HEBOH Terapi Jepit Kepala Anak Autis dengan Selangkangan, Ridwan Kamil Buka Suara: Metode/Kekerasan?

TRIBUNSTYLE.COM - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil akhirnya buka suara terkait hebohnya terapi jepit kepala penderita autis dengan selangkangan.

Seperti yang diketahui, terapi jepit kepala dengan selangkangan tersebut ramai menjadi perbincangan publik dan menuai pro kontra.

Berdasarkan informasi yang beredar, terapi jepit kepala tersebut terjadi di Depok, Jawa Barat.

Oleh karena itu, Ridwan Kamil mengatakan bahwa saat ini pihak yang berwenang tengah melakukan penyelidikan.

"Kejadian dugaan kekerasan kepada anak penderita autis di Depok ini sudah ditindaklanjuti oleh kepolisian" ujar Ridwan Kamil di Instagram pribadinya.

Menurutnya, kasus tersebut masih perlu diselidiki apakah itu termasuk metode terapi atau kekerasan.

Jika terbukti aksi tersebut merupakan kekerasan maka pihak berwenang harus menghukum pelaku seberat-beratnya.

Dalam video yang beredar tampak pasien yang merupakan anak penderita autis di Depok, Jawa Barat menangis meronta-ronta.

Video tersebut akhirnya viral di media sosial dan menuai banyak kecaman dari warganet.

Menanggapi viralnya video tersebut, Ridwan Kamil meminta pihak kepolisian segera menindaklanjutinya.

Dia berharap pihak oknum bisa menjelaskan metode tersebut.

Sosok Ridwan Kamil berharap pernyataan dari oknum bisa memberikan menjadikan kasus tersebut lebih jelas.

Baca juga: Oki Setiana Dewi Ungkap Kabar Anaknya yang Idap Prader-Willi Syndrome & Jalani Terapi Stem Cell

"Semoga ada penjelasan yang jelas dan terang benderang, apakah itu kelaziman metode terapi atau kekerasan," tulis Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil meminta pelaku bisa diadili jika ada pelanggaran hukum yang terjadi.

Menurutnya, tindakan hukum yang adil pada pelaku bisa menjadi pembelajaran untuk semua orang.

"Jika ditemukan ada pelanggaran hukum, semoga dihadirkan hukum yang berkeadilan dan menjadi pelajaran untuk kita semua, agar selalu memanusiawikan manusia,"
tutupnya.

Dikutip dari Kompas.com, Kapolres Metro Depok Kombes (Pol) Ahmad Fuady menjadikan video yang viral itu sebagai acuan untuk menyelidiki dugaan kekerasan.

Baca juga: ALAMI OCD, Aliando Syarief Cerita Momen Shooting Bisa Menjadi Terapi Penyakitnya: Bisa Dikendalikan

"Itu yang akan kami jadikan acuan bahwa diduga telah terjadi tindakan kekerasan terhadap anak," tutur Fuady.

Kemudian Fuady mengatakan bahwa pihaknya tengah menelusuri identitas terapis tersebut.

Diduga terapis tersebut telah melakukan kekerasan terhadap RF.

Setelah identitas si terapis didapat, pihak penyidik juga bakal memeriksanya.

"Ini akan kami lakukan penyelidikan, siapa terapis tersebut, siapa identitasnya, dan langsung kami minta untuk diperiksa," ujar Fuady.

Selain itu, penyidik Polres Metro Depok telah berkomunikasi dengan pihak rumah sakit terkait dugaan kekerasan terhadap RF saat menjalani terapi.

Pihak rumah sakit, kata Fuady, bersedia menyambangi Mapolres Metro Depok untuk diperiksa.

"Sudah (dikomunikasikan), pihak RS akan memenuhi panggilan ke Polres, akan kami periksa bagaimana penanganan terhadap anak autis tersebut," ujarnya.

Selain itu, Ahmad berujar, orangtua dari RF juga bersedia memenuhi panggilan penyidik untuk memberikan keterangan.

Dalam pertemuan dengan pihak RS dan orangtua RF, penyidik akan mengklarifikasi peristiwa yang sebenarnya.

"Ini akan kami minta penjelasan terlebih dahulu, apakah itu (seperti yang terekam dalam video) bagian dari tindakan terapis atau bukan," ujar Ahmad, dikutip dari Kompas.com pada Kamis (16/2/2023).

Berita Lainnya, Terapi 'Kretek-kretek' di AS, Luna Maya Rogoh Kocek Dalam, Ternyata Terapisnya Keturunan Indonesia

Demi rasakan terapi kretek kretek di Amerika Serikat, Luna Maya rela rogoh kocek mendalam.

Terapi kretek yang dilakukan oleh Bima Aryo beberapa waktu lalu membuat netizen heboh dan tertarik untuk mencoba.

Karena viralnya tren tersebut, bahkan artis Tanah Air juga ingin mencoba terapi kretek tersebut, loh.

Salah satu selebriti yang diketahui tertarik mencoba terapi tersebut adalah Luna Maya.

Demi merasakan sensasi pijat tersebut, model sekaligus presenter itu rela merogoh kocek mendalam dan terbang langsung ke Amerika Serikat beberapa waktu lalu.

Ia pergi ke sana demi menyembuhkan keluhannya itu.

Diketahui Luna mendatangi klinik Tyler di California.

Sebelum memulai terapi tersebut, Tyler memperkenalkan bahwa dirinya seorang ahli chropractic atau chiropractor keturunan Indonesia yang didapatkan dari darah sang ibunda.

Diceritakan pada usia delapan tahun ibunya pindah ke Amerika.

"Ibu saya berasal dari Jakarta asli Indonesia.

Beliau pindah ke Amerika saat usia 8 tahun.

Saya mendengar ibu berbicara bahasa Indonesia saat ada acara kumpul keluarga.

Jadi, saya sedikit tahu soal itu," kata Tyler dilansir dari YouTube TS Media, Selasa (22/2/2022).

Ternyata, Tyler sendiri sudah membuka praktek terapi chropractic tersebut selama dua tahun.

"Saya dua tahun di bisnis ini.

Lulus sekolah lalu buka praktik di sini," ungkapnya.

Kemudian untuk melanjutkan terapi tersebut, Luna mulai mengungkapkannya keluhan yang ia rasakan di bagian leher karena salah posisi tidur.

"Saya punya masalah di leher sakit mungkin salah bantal.

Maksudnya salah posisi tidur," tutur Luna Maya.

Mendengar keluhan sang pasien, Tyler lantas memeriksa kondisi sang model.

"Ada sakit di sini? atau cedera?," tanya Tyler memastikan.

Ahli terapi chropractic itu lalu menyuruh Luna untuk telentang dan memintanya seperti memeluknya.

Kemudian Tyler akan mengangkat tubuh Luna Maya tersebut.

"Posisinya seperti memeluk ya.

Nanti saya akan mengangkat tubuhmu dan kamu bisa sesantai mungkin," jelas Tyler.

Mendengar bunyi 'krek' dari tulangnya itu, Luna pun merasa lega dan tertawa keras.

"Dipeluk, enak," ucap Luna dengan berbisik.

"Oh, Tyler. Sakit sayang," canda Luna diiringi tawa teman-temannya.

Baca juga: Jelang Comeback Jadi Host, Indra Bekti Getol Terapi, Bocor Grafik Perkembangan, Stop Job Luar Kota

(TribunStyle.com/Dika Pradana)

Artikel lainnya terkait berita viral >>>