Breaking News:

Berita Viral

VIRAL Simpanse Ikut Pameran di Art Basel, Satu Lukisan Mereka Dibanderol Rp 78 Juta, Intip Karyanya

Seekor simpanse jago dalam melukis, hasil karyanya dipajang di pameran dan berhasil dijual dengan harga yang tak murah.

NYPost
Seekor simpanse jago dalam melukis, hasil karyanya dipajang di pameran dan berhasil dijual dengan harga yang tak murah. 

TRIBUNSTYLE.COM - Seekor simpanse di Florida mendadak viral menjadi perbincangan publik sebab aksinya.

Dalam sebuah pameran seni Art Basel, seekor simpanse menunjukkan keahliannya yang tak terduga di hadapan pengunjung.

Simpanse berbulu hitam legam tersebut memamerkan bakatnya dalam hal seni lukis.

Dalam pameran tersebut, simpanse pintar itu menjadi daya pikat pengunjung yang hadir.

Pengunjung tampak kagum dengan bakat yang dimiliki oleh simpanse.

Dikutip dari NYPost, ratusan lukisan terpajang dalam pameran tersebut.

Hal yang langka kali ini hadir di sebuah pameran seni di Florida, Amerika Serikat.

Dalam pameran tersebut tak hanya memajang karya lukisan manusia.

Lukisan dari buah tangan seekor simpanse juga terpajang di pameran itu.

Tak hanya lukisannya saja, seekor simpanse yang jago melukisa tersebut turut dihadirkan dalam pameran.

Selama pameran, simpanse jinak tersebut melukis karyanya menggunakan cat akrilik.

Hasil buah karya dari simpanse itu pun bukan main-main.

Simpanse itu mampu melukis lukisan abstrak yang mungkin maknanya hanya dimengerti oleh simpanse.

Dalam momen tersebut, simpanse cerdas tersebut membuktikan bakat terpendamnya.

Dirinya lihai dalam melukis meskipun lukisannya bisa dibilang abstrak.

Hasil karya lukisan simpanse.
Hasil karya lukisan simpanse. (NYPost)

Namun, pengunjung yang hadir dibuat kagum dengan keseriusan simpanse ketika memegang kuas.

Simpanse tersebut mengoleskan kuas dan cat akriliknya ke media lukis.

Bak seorang seniman, simpanse itu tampak lihai dalam melukis.

Pameran tersebut telah menampilkan 15 karya seni primata tersebut.

Diketahui, primata tersebut tinggal di tempat perlindungan Save the Chimps.

Lokasi tempat perlindungan tersebut berada di kawasan Sunshine State.

Menurut CEO Save the Chimps, Ana Paula Tavares, simpanse memiliki kesamaan 98 persen DNA dengan manusia.

Hal itulah yang membuat primata jago untuk menirukan apa yang dilakukan oleh manusia.

Bahkan simpanse memiliki emosi dan fisik yang mirip dnegna manusia.

“Simpanse berbagi 98 persen DNA kita,” kata CEO Save the Chimps Ana Paula Tavares dalam sebuah pernyataan kepada The Post.

“Mereka mirip dengan manusia secara emosional, fisik, dan bahkan kreatif.” imbuhnya.

Simpanse jago melukis.
Simpanse jago melukis. (Nypost)

Ana mengaku bangga bahwa hewan konservasinya memiliki keahlian melukis.

Di sebuah momen, kera besar tersebut mampu melukis dengan sejumlah alat-alat lukis yang hampir sama dengan yang dimiliki manusia.

Cara simpanse tersebut dalam memegang kuas juga bisa dikatakan mirip dengan manusia.

Pihak penyelenggara memperkenalkan kera yang bersemangat itu kepada fotografer terkenal.

Selain itu, kurator galeri Karen Bystedt juga hadir dalam pameran tersebut.

Mereka tampak kagum atas apa yang dilakukan kera raksasa itu.

Selama bertahun-tahun, Cumming selaku pelatih simpanse itu mengatakan dia merasakan "hubungan pribadi" dengan kera.

Sekarang, karya seni  yang dihasilkan oleh simpanse yang bernama Tonka tersebut dijual di galeri mewah mereka sendiri.

Harga jualnya pun mencapai ratusan dollar.

Baca juga: Jelang Pernikahan Kaesang dan Erina, Iriana Jokowi Sudah Test Food, Ini Bocoran Hidangannya

 simpanse
simpanse (ATV via Daily Star)

Dikutip dari Kompas.com, DNA manusia sangat mirip dengan simpanse.

Meski dmeikian, manusia dan simpanse memiliki perbedaan yang mendasar.

Dalam istilah evolusioner, manusia masih memiliki kerabat dekat yang masih hidup.

Dilansir dari Science Daily, para peneliti di Lund University di Swedia, telah menemukan bagian DNA manusia yang sebelumnya diabaikan, yang disebut sebagai DNA non-kode.

Bagian DNA yang terabaikan ini, tampaknya berkontribusi pada perbedaan yang terlepas dari semua kesamaan manusia.

Ini pun dapat menjelaskan mengapa otak manusia bekerja secara berbeda.

Studi baru yang telah dipublikasikan di jurnal Cell Stem Cell, para peneliti melakukan penelitian terhadap sel punca di Lund University.

Mereka memeriksa apa yang ada di dalam DNA manusia, yang membuat otak manusia dan simpanse menjadi berbeda.

Dari studi ini pun, mereka telah menemukan jawaban dari mengapa otak manusia dan simpanse berbeda.

Baca juga: NASIB Penghina Dewi Perssik di Ujung Tanduk, Sudah Sujud Ucap Maaf, Ibunda Depe: Saya Istighfar Dulu

Seekor simpanse jago dalam melukis, hasil karyanya dipajang di pameran dan berhasil dijual dengan harga yang tak murah
Seekor simpanse jago dalam melukis, hasil karyanya dipajang di pameran dan berhasil dijual dengan harga yang tak murah (NYPost)

"Daripada mempelajari kehidupan manusia dan simpanse, kami menggunakan sel punca yang ditanam di laboratorium. Sel punca diprogram ulang dari sel kulit oleh mitra kami di Jerman, AS (Amerika Serikat), dan Jepang. Kemudian kami memeriksa sel punca yang telah kami kembangkan menjadi sel otak," jelas Johan Jakobsson, profesor ilmu saraf di Lund University.

Dengan menggunakan sel induk, para peneliti secara khusus menumbuhkan sel-sel otak manusia dan simpanse, selanjutnya membandingkan kedua jenis sel tersebut.

Dalam penelitian ini, para peneliti kemudian menemukan bahwa manusia dan simpanse menggunakan bagian dari DNA mereka dengan cara yang berbeda, yang tampaknya memainkan peran penting dalam perkembangan otak kita.

"Bagian DNA kita diidentifikasi sebagai sesuatu yang berbeda dan tidak terduga. Itu adalah apa yang disebut sebagai varian struktural DNA yang sebelumnya disebut 'DNA sampah'," tulis peneliti.

Bagian DNA yang disebut 'DNA sampah' ini adalah string DNA berulang panjang yang telah lama dianggap tidak memiliki fungsi.

Sebelumnya, para peneliti telah mencari jawaban di bagian DNA, di mana gen penghasil protein berada, yang hanya membentuk sekitar dua persen dari seluruh DNA kita.

Baca juga: TERUNGKAP Pekerjaan Mulia Ayah Ayu Ting Ting Sebelum Jadi PNS, Berhasil Sukseskan Ratusan Murid

Simpanse jago melukis
Simpanse jago melukis (NYPost)

Peneliti juga memeriksa protein itu sendiri untuk menemukan contoh perbedaannya.

Temuan studi baru ini telah menunjukkan bahwa perbedaan antara otak manusia dan simpanse, tampaknya terletak di luar gen penyandi protein dalam 'DNA sampah' yang dianggap tidak berfungsi dan ternyata merupakan bagian mayoritas dalam DNA kita.

Para peneliti mengatakan, ini menunjukkan bahwa dasar dari evolusi otak manusia adalah mekanisme genetik yang mungkin jauh lebih kompleks daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Seperti yang diduga selama ini bahwa jawaban dari perbedaan manusia dan simpanse ada pada dua persen DNA genetik itu.

"Hasil kami menunjukkan bahwa apa yang telah signifikan untuk perkembangan otak malah mungkin tersembunyi di 98 persen yang diabaikan, yang tampaknya penting. Ini adalah temuan yang mengejutkan," kata peneliti.

(TribunStyle.com/Dika Pradana)

Artikel lainnya terkait berita viral >>>

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
simpanseFloridamelukis
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved