendapat Mohd Fadli mendapat dukungan dari rata-rata netizen.
Banyak yang menganggap guru sebagai pekerjaan yang terhormat.
“Itu baru permulaan, sudah lama tidak ada gaji mendatar. Tunjangannya di sini lagi. Satu lagi, pahalanya besar. Tanpa guru yang mendidik, kamu siapa?"
"Untung jadi cikgu, bila mati pun pahala berjalan kerana mereka mengajarkan ilmu yang beri manfaat berterusan kepada pelajar-pelajarnya"
"Susahlah kalau semua nak downgrade pasal ilmu. Mentaliti kalau duit banyak baru bahagia sangat tak betul"
"Walau setinggi mana ilmu kita pada masa sekarang, jangan sesekali pandang rendah guru yang pernah mendidik kita"
(TribunStyle.com/Febriana)
