Gempa Cianjur
KISAH Miris Calon Ibu Muda Tengah Hamil 9 Bulan Meninggal Terjebak di Bangunan Ambruk Gempa Cianjur
DS (22) wanita hamil yang sedang hamil sembilan bulan meninggal dunia akibat tertimbun reruntuhan bangunan.
Editor: Dhimas Yanuar
Lebih lanjut, Chandra Winata mengungkapkan, saat gempa terjadi korban sedang berada di dapur rumahnya.
Sedangkan suaminya saat itu berada di teras rumah, sehingga saat terjadi gempa, korban yang tak sempat melarikan diri akhirnya tertimbun reruntuhan bangunan rumah berlantai tiga.
"Menurut keterangan dari suami baik tetangga korban, pada saat sebelum terjadinya gempa, itu suaminya berada di teras dan istrinya disuruh mengambil bawang di dapur, tetapi pada saat mengambil bawang tersebut terjadi gempa," tuturnya.
Setelah berhasil dievakuasi, korban langsung dilarikan ke RSUD Cimacan, sayang nyawanya tak tertolong.
151 Orang Masih Hilang
Sekitar 151 warga masih hilang pada gempa bumi Cianjur, Jawa Barat.
Hal itu membuat kinerja dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) harus bekerja lebih ekstra lagi.
Bahkan, pihak BNPB juga menargetkan tanggap darurat bencana tersebut akan selesai dalam waktu 7 hari.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, dalam masa tanggap darurat fokus kegiatan yang dilakukan adalah pencarian dan evakuasi korban itu prioritas.
Tercatat, masih ada sekitar 151 warga yang dilaporkan hilang.
Baca juga: Mendagri Instruksikan Perbaikan Jalan di Lokasi Gempa Cianjur Dikebut
"Tanggap darurat ini bisa cepat selesai mudah-mudahan 7 hari sudah clear sudah tidak ada lagi yang harus dicari, sehingga nanti masyarakat ini bisa tidak tinggal lagi di tenda," kata Suharyanto dalam konferensi pers di Cianjur yang disaksikan melalui youtube BNPB, Selasa (22/11/2022).
Ia berharap masa tanggap darurat ini akan dimaksimalkan semua pihak yang terjun untuk mencari korban dalam kondisi apapun, serta bisa dilakukan identifikasi.
"Mudah-mudahan kita akan berusaha semaksimal mungkin semua korban ini bisa ditemukan baik dalam kondisi selamat maupun kondisi meninggal dunia," ungkap dia.
Lebih jauh ujar Suharyanto, semua bergerak tanpa komando dan dalam melakukan kegiatan penanganan pengungsi bisa terarah.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/style/foto/bank/originals/warga-menyaksikan-bangunan-mini-market-yang-rusak-berat.jpg)