Perawat di Korea Bikin Vlog saat Rawat Korban Halloween Itaewon, Enggan Dikritik: Aku Tak Dibayar
Perawat rumah sakit di Korea Selatan ini menjadi sorotan di tengah tragedi Halloween Itaewon karena membuat vlog saat merawat para korban.
Editor: Amirul Muttaqin
TRIBUNSTYLE.COM - Perawat rumah sakit di Korea Selatan ini menjadi sorotan di tengah tragedi Halloween Itaewon.
Bagaimana tidak, dia malah membuat vlog untuk YouTube saat merawat para korban Halloween Itaewon.
Hal itu membuatnya banjir kritikan karena dinilai tak memiliki empati, namun dia tak terima dan memberikan pembelaannya.
Seperti apa kisah lengkapnya?
Baca juga: BUNTUT Tragedi Itaewon, SM Entertainment Batalkan Pesta Halloween, Red Carpet Tak Ditayangkan
Seorang perawat di Korea Selatan dikecam karena membuat konten vlog saat merawat korban-korban tragedi pesta Halloween Itaewon.
Seperti yang diketahui, tragedi pesta Halloween Itaewon memakan ratusan korban jiwa.
Korban dari tragedi pesta Halloween Itaewon dikirim ke sejumlah rumah sakit di Seoul dan sekitarnya.
Tak disangka, di tengah situasi seperti ini justru ada perawat yang sempat-sempatnya membuat konten.
Perawat tersebut adalah karyawan pria dari Seoul National University Hospital.
Dirinya menunjukkan kegiatannya di rumah sakit ketika tragedi pesta Halloween di Itaewon.
Sontak, video tersebut dikecam karena dianggap tidak berempati terhadap kejadian ini.

Perawat tersebut juga dikritik karena tidak bekerja namun malah sibuk membuat vlog.
Netizen ramai-ramai melakukan downvote di video dan menuliskan kalimat kritikan di kolom komentar.
Perawat tersebut bukannya intropeksi namun justru tidak terima dengan kritikan.
Dirinya mengaku hanya ingin menunjukkan pengalamannya saat membantu korban tragedi Halloween di Itaewon.
Perawat itu juga mengatakan sebenarnya bukan shift-nya bekerja namun ia rela datang dan tidak dibayar.
"Saya benar-benar kesal melihat banyak komentar negatif di video ini,
Saya dihubungi oleh rekan kerja dan membantu di sana selama 3 jam tanpa dibayar,
Saya mengedit video ketika saya sudah pulang kerja,
Ada yang komentar 'Kamu harusnya menyelamatkan pasien daripada syuting', padahal aku hanya merekam ketika tidak ada pasien,
Ada juga orang yang meninggalkan komentar kebencian untuk para dokter, tapi saya seorang perawat,
Video ini murni buatan saya, tidak ada hubungannya dengan perawat lain di Rumah Sakit Universitas Nasional Seoul,
Ada yang bilang aku harus bahagia karena videoku banyak yang melihat,
Aku memfilmkan ini untuk menunjukkan kepada kalian bahwa aku melakukan yang terbaik dalam melakukan pekerjaan saya sebagai petugas kesehatan,
Saya minta maaf karena menyebabkan ketidaknyamanan bagi banyak orang," tulisnya.

Tulisannya itu kembali dikecam karena dianggap tak memiliki rasa simpati pada korban.
Bahkan netizen juga menulis kritik di website resmi rumah sakit.
Beberapa saat kemudian, postingan video tersebut dihapus.
Nasib dari perawat tersebut belum diketahui namun netizen berharap dirinya dipecat.
Seperti yang diketahui, pada Sabtu, 29 Oktober 2022, perayaan pesta Halloween di Itaewon menyebabkan ratusan orang tewas.
Korban tewas di Itaewon diduga karena mengalami cidera, henti jantung, dan juga kesulitan bernapas.
Hingga 30 Oktober 2022, tercatat korban tewas mencapai 154 orang.
Baca juga: Wanita Indonesia Ini Terjepit di Kerumunan Halloween Itaewon, Sempat Minta Tolong, Begini Nasibnya
Sejarah Itaewon yang Jadi Sorotan Karena Tragedi Pesta Halloween

Wilayah Itaewon yang tengah jadi sorotan internasional karena tragedi pesta halloween, ini sejarah Itaewon dan perkembangan lingkungannya.
Itaewon adalah salah satu lingkungan populer di Korea Selatan yang kerap ramai dengan anak muda.
Itaewon sendiri identik dengan perayaan Halloween di Korea Selatan dan tahun ini baru kembali dibuka untuk umum setelah 2 tahun pandemi.
Distrik Itaewon ini mendadak jadi trending topic pengguna dari usai insiden Hallowen maut yang menewaskan lebih dari 140 orang pada Sabtu (29/10/2022) waktu setempat.
Penyebabnya diketahui karena banyak massa yang berdesakan dan terperangkap di gang sempit saat merayakan pesta Halloween di Itaewon.
Halloween di Itaewon tersebut menjadi perayaan terbesar di Korea Selatan sejak pandemi.
Lokasi tersebut dipilih menjadi tempat perayaan Hallowen, karena Itaewon terkenal sebagai pusat multikulturalisme.
Serta menjadi salah satu tempat terbaik untuk menikmati berbagai kuliner dan kehidupan malam.
Banyak yang memuji Itaewon sebagai lingkungan paling internasional.
Tetapi meskipun reputasi internasional Itaewon sudah mapan, hanya sedikit pengunjung yang mengenal sejarah lingkungan ini.
Berikut adalah sejarah Itaewon dan perkembangan lingkungannya dikutip dari laman koreajoongangdaily.joins.com.
Sejarah Itaewon

Lokasi Itaewon ini terletak di antara distrik Yongsan dengan Masjid Pusat Kota Seoul di Hannam-dong.
Itaewon selama bertahun-tahun telah membangun reputasi sebagai pusat kota Seoul.
Namun, lingkungan tersebut terlihat terpisah secara budaya, dan memelihara citranya sendiri untuk lebih terbuka dengan populasi asing yang besar.
Pada tahun 1910 hingga tahun 1945, Itaewon menjadi bagian dari lokasi pendudukan Jepang selama masa kolonial.
Kemudian sejak dimulainya Perang Korea antara tahun 1950 sampai 1953, angkatan bersenjata Amerika Serikat bermarkas di dekat Itaewon.
Baru pada tahun 1960-an kompleks perumahan dibangun dan populasi Amerika tumbuh di daerah tersebut.
Selama periode 1970-an dan 1980-an, Itaewon berkembang menjadi area komersial yang kuat dan menarik.
Hal itu berkat adanya salon, bar, dan kehidupan malam yang semarak yang memenuhi kebutuhan orang Amerika di daerah tersebut.
Namun pengaruh kehidupan orang Amerika membuat tingkat kejahatan juga sangat tinggi di Itaewon.
Sejak saat itu distrik Itaewon dikenal sebagai lingkungan dengan tingkat kejahatannya yang tinggi dan pusat pelacuran.
Pada tahun 1973, Hotel Hamilton dibuka di pusat Itaewon untuk membuat daerah tersebut lebih menarik bagi wisatawan.
Diselenggarakannya Olimpiade 1988 di Korea Selatan dan berakhirnya Perang Dingin menandai awal globalisasi Itaewon.
Hal ini membuat Itaewon lebih menarik bagi wisatawan, yang selanjutnya mendorong penduduk setempat untuk menjadikannya titik perkenalan yang lebih menarik jika berkunjung ke Korea.
Perkembangan Itaewon juga disambut baik oleh asosiasi masyarkat di sana dan pemerintah pusat maupun kota.
Mereka bekerjasama mendorong untuk mengembangkan Itaewon menjadi kawasan komersial dan multikultural.
Daripada hanya sekedar menjadi tempat yang hanya menjadi tujuan singgah pasukan AS.
Sejak tahun 2000-an, populasi internasional menjadi lebih beragam di Itaewon dengan kedatangan pekerja dari Tengah Timur dan Afrika.
Acara budaya baru diselenggarakan seperti Festival Makanan Dunia, yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2002 saat gelaran Piala Dunia.
Kemampuan dinamis untuk beradaptasi dengan perubahan zaman telah membantu Itaewon terus berkembang dan berubah.
Bahkan dalam menghadapi masalah yang berpotensi menghancurkan seperti pandemi Covid-19.
Perkembangan Lingkungan Itaewon
Profesor Universitas Wanita Ewha, Kim Eun-sil menggambarkan Itaewon sebagai "Ruang Alien" di Seoul dalam sebuah makalah tahun 2004.
Menyebutnya demikian lantaran Itaewon terasa lain dari daerah lainnya.
Sering kali lokasi itu menarik tidak hanya orang asing, tetapi juga anak muda Korea di lingkungan sekitar.
Hal itu karena promosi multikulturalisme dan keinginan untuk menyantap makanan asing yang ada di Itaewon.
Selain restoran, di Itaewon juga terdapat hotel-hotel yang menyediakan bar, klub, dan apapun yang diinginkan pengunjung.
Hotel yang terletak di Itaewon di antaranya, Hotel Hamilton, Hotel ITW, dan GV Residence.
Lokasi hotel yang berdekatan dengan fasilitas transportasi umum, membuat hotel di Itaewon banyak menarik pengunjung.
Seperti halnya lokasi Hotel Hamilton yang dapat dijangkau hanyak dengan 20 detik berjalan kaki dari stasiun kereta bawah tanah.
(Tribunnewsmaker/Talitha/Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)
Diolah dari artikel di Tribunnewsmaker.com yang berjudul Heboh Perawat RS di Korea Malah Buat Konten Vlog Youtube Saat Rawat Korban-korban Halloween Itaewon dan di Tribunnews.com dengan judul Sejarah Itaewon dan Perkembangan Lingkungannya, Terkenal jadi Kawasan Komersial yang Multikultural