Breaking News:

Berita Viral

'Hari Paling Bahagia dalam Hidupku adalah saat Suamiku Meninggal', Curhat Nenek 102 Tahun, Cucu Syok

Curhatan nenek berusia 102 tahun bikin cucu syok, hari paling bahagia dalam hidupnya adalah hari kematian suaminya.

Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
Unsplash
Ilustrasi, curhat seorang nenek berusia 102 tahun tentang pernikahan. 

TRIBUNSTYLE.COM - Curhatan nenek berusia 102 tahun bikin cucu syok, hari paling bahagia dalam hidupnya adalah hari kematian suaminya.

Seorang wanita tua bermarga Bai di China menimbulkan kehebohan di jagat dunia maya.

Nenek itu berkata, "Hari Paling Bahagia dalam Hidupku adalah saat Suamiku Meninggal."

Melansir Sao Star, cerita itu dibagikan oleh wanita bernama Bach.

Adapun nenek berusia 102 tahun yang dimaksud yakni nenek dari suaminya.

Baca juga: Nenek Pamer Tato Nama Cucunya yang Baru Lahir di Lengan, Menantu Pusing: Padahal Mau Diganti

Meski usianya sudah lebih dari satu abad, kesehatannya masih cukup baik.

Pikirannya sangat jernih dan tidak kuno.

Pada suatu kesempatan, ketika Bach berbicara dengan neneknya, dia mendengar sebuah kisah tentang pernikahan yang menyakitkan.

Sang nenek berkata bahwa jika dia bisa memilih, dia tidak akan menikah.

Dia mengungkapkan tidak akan menikah dengan seseorang yang tidak mencintainya.

Dengan demikian, dia tidak harus menjalani kehidupan seperti di neraka.

Baca juga: Dilamar Pemuda 19 Tahun, Nenek 76 Tahun Ini Kini Hamil, Orang-orang Tak Percaya: Ini Sudah Gila

Ilustrasi, seorang nenek.
Ilustrasi, seorang nenek. (Sao Star)

Nenek itu mengatakan bahwa selama dia tidak patuh, dia akan dipukuli oleh suaminya.

Awalnya, dia melawan, tetapi suaminya malah memukul, bahkan anak-anak juga jadi sasaran.

Oleh karena itu, hidupnya merupakan rangkaian hari-hari penderitaan dan kepasrahan.

"Ada kalanya dia berpikir bahwa hari terindah dalam hidupnya adalah hari kematian suaminya," kata Bach.

Ketika suami nenek itu sakit, tidak bisa duduk, hanya berbaring di ranjang rumah sakit, dia tetap memarahi nenek dan anak-anak dengan keras.

Anak-anak lebih suka menghabiskan uang untuk menyewa pengasuh profesional dan tidak mau memperhatikannya.

Baca juga: Pria Syok Ternyata Pacarnya Sudah Punya Cucu, Selama Ini Tertipu Makeup dan Gaya: Hampir Jadi Kakek

Ilustrasi, tangan nenek.
Ilustrasi, tangan nenek. (Unsplash)

Bach berkata, saat makan bersama keluarga pada kesempatan Malam Tahun Baru, neneknya mengatakan bahwa dia akan mendaftarkan ulang pendaftaran rumah tangganya.

Hal itu dilakukan untuk mengganti nama belakangnya dia tidak ingin mengikuti nama belakang suaminya lagi.

Dia juga mengatakan kepada anak dan cucunya: "Setelah ibumu meninggal, jangan cantumkan nama ibumu di silsilah, jangan cantumkan nama ibumu di tablet leluhur ini, letakkan tablet ibumu di tempat lain, jangan digabung dengan ayahmu, berada di sisinya hanya membuatku sengsara dan kesakitan."

Ketika dia curhat kepada Bach, dia juga mengingatkan menantunya bahwa: "Kenali dirimu untuk lebih mencintai diri sendiri, jangan menempatkan dirimu terakhir dalam segala hal".

Kisah dan nasihat nenek tersebut langsung menyebabkan kehebohan opini publik di China.

Sebagian besar dari mereka menyatakan simpati dan setuju dengan pemikiran perempuan berusia 102 tahun itu.

Selain itu, banyak orang yang mendoakan kesehatan untuk menikmati kebahagiaan di sisa umur bersama anak cucunya karena seluruh hidupnya begitu berat.

(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)

Baca berita viral lainnya di sini

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
BaiChinanenekBach
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved