Breaking News:

Berita Viral

Dijuluki Desa Terkutuk, Wilayah di Jepang Ini Ditinggal Penduduknya, Kini Dihuni 350 Boneka Manusia

Beginilah penampakan sebuah desa menyeramkan dan terkutuk yang dihuni oleh ratusan penduduk bukan manusia, Desa Nagoro.

Dailystar
Beginilah penampakan sebuah desa menyeramkan dan terkutuk yang dihuni oleh ratusan penduduk bukan manusia, Desa Nagoro. 

TRIBUNSTYLE.COM - Usai dua tahun menutup akses wisata turis asing, pada momen Halloween tahun ini, Jepang membuka kembali pulau desa wisata terkutuk, Desa Nagoro.

Jepang memiliki sebuah desa horor nan terkutuk yang terletak di pulau Shikoku, Jepang.

Desa tersebut merupakan desa terkutuk yang memiliki segudang kisah menyeramkan.

Ketika seseorang berkunjung ke daerah tersebut, akan nampak di desa tersebut penduduk yang tak pernah bergerak dan bernapas sama sekali.

Penduduk desa tersebut tak pernah makan dan minum bahkan buang air kecil.

Penduduk desa tersebut tampak sangat menyeramkan.

Desa yang mengerikan tersebut dihuni oleh sosok bukan manusia.

Penduduk desa horor tersebut ialah boneka dan orang-orangan sawah yang tampak mengerikan.

Diketahui, desa Nagoro tersebut sudah tak dihuni oleh manusia.

Dikenal sebagai “Desa Terkutuk”, desa ini dipenuhi dengan 350 lebih orang-orangan sawah dan boneka.

Orang-orangan sawah dan boneka tersebut  memiliki ukuran yang hampir sama dengan manusia asli.

Hal itu tentu saja akan membuat setiap orang yang mengunjunginya menjadi salah paham.

Tak sedikit turis yang mengira awalnya orang-orangan sawah itu adalah manusia sungguhan.

Acapkali orang-orangan sawah yang mengerikan tersebut meresahkan pengunjung desa itu.

Beginilah penampakan sebuah desa menyeramkan dan terkutuk yang dihuni oleh ratusan penduduk bukan manusia, Desa Nagoro
Beginilah penampakan sebuah desa menyeramkan dan terkutuk yang dihuni oleh ratusan penduduk bukan manusia, Desa Nagoro (Dailystar)

Desa Nagoro yang telah tak dihuni lagi itu memiliki fasilitas yang lengkap seperti desa pada umumnya.

Terdapat sekolah, ladang, jalanan, dan rumah warga.

Meski demikian, fasilitas tersebut tak pernah digunakan lantaran desa tersebut memang sengaja untuk dihuni oleh para orang-orangan sawah.

Ada ruang kelas yang dipenuhi guru dan anak palsu di sekolah setempat.

Orang-orangan sawah berkumpul di sekitar halte bus atau di beranda depan gedung, dan petani bekerja di ladang.

Terdapat juga boneka menari bersama di sebuah pesta.

Tak hanya itu, ada pula pekerja yang mengenakan topi keras beristirahat sejenak dan menikmati udara segar di luar rumah yang ditinggalkan.

Desa boneka di Jepang.
Desa boneka di Jepang. (The Verge)

Perajin Tsukimi Ayano, yang dikenal sebagai "Ibu Orang-orangan Sawah", merupakan sosok di balik kreasi yang aneh dan indah.

Tsukimi lahir di Nagoro tetapi dirinya pindah rumah.

Sekembalinya, dia menemukan bahwa sebagian besar penduduk telah pergi bekerja di kota.

Baca juga: Obat Jerawat, Pakai Masker Lemon & Tomat, Niscaya Kulit Berseri bak Irwansyah dan Zaskia Sungkar

Dia menyadari jumlah penduduk terus berkurang seiring dengan meninggalnya penduduk yang lebih tua.

Dikutip dari Dailystar, pada tahun 2019 diperkirakan masih ada kurang dari 30 orang di desa.

Untuk membuat kota terasa lebih sibuk dan hidup, Tsukimi mulai membuat boneka seukuran penduduk.

Hal itu ia lakukan untuk mengisi jalanan dan pedesaan di sekitarnya.

Desa Nagoro
Desa Nagoro (Dailystar)

Dirinya membuat orang-orangan sawah dan boneka yang menyerupai guru dan siswa sekolah dasar yang menutup pintunya,

Mungkin, turis yang berkunjung akan kaget ketika melihat ruang kelas tersebut.

Sebab, ruang kelas itu dipenuhi siswa dan guru dalam pelajaran.

Baca juga: 5 Rekomendasi Jutsu Super Mengerikan Tiada Tanding dalam Serial Anime Naruto Shippuden

Dia juga menciptakan beberapa boneka sebagai penghormatan kepada penduduk yang telah meninggal.

Untuk meningkatkan pemasukan kas daerah, pemerintah setempat mempunyai ide cemerlang.

Pemerintah setempat memandang bahwa desa tersebut memiliki daya pikatnya tersendiri.

Desa Nagoro
Desa Nagoro (Tribunnews)

Hingga pada akhirnya, pemerintah setempat mulai gencar mempromosikan kawasan tersebut sebagai desa wisata.

Untuk semakin menarik pengunjung, pemerintah setempat juga mengadakan sejumlah festival.

Setiap musim gugur, desa ini mengadakan Festival Orang-orangan Sawah lengkap dengan kompetisi foto.

Pemenang menerima hadiah berupa orang-orangan sawah.

Baca juga: Sempat Dihujat Tuty Wibowo Curhat Vakum karena Dibully Kini Kembali Bersinar Karena Bunda Corla

Tak hanya itu, lokakarya pembuatan orang-orangan sawah.

Hingga  pada akhirnya, desa Nagoro tersebut berhasil diminati oleh banyak turis.

Tak sedikit turis yang berkunjung ke Nagoro untuk menikmati suasana desa yang unik itu.

Desa Nagoro ramai dikunjungi wisatawasan.

Tsukimi, sosok di balik desa Nagoro
Tsukimi, sosok di balik desa Nagoro (Amusing Planet)

Terlebih lagi disaat bulan Halloween, Oktober tiba, banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung untuk menikmati suasana Halloweeen yang berbeda di Jepang.

Meski lokasinya sangat terpencil, tak sedikit wisatawan yang tetap rela menghabiskan tenaganya untuk berkunjung ke Nagoro.

Diketahui desa tersebut terletak di Lembah Iya di Prefektur Tokushima.

Meskipun awalnya tidak dimaksudkan sebagai tujuan wisata, dalam beberapa tahun terakhir desa ini telah menjadi hit.

Desa ini juga tampil di TV, termasuk film dokumenter tahun 2014, Valley of the Dolls, serta penampilan selama episode serial perjalanan James May Our Man in Japan.

(TribunStyle.com/Dika Pradana)

Berita lain terkait Jepang >>>>

Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved