Breaking News:

Berita Viral

VIRAL Pasutri Mendaki Gunung Membawa Anaknya yang Berusia 16 Bulan, Turun Langsung Periksa ke Dokter

Viral, pasutri asal Malaysia ajak bayinya yang berusia 16 bulan untuk mendaki gunung tertinggi di Malaysia.

Penulis: Dika Pradana
Editor: Ika Putri Bramasti
worldofbuzz
Viral, pasutri asal Malaysia ajak bayinya yang berusia 16 bulan untuk mendaki gunung tertinggi di Malaysia. 

TRIBUNSTYLE.COM - Viralkisah pasutri yang nekat membawa buah hatinya yang masih berusia 16 bulan untuk mendaki Gunung Kinabalu, Malaysia.

Sempat mendapatkan peringatan dari petugas terkait, namun pasutri asal Malaysia tersebut nekat membawa bayinya untuk mendaki Gunung Kinabalu, Malaysia.

Diketahui, Gunung Kinabalu adalah puncak tertinggi di negara Malaysia yang memiliki tingkat kesulitannya sendiri bagi para pendaki.

Tak memedulikan peringatan dari petugas, pasutri tersebut nekat membawa bayinya mendaki gunung tertinggi di Malaysia itu.

Usai mendaki gunung dan turun, pastrui tersebut langsung membawa bayinya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dari dokter.

Bagaimana kisah selengkapnya?

Menjadi puncak tertinggi di Malaysia, Gunung Kinabalu Sabah adalah salah satu landmark paling populer di negara Malaysia.

Gunung Kinabalu menjadi daya tarik bagi mereka penggemar aksi daki gunung.

Baru-baru ini,  pasangan asal Malaysia yang baru saja mencapai puncak Gunung Kinabalu menuai banyak komentar negatif dari warganet.

Komentar negatif tersebut dilontarkan pada pasutri tersebut bukan tanpa sebab.

Pasalnya, pasutri tersebut nekat mendaki gunung dengan membawa serta anaknya yang berusia 16 bulan.

Dilansir Harian Metro, pasangan Amizan Manis yang berusia 42 tahun dan istrinya Melissa Sulaiman yang berusia 33 tahun membawa serta putri mereka yang berusia 16 bulan Hana Sofea mendaki medan berat Gunung Kinabalu pada 1 Januari 2023.

Merayakan tahun baru 2023, Amizan dan Melissa ingin merasakan sensasi mendaki gunung tertinggi di Malaysia.

Tak tanggung-tanggung, mereka berusaha membawa bayinya untuk merasakan sensasi mendaki puncak tertinggi di Malaysia itu.

Keputusannya itu merupakan rencana yang telah dibuatnya jauh-jauh hari.

Baca juga: KISAH Wanita dengan 3 Jari Tangan Sejak Lahir, Sudah Bisa Terima Keadaan: Orang Bilang Seperti T-Rex

Viral, pasutri asal Malaysia ajak bayinya yang berusia 16 bulan untuk mendaki gunung tertinggi di Malaysia.
Viral, pasutri asal Malaysia ajak bayinya yang berusia 16 bulan untuk mendaki gunung tertinggi di Malaysia. (worldofbuzz)

Pasangan itu memang sengaja membawa bayinya untuk mendaki gunung tepat pada tahun baru 2023.

Melissa menceritakan bahwa dia dan suaminya sudah merencanakan untuk melakukan pendakian sambil menggendong putri mereka sejak bayi masih berusia 1 tahun. 

Usut punya usut, gagasan untuk membawa bayinya itu datang dari Amizan.

“Gagasan membawa putri kami untuk mendaki Gunung Kinabalu berasal dari suami saya" ujar Melissa yang dikutip dari WorldofBuzz.

Amizan merasa tak takut dan khawatir membawa bayinya untuk mendaki puncak tertinggi di Malaysia.

Ternyata, Amizan menaungi perusahaan yang mengelola bidang perjalanan pendakian di Gunung Kinabalu.

Selain itu, Amizan juga sudah paham medan pendakian di Gunung Kinabalu, oleh sebab itu dia merasa tidak mengkhawatirkan hal itu.

"Dia memiliki perusahaan yang mengatur perjalanan hiking di sana. Dia sudah terbiasa" ujar Melissa.

"Jadi, ketika kami dikaruniai anak sulung kami, dia sangat bersemangat untuk membawanya bersama dengan pendakian kami.” imbuhnya.

Lebih lanjut Melissa mengungkapkan bahwa mereka ingin membawa putri mereka untuk mendaki Gunung Kinabalu ketika bayinya berusia 1 tahun.

Namun, rencana tersebut selalu ditentang oleh orang tua pasutri tersebut.

Mereka kemudian menunda rencana tersebut hingga putri mereka berusia 16 bulan.

Baca juga: Sering Dituding Bromance dengan Alden, Victor Agustino Pamer Kekasih Baru, Angelia Christy

Pasutri Malaysia bawa bayinya mendaki puncak tertinggi Malaysia.
Pasutri Malaysia bawa bayinya mendaki puncak tertinggi Malaysia. (worldofbuzz)

Hingga pada akhirnya, mereka berhasil mendaki ke puncak tertinggi Malaysia pada Hari Tahun Baru.

Sebelum memulai ekspedisi pendakian, pasutri tersebut meminta keterangan kondisi fisik bayinya dari dokter medis.

Pasutri itu juga memberi tahu Sabah Kinabalu Park serta Departemen Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Sabah Malaysia tentang rencana mereka untuk mendaki Gunung Kinabalu bersama bayi mereka.

Oleh pihak terkait, pasutri itu juga dilatih untuk pendakian.

Mereka dilatih membawa putri mereka mendaki berbagai bukit di Kundasang hampir setiap minggu sebelum pendakian.

Melissa mengatakan bahwa selama 2 hari pendakian, putri mereka yang berusia 16 bulan dalam keadaan sehat dan baik-baik saja. 

Mereka berhenti di setiap pos selama pendakian untuk memberi makan balita dan dia hanya menangis selama hari kedua ekspedisi ketika mereka berhenti sejenak saat turun dari puncak gunung.

Pasangan itu juga langsung pergi ke dokter untuk melakukan pemeriksaan kesehatan pada bayinya ketika pendakian selesai.

Dokter pun menyatakan kondisi bayinya baik-baik saja.

Baca juga: Siapkan Bir Untukku, Kata Pilot ke Bandara Sebelum Mendarat, Pesawat Malah Meledak, 104 Tewas

Melissa bawa bayinya mendaki puncak tertinggi Malaysia.
Melissa bawa bayinya mendaki puncak tertinggi Malaysia. (worldofbuzz)

Meski pasangan itu berusaha lebih keras dalam memastikan kesehatan balita mereka, sebagian besar warganet justru mengomentari negatif dengan tindakan mereka.

Banyak yang mengatakan bahwa tindakan mereka tidak bertanggung jawab dan dapat membahayakan nyawa putri mereka.

Seorang warganet mengatakan bahwa pasangan itu memamerkan salah satu penyakit terburuk umat manusia selama era media sosial ini, di mana mereka akan melakukan apa saja selama mereka bisa mendapatkan 'suka dan pujian', meski membahayakan nyawa.

Dalam komentar lain, seorang warganet  menyesali bagaimana pasangan itu dapat mengekspos putri mereka ke situasi berbahaya ketika dia masih balita.

Meski berhasil menggapai puncak tertinggi di Malaysia, Melissa juga berbagi bahwa mereka tidak merekomendasikan orang tua membawa bayi untuk ekspedisi pendakian yang sulit, terutama jika mereka tidak sehat secara fisik untuk melakukannya.

Dia menekankan bahwa orang tua harus siap secara fisik dan mental untuk membawa balita mereka untuk pendakian tersebut.

Kisah Andri Berkali-kali Naik Gunung Bawa Balita, Anak Senang Meski Tak Ada Ibunya, Lihat Foto-foto!

Andri bawa bayinya untuk mendaki gunung.
Andri bawa bayinya untuk mendaki gunung. (Istimewa)

Mengajak anak balita mendaki gunung ternyata menyenangkan dan aman dilakukan.

Andri Anwarul M (29), warga Taman Wiswam Asri 2, Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasai Utara, Jawa Barat, pria yang gemar mendaki gunung, sudah beberapa kali mengajak dua anak balitanya naik gunung.

Anak pertamanya, Arsyila Zahsy Anindita (3) sudah pernah diajak mendaki Gunung Papandayan dan Gunung Cikuray.

Dan yang terbaru pada 2019, Arsyila diajak Anri Anwarul M mendaki Gunung Prau.

Sedangkan anak keduanya Alvino Barra Syakiel (1), akrab dipanggil Vino, saat usianya 6 bulan, pernah diajak kemping ke Rancaupas.

Lalu ketika usianya setahun lebih, Vino pernah diajak mendaki Gunung Halimun Salak di tahun 2019.

"Selama saya mendaki bersama kedua anak saya, istri tidak pernah ikut karena tidak kuat. Alhamdulillah selama pendakian kedua anak saya tidak rewel mencari bundanya (Fenti Fadhillah (28))," ujar Andri Anwarul M kepada Tribunjabar.id, dalam catatan pengalaman pendakiannya.

Mendaki gunung memang menjadi kegemaran Andri Anwarul M sejak SMA.

Hobi itu tak surut meski sudah menikah. Dikaruniai dua orang anak, Arsyla (3) dan Vino (1), Andri tetap menyalurkan hobinya mendaki gunung.

"Waktu anak pertama umur 1 tahun 8 bulan dan anak kedua 6 bulan, kamu kampung di Rancaupas. Di sana lah saya melihat anak pertama saya sangat aktif. Malah gangguin saya pas bikin tenda," kata Andri Anwarul M.

Arsyila malah betah dengan udara dingin.

Andri bawa bayinya mendaki Gunung Salak.
Andri bawa bayinya mendaki Gunung Salak. (Istimewa)

"Ketika suhu mendingin, anak saya masih menikmati kesibukannya, lari-larian. Dari situ saya berpikir untuk ajak anak saya naik gunung," terangnya.

Andri Anwarul M membagikan banyak foto-foto saat mendaki gunung bersama kedua anaknya, Arsyla dan Vino.

Apa sih tujuan mendaki gunung membawa anak?

Andri Anwarul M punya alasan yang bijak. Dia ingin anak-anaknya tumbuh menjadi pribadi yang tangguh dan memiliki kenangan indah sewaktu kecil.

"Ada keyakinan yang dalam bagi saya yang nanti kemudian beranjak menua, mereka akan dewasa dengan kenangan indah, Fisik mereka prima, intuisi mereka kuat, karakter mereka teguh dan jiwa sosial mereka tinggi," ujarnya.

Lalu bagimana tipsnya akar anak aman saat ikut mendaki gunung?

Sebab mendaki gunung bukan perkara mudah. Bahkan banyak cerita pendaki gunung tersesat, mengalami hipotermia, dan tak kuat saat mendaki.

Andri pun membagikan tipsnya agar para orangtua yang hobi mendaki gunung bisa memawa serta anak-anaknya.

(TribunStyle.com/Dika Pradana)

Artikel lainnya terkait berita viral >>>

Artikel ini sebagian telah diolah dari TribunJabar.id dengan judul Kisah Andri Berkali-kali Naik Gunung Bawa Balita, Anak Senang Meski Tak Ada Ibunya, Lihat Foto-foto!, 

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
MalaysiaGunung Kinabalupendaki
Rekomendasi untuk Anda

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved