Breaking News:

Berita Viral

PILU Pria Ini Ditinggal Ayah Meninggal 6 Jam Sebelum Wisuda, Tetap Kuatkan Diri untuk Hadiri Acara

Wisudawan ini tetap kuatkan diri untuk hadiri acara wisudanya meski sang ayah tiada.

Penulis: Vidya Audina Gesty Arinda
Editor: Ika Putri Bramasti
Kosmo
Pria ini berduka saat tengah wisuda, ayah meninggal 6 jam sebelum acara 

TRIBUNSTYLE.COM - Wisudawan ini tetap kuatkan diri untuk hadiri acara wisudanya meski sang ayah tiada.

Manusia hanya bisa berencana dan Tuhan lah yang menghendaki semuanya.

Kisah baru-baru ini, sangat menyentuh hati bagi siapa pun yang membacanya.

Ketika momen wisuda datang, sebenarnya tak hanya calon wisudawan yang merasa senang, tetapi juga anggota keluarga terutama orang tua.

Banyak orang tua yang menganggap, jika anaknya berhasil lulus dari universitas adalah suatu kebangaan untuk mereka, karena berhasil membiayai sang anak sampai pendidikan yang tinggi.

Baca juga: Jauh-jauh dari Papua ke Gorontalo Hadiri Wisuda Anak, Ibu Tewas Karena Kelelahan, Tempuh 1,178 Km

(Ilustrasi) Wisuda adalah momen yang sangat dinantikan oleh wisudawan dan keluarganya
(Ilustrasi) Wisuda adalah momen yang sangat dinantikan oleh wisudawan dan keluarganya (usnews.com)

Apalagi jika sang anak adalah satu-satunya yang bisa sampai universitas, tentunya momen wisuda itu sangat dinantikan.

Seperti kisah kali ini, momen wisuda yang telah dinantikan oleh keluarga kecil ini malah berakhir pilu.

Seorang pria bernama Muhammad Hafiz Mokhtar yang merupakan lulusan dari Universitas Sultan Zainal Abidin (UniSZA), harus menerima ijazah dalam suasana duka karena ayahnya meninggal serangan jantung.

Disebutkan, kejadian itu hanya selang beberapa jam sebelum upacara wisuda dimulai.

Menurut laporan Kosmo, Rabu (2/11/2022), ayah Hafiz itu mengalami serangan jantung saat berada di sebuah rumah pedesaan di Teluk Ketapang, Malaysia.

Pria 27 tahun itu menambahkan, kalau sang ayah sebenarnya sangat bersemangat untuk menghadiri upacara wisuda ini.

Sebab, dalam keluarganya, Hafiz adalah orang pertama yang bisa sampai perguruan tinggi.

"Almarhum ayah saya sangat bersemangat untuk menghadiri upacara wisuda untuk pertama kalinya.

Karena saya adalah anak pertama yang belajar sampai ke universitas," terang Hafiz.

Dia menambahkan, almarhum meninggal dalam perjalanan ke Rumah Sakit Sultanah Nur Zahirah, Kuala Terengganu, Malaysia.

Baca juga: Momen Haru Kakak Ambilkan Ijazah Mendiang Adik yang Meninggal 2 Hari Jelang Wisuda, Kisahnya Viral

Meski tanpa kehadiran ayahanda tercinta, Hafiz tetap memberanikan diri untuk menghadiri acara tersebut.

Anak ketiga dari enam bersaudara ini menerima gelar Sarjana Ilmu Sosial (Antropologi dan Dakwah).

Ia juga menerima Penghargaan dari Rektor Pro UniSZA, Tunku Datuk Nooruddin Tunku Shahabuddin.

Kisah Lainnya - PENUH Haru, dalam Kondisi Koma di Rumah Sakit Akibat Kanker Otak, Wanita Ini Rayakan Wisuda S2

Dengan didampingi suami, anak dan orang tuanya, wanita yang terbaring di ranjang karena koma ini merayakan wisudanya.

Bagi setiap mahasiswa, rasa-rasanya hari wisuda adalah hari besar yang sangat mereka tunggu dan rayakan dengan meriah.

Sebab, seperti yang kita tahu, untuk meraih suatu gelar dan lulus dari universitas tentunya tak semudah itu.

Banyak waktu yang dikorbankan dan juga tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk meraih gelar itu.

Tapi, apa jadinya jika hari wisuda yang telah dinantikan malah berubah menjadi kesedihan?

Wanita asal Australia diwisuda S2 dengan keadaan terbaring koma
Wanita asal Australia diwisuda S2 dengan keadaan terbaring koma (New York Post)

Baca juga: Momen Haru Kakak Ambilkan Ijazah Mendiang Adik yang Meninggal 2 Hari Jelang Wisuda, Kisahnya Viral

Kisah itu lah yang terjadi di Australia baru-baru ini.

Melansir dari New York Pos, dikabarkan seorang wanita yang berjuang melawan kanker otak menerima sertifikat gelar master saat koma di sebuah rumah sakit di Australia.

Diketahui, wanita itu bernama Anna Yu (28), menerima gelar master di bidang akuntansi.

Anna Yu sebelumnya telah menghabiskan dua tahun belajar di Universitas Charles Darwin (CDU).

Namun, selama enam bulan terakhir, Yu sedang berjuang melawan kanker otak yang langka.

Kanker otak itu disebutkan ada di tubuh Yu setelah melahirkan anak pertamanya, Februari lalu.

Pada Juni lalu, Yu didiagnosis menderita glioblastoma multiforme (GBM), yaitu tumor agresif dan tumbuh pesat di batang otaknya.

Dokter menemukan tumor 10 cm di tulang belakangnya.

Suami Yu, Will Hou, mengatakan istrinya kemudian mengalami koma karena kejang setelah menderita demam tinggi.

Karena hari wisuda telah tiba dan Yu juga masih belum sadar dari komanya, akhirnya pihak CDU memberi tahu Will Hou kalau gelar istrinya tetap akan diserahkan.

Dengan Yu yang berbaring di rumah sakit, mereka menyebutnya sebagai 'peristiwa penting.'

Saat Yu berbaring di ranjang rumah sakit mengenakan baju kelulusan, orang tua dan bayi perempuannya menangis.

Yu diceritakan tidak bisa bergerak sendiri, membuka mata atau menelan makanan, dikutip dari Kosmo, Minggu (4/9/2022).

Tetapi untungnya, ia masih bisa mendengar suara di sekitarnya.

Ketikan momen penting itu, staf rumah sakit di CDU malah menangis saat merayakan pencapaian luar biasa Yu.

Sebelumnya, saat Yu menjalani perawatan vital, ia diberitahu kalau hanya memiliki tiga sampai enam bulan untuk hidup.

"Ketika saya membagikan kabar baik ini (tentang gelar) dengan para perawat dan dokter, mereka semua menangis.

Baca juga: VIRAL Mahasiswa Miliki Hobi yang Unik, Sontak Saat Prosesi Wisuda Jadi Sorotan, Apa Kira-kira?

Mereka juga sangat bersemangat," tandas Will Hou.

Sebagai informasi, GBM biasanya muncul pada orang berusia 60-an dengan kemungkinan tiga dari 100.000 orang.

Sayangnya, tingkat kelangsungan hidup pasien turun dari 40 persen pada tahun pertama setelah diagnosis menjadi hanya 17 persen pada tahun kedua.

(TribunStyle/Vidya)

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
wisudaMuhammad Hafiz MokhtarjantungMalaysia
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved