Kisah Laika, Anjing Pertama di Luar Angkasa, Tim Curhat Pilu: Kami Tahu Dia Tak Akan Selamat

TRIBUNSTYLE.COM - Uni Soviet meluncurkan makhluk hidup pertama ke orbit Bumi, pada Minggu, 3 November 1957.

Makhluk hidup itu adalah seekor anjing bernama Laika.

Dia dikirim dengan pesawat luar angkasa Sputnik 2, untuk menguji keamanan perjalanan ruang angkasa bagi manusia.

Sputnik 2 tidak dirancang untuk pulang ke Bumi, sehingga Laika memang tidak dimaksudkan untuk pulang, hidup dengan selamat.

Kala itu, tim teknik hanya menyiapkan makanan untuk dimakan Leika selama total 7 hari, yaitu, pada akhirnya, anjing betina itu mati, tanpa kesempatan untuk kembali ke Bumi.

Baca juga: Anjing Kesayangan Muntah Darah, Keluarga Ini Syok Usai Membawanya ke Dokter, Harus Bayar Rp125 Juta

Pengguna Facebook KornKT telah mengunggah pesan yang memperingati kematian 65 tahun Laika.

Dalam pesannya, para tim mengetahui jika Laika nanti akan mati.

"Setelah membawa Laika masuk dan duduk di pesawat.

Kami mencium hidungnya, mengucapkan selamat tinggal dan salam terakhir sebelum menutup pintu.

Kami tahu dia tidak akan pernah selamat dari penerbangan ini," kata Yevgeniy Shabarov. Tim misi mempersiapkan keberangkatan Sputnik 2 dikutip TribunStyle.com, Senin, (7/11/2022).

Untuk misi Sputnik 2, itu dianggap sukses.

Namun, dalam perjalanan untuk mengorbit Bumi, Laika hanya bisa hidup selama beberapa jam.

Mengingat panas yang meningkat pesat di dalam pesawat, dan tekanan yang dihadapi Laika di sekitarnya, tidak ada makhluk hidup yang pernah mengalaminya sebelumnya.

Mengenal Laika

Laika, anjing luar angkasa Uni Soviet itu adalah hewan pertama yang mengorbit Bumi, dan juga yang pertama mati di orbit.

Awalnya, Laika adalah anjing nomaden yang namanya Kudryavka berarti berambut keriting kecil, memasuki pelatihan dengan 2 anjing lainnya.

Laika terpilih sebagai penumpang dengan pesawat ruang angkasa Sputnik 2, yang dikirim ke luar angkasa pada 3 November 1957.

Sangat sedikit yang diketahui pada dampak penerbangan luar angkasa pada organisme hidup.

Teknologi untuk keluar dari orbit belum dikembangkan, sehingga tidak diharapkan Laika akan bertahan.

Beberapa ilmuwan percaya bahwa manusia tidak dapat hidup dari pelepasan atau kondisi ruang.

Penyebab dan waktu kematian Laika yang sebenarnya belum dipublikasikan.

Tetapi dilaporkan bahwa Laika meninggal karena kekurangan oksigen pada tanggal 6, atau, seperti yang awalnya diklaim oleh Uni Soviet.

"Dia mati dengan nyaman sebelum penipisan oksigen semakin jauh," bunyi keterangan pada Uni Soviet kala itu.

Namun, percobaan membuktikan bahwa Laika selamat dari meluncurkan pesawat ke orbit dan menahan kondisi tanpa bobot.

Hal itu membuka jalan bagi penerbangan luar angkasa manusia dan memberi para ilmuwan beberapa informasi pertama tentang bagaimana organisme merespons lingkungan dalam penerbangan luar angkasa.

Prosteyshiy Sputnik 2 adalah pesawat ruang angkasa kedua yang diluncurkan ke orbit Bumi pada 3 November 1957, dan yang pertama membawa hewan hidup, anjing luar angkasa Soviet Laika.

Ilmuwan roket Soviet mengirim anjing ke luar angkasa untuk lebih memahami apa pengaruh peluncuran, gaya berat mikro, dan aspek lain dari penerbangan luar angkasa terhadap tubuh manusia.

Baca juga: Ngapel ke Rumah Pacar, Pria Ini Malah Disambut Anjing Galak, Begini Nasibnya Setelah Kejar-kejaran

Baca juga: VIRAL Pria Tunawisma Memberi Susu Kepada Anjing yang Haus, Kebaikannya Menyentuh Hati Banyak Orang

Kisah Lain, Anjing Kesayangan Muntah Darah, Keluarga Bawa ke Dokter, Syok Bayar Rp125 Juta

Sebuah keluarga membawa seekor anjing ke dokter hewan.

Anjing mereka diketahui baru saja menelan batu.

Alhasil, anjing tersebut yang diberi nama Milo muntah dan mengeluarkan darah.

Milo pun mmebutuhkan operasi untuk menyelamatkan nyawanya.

Keluarganya yang membawanya ke rumah sakit di mana dokter hewan mengatakan anjing berusia empat tahun itu memakan sesuatu yang tidak seharusnya.

Ternyata, anak anjing yang energik itu mengunyah beberapa kaus kaki dan benang.

Kemudian benda-benda itu bersarang di ususnya.

Baca juga: VIRAL Pria Pasang AC di Luar Ruangan, Orang-orang Syok Setelah Tahu Alasannya: Baru Tahu Bisa Begitu

Operasi itu pun memakan biaya hingga Rp125 juta.

Dokter pun memberikannya opsi untuk membawa Milo pulang dengan diberi obat atau dioperasi.

"Mereka memberi kami pilihan untuk membawanya pulang dengan obat penghilang rasa sakit dan melihat apakah itu akan berlalu atau sembuh di bawah pengawasan." kata Shannon, pemiliki anjing bernama Milo itu.

"Jelas kami meninggalkannya di sana untuk memastikan. Kami kemudian mendapat telepon malam itu bahwa Milo membutuhkan operasi untuk mengangkat batu itu." tambahnya, dilansir dari Dailystar Sabtu (5/11/2022).

Milo kemudian menjalani operasi untuk mengeluarkan batu itu.

Operasi Milo menghabiskan hingga lebih dari Rp62 juta.

Jumlah itu tentu cukup besar bagi Shannon.

Baca juga: Habis Makan Mie, Pelanggan Syok Lihat Ada Hewan Bergerak di Mangkuk: Terasa Ingin Muntah

Tetapi setelah operasi, Shannon mengatakan jika kondisi anjingnya memburuk.

"Kami membawanya kembali dan dia harus menjalani operasi lain untuk mengangkat bagian yang lebih besar di usus bawahnya," jelas Shannon.

Operasi kedua Milo ditaksir capai lebih dari Rp71 juta dan perawatan setiap harinya sebesar Rp8 juta.

Pada saat itu, Shannon tidak bisa berpikir.

Pasalnya biaya tersebut cukup besar baginya.

Keluarga itu dilindungi oleh asuransi hewan peliharaan, namun hanya sebesar Rp35 juta.

Mereka pun berusaha mati-matian untuk menopang dana untuk pengobatan Milo.

Shannon bahkan menyiapkan penggalangan dana untuk biaya pengobatan anjingnya itu.

(*)

(TribunStyle.com/Jonisetiawan/Putri)