FAKTA di balik Isu Reza Paten Sebagai Founder Net89, Sumber Dana Donasi Brompton Taqy Malik Terkuak
Pihak Reza Paten angkat bicara terkait isu dirinya sebagai founder Net89, bahas soal sumber dana donasi sepeda brompton Taqy Malik.
Editor: Triroessita Intan Pertiwi
TRIBUNSTYLE.COM - Nama Reza Paten disorot seiring tuntutan sejumlah pihak terhadap robot trading Net89.
Reza Paten sebelumnya sempat muncul saat ia memenangkan lelang donasi sepeda Brompton Taqy Malik.
Ia juga sempat disorot lantaran berhasil memenangkan lelang headband Atta Halilintar.
Reza Paten disebut-sebut sebagai founder dari robot trading Net89.
Menanggapi isu ini, kuasa hukum Reza Paten, Salamat Tambunan angkat bicara.
Baca juga: Atta Halilintar hingga Taqy Malik Dilaporkan ke Polisi, Diduga Terlibat Kasus Net89, Kerugian Rp 28M
Salamat Tambunan menerangkan, berdasarkan akta pendirian Net89 yang didirikan pada 2017, tidak tercantum nama Reza Paten dalam susunan direksi.
Sebab, Reza Paten baru bergabung di Net89 pada 2019.
Karena itulah, Salamat Tambunan mengatakan bahwa Reza Paten bukan pemilik Net89.
"Kalau kita simak akta pendiriannya 2017, Reza Paten bukanlah founder atau pemilik Net89," kata Salamat, dikutip dari YouTube DH ENTERTAINMENT NEWS, Minggu (30/10/2022).
Begitu juga soal barang lelang berupa sepeda Brompton milik Taqy Malik dan headband milik Atta Halilintar disebut bukan dari dana Net89.
Menurut Salamat, Reza Paten membeli barang lelang tersebut menggunakan dana pribadi dan tidak ada hubungannya dengan Net89.
"Dana pembelian barang lelang amal yang dimenangkan oleh Reza Paten bersumber dari dana pribadi," terang Salamat Tambunan.
"Jadi tidak ada hubungan dengan Net89," sambungnya.
Menerima Rp 700 juta dari hasil penjualan sepeda Brompton, Taqy Malik terseret dalam kasus investasi bodong robot trading Net89.
Dari 134 orang yang dilaporkan terkait adanya dugaan keterlibatan kasus robot trading Net89, lima di antaranya merupakan publik figur.
Mereka adalah Taqy Malik, Atta Halilintar, Mario Teguh, Kevin Aprilio, kemudian Adri Prakarsa.
Mereka diduga terlibat dalam kasus investasi bodong yang memakan korban 230 orang ini.
Kuasa hukum para korban, M Zainul Arifin mengungkapkan peran masing-masing publik figur yang diduga terseret dalam robot trading Net89.
Menurut Zainul, Taqy Malik menerima lelang sepeda Brompton seharga Rp 700 juta.
"Dia menerima Rp 700 juta dari menjual sepeda Brompton," kata Zainul Arifin, dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Rabu (26/10/2022).
Sementara Atta Halilintar melelang bandana kepada salah satu founder Net89 seharga Rp 2,2 miliar.
"Dengan harga bandana Rp 2,2 miliar apakah itu hasil kejahatan atau tidak, maka diduga dia kena Pasal 5 TPPU," tuturnya.
Adapun Mario Teguh diduga berperan sebagai founder dan leader dari perusahaan yang menaungi robot trading Net89.
"Kemudian terkait Mario Teguh, dia jelas adalah founder terkait dengan grup, kemudian dia leader juga," ujar Zainul.
Beda dari yang lainnya, Kevin Aprilio dilaporkan ke polisi karena telah mempromosikan dan diduga terlibat dalam penerimaan uang robot trading Net89.
"Si Kevin, dia juga salah satu yang mempromosikan terkait dengan endorse," terang Zainul Arifin.
Terakhir ada Adri Prakarsa yang merupakan drummer band Nidji disebut sebagai leader robot trading Net89.
"Kemudian yang terakhir Adri Prakarsa, ya dia jelas juga salah satu leader di Net89," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Reza Paten Bantah Jadi Founder Net89, Sepeda Brompton Taqy Malik Dibeli Pakai Dana Pribadi