Breaking News:

Berita Viral

Sekali Telat Kirim Uang Bulanan, Pria Ini Dicap Durhaka oleh Ibunya, Kecewa dan Tak Mau Kirim Lagi

Sekali terlambat kirim uang bulanan, seorang pria dikatai durhaka oleh ibunya sendiri, perasaan sakit hati menyelimuti.

Penulis: Gigih Panggayuh Utomo
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
Kolase Pixabay
Ilustrasi, pria sedih dicap durhaka oleh ibunya hanya karena terlambat kirim uang bulanan. 

TRIBUNSTYLE.COM - Sekali terlambat kirim uang bulanan, seorang pria disebut durhaka oleh ibunya sendiri, perasaan sakit hati menyelimuti.

Bicara soal keluarga, orang yang paling dekat, sangat penting untuk saling mendukung.

Tidak ada satu orang pun yang pantas menganggap remeh anggota keluarga yang telah bekerja keras.

Baru-baru ini, seorang wanita di Malaysia membagikan cerita suaminya yang berurusan dengan keluarga.

Melansir World of Buzz, dia menceritakan bahwa keluarga suaminya terus meminta uang lebih banyak setelah tahu besar penghasilan sang suami per bulan.

Baca juga: Pertama Bertemu Orang Tua Pacar, Gadis Ini Tiba-tiba Berlutut Ungkap Permintaan Mulia, Camer Terharu

"Suami saya menyebutkan bahwa kesalahan terbesar yang dia buat dalam hidupnya adalah memberi tahu orang tuanya berapa penghasilannya sebulan.

Ketika keluarganya mengetahui bahwa dia berpenghasilan sebanyak itu, mereka terus meminta lebih banyak uang.

Dan ketika dia menolak memberi, keluarganya akan mengatakan bahwa dia lupa dari mana asalnya," tulis sang istri lewat media sosial.

Dia kemudian melanjutkan ceritanya, soal apa yang pernah terjadi saat suaminya telat kirim uang ke keluarganya.

Baca juga: Istri Capek Menyusui, Suami Punya Cara Kreatif Untuk Menggantikannya: Bayi Percaya Itu Susu Ibunya

Ilustrasi, pria sedih dan sakit hati dikatai ibunya anak durhaka hanya karena terlambat kirim uang bulanan.
Ilustrasi, pria sedih dan sakit hati dikatai ibunya anak durhaka hanya karena terlambat kirim uang bulanan. (Istimewa)

Suatu hari, sang suami pernah sedikit terlambat dari biasanya untuk mengirim uang saku ke ibunya.

Sang ibu benar-benar menelepon anaknya yang kakak tertua, dan mengeluh bahwa dia tidak dikirimi uang saku bulanan sama sekali.

Kakaknya kemudian memanggil sang adik dan mengatainya bahwa betapa dia tidak berbakti kepada keluarga.

"Suami saya diam dan tidak banyak bicara setelahnya. Dia hanya memutuskan kontak dengan keluarganya dan berhenti memberi mereka uang saku bulanan sama sekali.

Dua bulan kemudian, ibunya mengirim pesan kepadanya, menanyakan apakah dia tidak akan memberi uang saku bulanan sama sekali, dan suami menolak untuk membalasnya," lanjut sang istri.

Sebulan kemudian, ibu suaminya mengirimi pesan tentang menjadi anak durhaka, melupakan akarnya, dan tidak memenuhi kewajiban sebagai anak laki-laki menurut aturan Islam.

Namun, pria itu benar-benar tidak menanggapi perkataan itu juga.

Baca juga: Dia Minta Tolong Pilu Aktor, Rumah Kebakaran, Panik Ibu Terjebak di Dalam, Begini Nasib Akhirnya

Ilustrasi, uang ringgit Malaysia.
Ilustrasi, uang ringgit Malaysia. (Pexels)

Suatu hari, kakaknya menghubunginya lagi, memintanya untuk membantu keluarga di kampung halaman karena dia hanya memberi 100 ringgit atau sekitar Rp 350 ribu per bulan.

Saat itu, sang adik pun memberi mereka cukup uang untuk menutup biaya sekolah saudaranya dan tagihan utilitas mereka.

Setahun setelah kejadian itu, ibunya meminta maaf kepadanya atas perilakunya.

"Suami saya hanya ingin minta maaf, dia merasa telah banyak berkorban untuk keluarganya tetapi hanya karena dia terlambat satu kali, dia dimaki dan dimarahi," kata sang istri.

Dia kemudian mengakhiri postingannya dengan mengatakan bahwa suaminya telah mulai memberi mereka uang saku bulanan lagi, tetapi dia tidak pernah kembali ke kampung halamannya sejak kejadian itu.

Sang suami tidak membenci ibunya, tapi dia masih merasa hancur dan sakit hati.

(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)

Baca berita viral lainnya di sini

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
anak durhakaMalaysiauang bulanan
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved