Hukum Melakukan Childfree, Buya Yahya Singgung soal Fitrah Manusia dan Pemikiran: Perlu Dikasihani
Pandangan Buya Yahya terkait childfree, isu yang tengah ramai usai influencer Gita Savitri menyebut childfree bisa membuat
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Baru-baru ini publik di Indonesia kembali dihebohkan dengan isu childfree yang diucapkan oleh influencer Gita Savitri.
Kali ini perempuan yang tengah tinggal di Jerman tersebut menyebut jika childfree adalah anti-aging alami.
Selain itu ia menilai jika memiliki anak adalah sebuah beban dan bukan anugrah.
Lantas, bagaimana pandangan Islam terkait hal ini?
Menanggapi hal ini, Buya Yahya menjelaskan mengenai fitrah seorang manusia.
Baca juga: Gitasav Sebut Childfree Solusi Awet Muda, Fiersa Besari: Penting Nggak Maksain ke Orang Lain
"Fitrahnya makhluk bernyawa adalah menghendaki atau menginginkan adanya keturunan, fitrah salimah, biarpun tidak sekolah, biar pun dia adalah binatang," kata Buya Yahya.
Ia juga menambahkan jika kesinambungan keturunan itu ada pada binatang sekalipun.
Oleh karena itu, binatang saja memiliki keinginan untuk punya keturunan, apalagi manusia menurut Buya Yahya.
"Semua manusia yang masih sehat fitrahnya, dia akan merindukan keturunan, maka jika ada sekelompok yang disebutkan dia adalah hamba-hamba yang perlu didoakan banyak dan perlu diingatkan dan perlu dikasihani karena fitrahnya yang rusak," jelas Buya Yahya.
Sehingga akibat dari rusaknya fitrah tersebut ialah ia banyak alasan untuk melakukan hal tersebut.
Bahkan sebenarnya ia sendiri tidak bisa menerima alasan tersebut.
"Jika tidak alasannya tidak ingin melukai anak, kenapa kok jauh-jauh? Mestinya anda tidak akan mau menikah karena dalam pernikahan takut menyakiti istri atau suami, mungkin setelah itu saya nggak mau menikah, nggak mau urusan, mustinya anda bisa mengatakan hal itu juga," terang Buya Yahya.
Oleh sebab itu, Buya Yahya menegaskan jika alasannya takut untuk menyakiti seseorang adalah tidak tepat.
Sebaiknya menjadi seorang manusia berusaha untuk tidak menyakiti manusia lainnya bukan justru takut dan akan berdampak enggan berbaur dan berinteraksi dengan yang lain.
Bahkan Buya Yahya juga mengatakan hal tersebut merupakan pemikiran yang tidak normal.

"Maka karena tidak normal, perlu kita kasih sayangi dan kita doakan serta semoga diberikan kesembuhan. Dan tidak perlu mengajak orang lain, yang lain jangan mau diajak karena tidak sesuai dengan fitrahnya," tegas Buya Yahya.
Ia juga menambahkan jika rasa takutnya untuk menyakiti anak henaknya dijadikan sebagai motivasi positif.
Bahkan makna untuk tidak menyakiti diperluas yakni tidak hanya di dunia juga di akhirat.
"Jadi menikahlah anda, jangan takut mendzolimi istri, karena anda orang bener tidak bercita-cita untuk mendzolimi," tegas Buya Yahya.
Oleh sebab itu, Buya Yahya mengimbau jika sudah terjerumus ke perbuatan demikian agar kembali ke fitrah yang sehat.
Demikianlah penjelasan mengenai hukum childfree dalam pandangan Islam sebagaimana disampaikan Buya Yahya.
(sripoku / Tria Agustina)
Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Hukum Childfree Menurut Pandangan Islam, Ini Penjelasan Buya Yahya Singgung Pemikiran tidak Normal
Jawaban PAI Kelas 10 Halaman 55, 56, 57, 58: Penilaian Bab 2 Kurikulum Merdeka |
![]() |
---|
Mengenal "Girl Dinner", Tren Makan Viral yang Sampai ke Solo |
![]() |
---|
Latihan Soal OSN IPS SD 2025 60 Soal Pilihan Ganda dan Kunci Jawaban Lengkap |
![]() |
---|
Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 12 Halaman 42 Video Informasi Festival Inovasi dan Kewirausahaan |
![]() |
---|
Tak Ingin Sendiri - Dian Piesesha: Lirik Lengkap dan Kunci Gitar |
![]() |
---|