Breaking News:

Selebrita

KONDISI Bruce Willis yang Menderita Demensia Frontotemporal, Sulit Bicara dan Berjalan, Parah?

Emma Hemming mengabarkan bahwa kondisi Bruce Willis yang mengidap demensia frontotemporal semakin memburuk.

Editor: Amirul Muttaqin
YouTube
Bruce Willis dalam film Death Wish, sebagai dokter bedah. 

TRIBUNSTYLE.COM - Bagaimana kondisi Bruce Willis yang mengidap demensia frontotemporal?

Sang istri, Emma Heming, menyebut bahwa kondisi suaminya semakin memburuk.

Sang aktor bahkan kesulitan bicara hingga berjalan.

Seperti apa kisah lengkapnya?

Baca juga: Curhat Ardhito Pramono soal Pola Hidup Tak Sehat hingga Pingsan di Panggung, Sakit seperti Ditusuk

Aktor Bruce Willis didiagnosis menderita demensia frontotemporal. Kabar itu disampaikan istrinya, Emma Heming Willis.

Emma membagikan foto dirinya dan Bruce Willis di unggahan Instagram, dan menyebut bahwa kondisi Bruce semakin memburuk.

Tahun lalu, Bruce Willis sempat didiagnosis afasia.

"Keluarga kami ingin memulai dengan mengungkapkan rasa terima kasih kami yang terdalam atas curahan cinta dan dukungan luar biasa yang kami terima kepada Bruce," tulis Emma dilansir People, Jumat (17/2/2023).

"Sejak kami mengumumkan diagnosis afasia Bruce pada 2022, kondisi Bruce telah berkembang dan kami sekarang mendapatkan diagnosis yang lebih spesifik: demensia frontotemporal (dikenal sebagai FTD)," lanjutnya.

Emma Hemming menambahkan, akibat sakitnya, Bruce kini sulit berkomunikasi.

"Tantangan komunikasi hanyalah salah satu gejala dari penyakit yang dihadapi Bruce. Meskipun ini menyakitkan, kami lega akhirnya memiliki diagnosis yang jelas," tulis Emma.

Menurut Emma Hemming, Bruce Willis memiliki keinginan yang sangat kuat untuk sembuh.

"Bruce ingin membantu orang lain, dan untuk meningkatkan kesadaran tentang isu-isu penting baik secara publik maupun pribadi," tulis Emma.

"Seandainya bisa, dia pasti ingin membagi prngalaman tentang penyakit ini dan bagaimana dampaknya terhadap begitu banyak individu dan keluarga mereka," tutup Emma Hemming Willis.

Baca juga: Elon Musk Bisa Capek? Boss Twitter Curhat Beratnya Tangani 3 Perusahaan Raksasa, Sakit Punggung

Bruce Willis dalam film Death Wish.
Bruce Willis dalam film Death Wish. (Rotten Tomatoes)

Apa itu demensia frontotemporal?

Menurut situs Alzheimer Indonesia (15/6/2019), demensia frontotemporal atau frontotemporal dementia (FTD) merupakan salah satu tipe demensia.

Demensia adalah gangguan pada otak terhadap kemampuan untuk mengingat, berpikir, atau membuat keputusan yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Gangguan ini terjadi akibat kerusakan pada bagian depan (frontal) dan/atau temporal dari lobus (cuping) otak.

Karena menyerang bagian frontal yang mengatur kelakuan dan perubahan kepribadian serta temporal yang mengatur kemampuan berbahasa, penderitanya sering bertindak tidak normal dan sulit berkomunikasi.

Orang yang menderita demensia frontotemporal biasanya berusia 40 hingga 60-an. Bruce Willis sendiri kini berumur 67 tahun.

Dikutip dari situs Alzheimers UK, ada dua tipe utama demensia frontotemporal, yaitu:

  • Varian perilaku FTD

Gangguan terjadi jika kerusakan ada pada lobus frontal otak.

Lobus otak berada di belakang dahi yang bertugas memproses informasi dan memengaruhi cara berperilaku, mengendalikan emosi, membuat rencana, memecahkan masalah, dan fokus menyelesaikan tugas.

Kondisi ini menyebabkan masalah dengan perilaku dan kepribadian. Penderitanya berisiko tidak sopan, mengabaikan pekerjaan sehari-hari, tidak bisa mengendalikan diri, agresif, dan ceroboh.

  • Aphasia progresif primer (PPA)

Gangguan terjadi ketika ada kerusakan pada lobus temporal otak yang berada di kedua sisi kepala paling dekat dengan telinga.

Lobus kiri memiliki peran menyimpan arti kata dan nama benda. Lobus temporal kanan membantu mengenali wajah dan obyek.

Kondisi ini terdiri dari dua tipe. Pertama, adalah demensia semantik (semantic dementia), di mana penderita akan kehilangan kemampuan mengerti kata-kata, sulit mengingat nama orang, dan sulit mengerti orang berbicara.

Kedua, adalah progressive non-fluent aphasia, di mana penderita makin lama makin tidak dapat berbicara lancar meski kadang masih tahu arti kata-kata tertentu.

Nah Bruce Willis, menderita demensia frontotemporal tipe ini.

Faktor risiko demensia frontotemporal

Hingga sekarang, para peneliti belum tahu persis penyebab seseorang terkena demensia frontotemporal. Hal ini terutama karena jenis demensia ini cenderung langka.

Penderita demensia frontotemporal sebagian besar terdiagnosis antara usia 45 dan 65 tahun, jauh lebih muda daripada jenis demensia lainnya.

Namun, ada pendapat yang menyebut gangguan ini muncul karena pengaruh gen. Laki-laki atau perempuan punya risiko yang sama terkena gangguan ini.

Orang tua yang memiliki gen rusak bisa menurunkan penyakit demensia frontotemporal kepada anaknya. Risiko keturunan paling sering menjadi penyebab penyakit ini.

Selain itu, ada juga orang yang menderita demensia frontotemporal akibat punya gen yang rentan. Sayangnya, penelitian soal ini masih sedikit.

Orang yang memiliki gen rentan berpeluang terkena demensia frontotemporal. Untungnya, ini tidak selalu berlaku terhadap semua orang.

Pengobatan demensia frontotemporal

Dilansir dari situs The AFTD, belum ada obat dan perawatan yang tersedia untuk memperlambat atau menghentikan perkembangan penyakit ini.

Namun, tetap ada beberapa perawatan yang dapat dilakukan untuk menjaga dan memaksimalkan kualitas hidup pasien dalam mengelola gejalanya.

Bantuan yang dapat diberikan antara lain psikiater, terapi bicara dan bahasa, serta terapi fisik.

Diolah dari artikel di KOMPAS.com

Baca artikel lainnya terkait Bruce Willis

Sumber: Kompas.com
Tags:
Bruce WillisEmma Hemingdemensia frontotemporal
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved