Berita Viral
Ada Dua Alasan Kenapa Ecky Tega Mutilasi Angela, dari Perasaan Tak Puas hingga Niat Melarikan Diri
Simak beberkan pakar soal dua alasan kenapa M Ecky Listiantho tega mutilasi Angela Hindriati Wahyuningsih.
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Simak beberkan pakar soal dua alasan Ecky tega mutilasi Angela.
Kasus mutilasi Angela Hindriati Wahyuningsih jadi sorotan banyak orang.
Tak main-main kasus ini nyatanya bermula dari setahun yang lalu.
Kini pakar Psikologi Forensik, Reza Indragiri Amriel turut menanggapi soal kasus ini.
Kasus pembunuhan dan mutilasi yang dilakukan oleh Ecky Listianto kepada Angela Hindriati Wahyuningsih ini disorot keras.
Diketahui sebelumnya, jasad Angela ditemukan polisi dalam keadaan telah dimutilasi dalam boks kontainer di sebuah rumah kontrakan di Bekasi, Jawa Barat.
Baca juga: Angela Dimutilasi, Keluarga Sempat Temui Ecky untuk Cari Korban, Ada Gelagat Aneh? Sandiwara
Jasad Angela yang telah dimutilasi tersebut ternyata sengaja disimpan Ecky selama lebih dari setahun lamanya sejak Ecky menghabisi Angela pada November 2021 lalu.
Menanggapi hal tersebut, Reza menyebut ada dua kemungkinan yang menjadi alasan Ekcy menyimpan jasad Angela selama lebih dari setahun.
Kemungkinan yang pertama adalah perasaan tak terpuaskan dari Ekcy jika hanya menghabisi nyawa Angela.
Sehingga Ecky pun memutuskan untuk memutilasi jasad Angela.
"Seakan-akan tidak bisa terpuaskan hanya dengan menghabisi nyawa korban," kata Reza dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Senin (9/1/2023).

Kemudian kemungkinan yang kedua, Ecky memilih untuk memutilasi Angela karena ingin lolos dari pertanggungjawaban pidana.
Karena mutilasi ini dinilai sebagai cara yang bisa Ecky gunakan untuk menghilangkan barang bukti dan menghilangkan jejak perbuatan pembunuhan yang dilakukannya.
Selain itu, jasad Angela yang telah dimutilasi tersebut bisa mempersulit proses identifikasi.
Jika untuk mengidentifikasi jasad Angela saja sulit, maka akan lebih sulit lagi menemukan Ecky sebagai pelakunya.
"Kemungkinan yang lain adalah tindakan mutilasi tak lebih tak kurang adalah tindakan instrumental, yaitu pelaku berpikir bagaimana bisa lolos dari pertanggungjawaban pidana."
"Bagaimana cara menghilangkan barang bukti, cara menghilangkan jejak. Antara lain dengan cara menghabisi, atau menghancurkan tubuh korban, memutilasi sedemikian rupa agar tidak bisa diidentifikasi."
"Kalau korban saja tidak bisa diidentifikasi maka kita bisa bayangkan untuk mengidentifikasi pelaku akan lebih sulit lagi," terang Reza.
Angela Kenal Ecky Lewat Forum Berkebun di Internet Tahun 2018
Diberitakan sebelumnya, Kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap Angela Hindriati Wahyuningsih (54) di Tambun, Bekasi diungkap kepolisian.
Ada fakta baru terkait pembunuhan yang diduga dilakukan kekasih gelap Angela yakni M Ecky Listiantho (34).
Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Resa Fiardy Marasabessy mengatakan keduanya berkenalan pada 2018 melalui forum berkebun di situs Kaskus.
"(Angela) 2018 kenal dengan Ecky di Kaskus, forum berkebun," kata Kompol Resa.
Menurutnya Angela dilaporkan menghilang pada 2019. Laporan tersebut tercatat pada SPKT Polda Jawa Barat.
"Jadi di laporan SPKT Polda Jawa Barat pada saat itu Angela masih hidup dan benar kabur dari keluarganya," katanya.
Pada tahun 2021, Ecky dan Angela dikabarkan menjalin hubungan asmara. Resa mengatakan Ecky membunuh Angela karena korban minta untuk dinikahi.
"Jadi pelaku ini sakit hati, korban minta dinikahi oleh pelaku," ujar Resa.
Namun, Ecky mengatakan tak bisa memenuhi permintaan kekasihnya itu karena telah memiliki istri dan anak.
Resa menjelaskan, Angela kemudian mengancam Ecky akan melaporkan hubungan mereka kepada istrinya jika permintaannya tak dipenuhi.
"Ia terdorong membunuh korban karena ancaman akan melaporkan hubungan kepada keluarga jika tersangka tidak menikahi korban," kata dia.
--
Simak kisah asmara berakhir mutilasi M Eky Listiantho dan Angela Hindriati Wahyuningsih.
Kasus kematian Angela Hindriati Wahyuningsih jadi sorotan warganet.
Terungkap bahwa korban mutilasi di Bekasi, Angela Hindriati Wahyuningsih (54) diduga punya hubungan asmara dengan pelaku M Eky Listiantho (34).
Meski terpaut usia 20 tahun, keduanya sempat memiliki hubungan asmara singkat sebelum sampai di satu titik, hubungan tersebut justru berujung pada kematian tragis Angela.
Baca juga: Angela Dimutilasi, Keluarga Sempat Temui Ecky untuk Cari Korban, Ada Gelagat Aneh? Sandiwara
"Hubungan yang terjadi adalah hubungan pacaran. Tersangka merasa sejak dulu merasa lebih nyaman menjalin hubungan relasi romantis dengan wanita yang lebih tua," ujar Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Resa F Marasabessy saat dikonfirmasi, Sabtu (7/1/2022).
Menurut Resa, kecenderungan yang dimiliki oleh Ecky terungkap dalam proses pemeriksaan yang dilakukan penyidik Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro.
Dari situ terungkap pula bahwa Ecky tega menghabisi nyawa Angela karena tak mau hubungan gelap keduanya diketahui oleh sang Istri.
Resa menerangkan bahwa Angela disebut mengancam akan membeberkan hubungan gelapnya dengan istri Ecky jika tidak segera dinikahi.

"Dia terdorong membunuh korban karena ancaman akan melaporkan hubungan kepada keluarga jika tersangka tidak menikahi korban," kata Resa.
Ecky yang ketakutan akhirnya membunuh Angela pada November 2021 dengan cara dicekik.
Setelah itu, jasad Angela pun dimutilasi setelah korban dua pekan meninggal.
Mutilasi dilakukan karena pelaku bingung bagaimana menyembunyikan jasad korban, akhirnya tubuh korban dipotong-potong dan dimasukan ke container dan disimpan di rumah kontrakan di Desa Lambangsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Agar tidak mengundang kecurigaan, selama satu tahun satu bulan menyimpan jenazah Angela, Ecky kerap membeli kopi dan mangkok untuk menghilangkan bau mayat.
Sampai akhirnya kejahatan Ecky terbongkar, Jumat (30/12/2022) dini hari.
Punya Pacar Baru
Kasus pembunuhan dan mutilasi tersebut terbongkar setelah polisi menerima laporan orang hilang dari istri Ecky.
Saat itu istri pelaku mencari keberadaan Ecky lantaran ia tak kunjung pulang ke rumahnya di Kecamatan Mustika Jaya, Kota Bekasi, sejak 23 Desember 2022 lalu.
Lantas polisi menghampiri kontrakan yang disewa EL di Tambun Selatan pada Kamis (29/12/2022) malam.
Bukan EL yang didapati petugas, melainkan potongan tubuh korban mutilasi berjenis kelamin perempuan.
Potongan tubuhnya ditemukan polisi di dalam dua boks yang diletakkan di kamar mandi.
Kondisi potongan tubuh itu bahkan telah membusuk dan mengering.
Polisi saat menggeledah rumah, melihat satu unit mobil mencurigakan.
Setelah diberhentikan ternyata di dalamnya ada Ecky bersama pacar barunya.
Sosok wanita yang ditangkap di dalam mobil saat Ecky ingin melarikan diri terungkap merupakan pacar tersangka yang dia kenal melalui aplikasi pencarian jodoh bernama Badoo.
"Iya pacaran dia dari aplikasi Badoo, janda itu," kata Kanit IV Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Tommy Haryono kepada Tribunnews.com, Sabtu (7/1/2023).
Tommy mengatakan jika wanita yang tidak dibeberkan identitasnya saat itu langsung dibawa ke Polda Metro Jaya untuk diperiksa.
Namun, dalam pemeriksaannya, wanita tersebut tidak terbukti terlibat dalam kasus pembunuhan hingga mutilasi Angela.
"Wanita itu langsung kita bawa juga ke kantor polisi diklarifikasi waktu itu, tapi tidak terbukti makannya kita kembalikan ke keluarganya," ucapnya.
Kini Ecky harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Kronologi penemuan mayat
Sebelumnya, sesosok jasad perempuan ditemukan di sebuah rumah kontrakan, Jumat (30/12/2022) dini hari.
Adapun lokasinya di Desa Lambangsari, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (30/12/2022) dini hari.
Saat pertama kali ditemukan, jasad korban dalam kondisi termutilasi di dalam dua kontainer boks dan terbungkus plastik.
Kasus mutilasi ini terungkap, berawal saat polisi melakukan pencarian terhadap seorang pria berinisial MEL (34), yang dilaporkan hilang.
"Dilakukan cek TKP terkait dengan telah ditemukannya diduga korban pembunuhan berjenis kelamin perempuan yang ditemukan di dalam bak kontainer," kata Zulpan dalam keterangannya, Jum'at (30/12/2022).
Dikatakan Zulpan, saat itu anggota Resmob unit 4 Polda Metro Jaya menindaklanjuti laporan tentang orang hilang dari Polsek Bantar Gebang.
"Selanjutnya, anggota Unit 4 Resmob Polda Metro Jaya melakukan lidik dan mengarah ke TKP," kata Zulpan.
Sesampainya di TKP kemudian polisi langsung mengamankan tersangka dan dilakukan penggeledahan.
"Saat melakukan penggeledahan ditemukan dua box kontainer yang berisikan kantong plastik hitam yang di dalamnya berisi mayat berjenis perempuan," ujarnya.
(*)
--
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Wahyu Aji)