Berita Viral
Tergiur Kerja di Luar Negeri dengan Gaji Tinggi, Gadis Ini Malah Dijual Rp 6 Juta, Begini Nasibnya
Diiming-imingi gaji tinggi untuk kerja di luar negeri, wanita ini justru dijual seharga Rp 6 juta, bersyukur pelaku akhirnya ditangkap.
Penulis: Joni Irwan Setiawan
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
Keputusan tersebut mengacu berdasarkan aturan yang dikeluarkan oleh Lembaga setempat.
Seorang TKI asal Mataram, Nusa Tenggara Barat, bernama Husmiati (26), bekerja sebagai pemetik buah cherry di Australia.
TKI asal Mataram ini mengaku lebih senang bekerja dengan sistem pembayaran berdasarkan jumlah buah yang dipetik ketimbang pembayaran dengan sistem per jam.
Hal ini dikarenakan upah yang didapat jelas jauh berbeda dan jam kerja yang lebih pendek.
Husmiati menuturkan, ia pernah mendapatkan upah hingga Rp30 juta per minggu saat memetik buah dan dibayar menggunakan sistem keranjang.
Sementara jika pekerjaan dihitung per jam, Husmiati hanya mendapatkan upah sebesar Rp12 juta hingga Rp15 juta per minggu.
Kendati demikian, TKI bernama Husmiati ini tidak merasa keberatan dengan aturan yang telah ditetapkan tersebut.
Ia mengatakan pekerjaannya saat ini dapat lebih santai dan bayarannya juga bagus, sehingga ia tidak harus menguras banyak tenaga lagi untuk memetik buah.
Baca juga: Dapat Majikan Super Pelit, TKI di Arab Saudi Ini Dicap Maling Karena Bikin Teh: Kulkas Saja Dikunci

Tidak hanya Husmiati, ada pula seorang TKI bernama Diki yang bekerja di sebuah perkebunan mangga sebagai pemetik buah, mengepak hasil panen, dan juga kontraktor.
Di perkebunan ia bekerja, Diki mendapatkan upah dengan sistem per jam.
Ternyata TKI ini lebih suka bayaran dengan sistem per jam, karena ia menilai sistem ini jauh lebih menguntungkan karena tidak harus menguras tenaga mengumpulkan banyak buah lagi.
Berdasarkan pengalamannya saat baru datang ke Australia pada 2019 silam, sehari ia hanya mampu memetik buah blueberry sebanayk 20 kg.
Bayaran per kilonya saat itu adalah sekitar 3.5 dollar Australia.
Sementara untuk para pekerja yang sudah terlatih, mereka bisa memetik buah blueberry sebanyak 30 hingga 40 kg, dengan upah yang lebih besar juga.
Diki mengungkapkan, untuk seorang pemula, bekerja menggunakan sistem upah per jam jauh lebih menguntungkan, sedangkan bayaran dengan sistem per keranjang cocok untuk pekerja yang sudah ahli.
TKI bernama Diki ini sudah lebih dari tiga tahun bekerja di Australia, dan ia sangat menikmati pekerjaannya tersebut.
Sembari liburan di sela-sela pekerjaannya, ia juga bisa mengumpulkan pundi-pundi uang yang besar.
(TribunStyle/Jonisetiawan, Posbelitung.co/Fitri Wahyuni)
Sumber: TribunStyle.com
Pria Jepang Tetap Kerja Jadi Tukang Sapu Meski Harta Melimpah Punya 7 Apartemen, Terkuak Alasannya |
![]() |
---|
Kisah Pria di China Jadi Mahasiswa di Usia 60 Tahun, Akrab dengan Teman Sekampus: Merasa Lebih Muda |
![]() |
---|
Usia Hanyalah Angka, Nenek 68 Tahun di China Mendadak Viral, Jago Main Skateboard, Netizen Melongo |
![]() |
---|
Bukan Nikahan, Pesta Cerai Viral di Malang: Undangan, Dekorasi, dan Sound Horeg ala Resepsi |
![]() |
---|
Siapa Pemilik Restoran Bibi Kelinci Kopitiam yang Sedang Viral? Terungkap Nama dan Akun Instagramnya |
![]() |
---|