Ditemukan Pertama Kali di Tambang, Jeans Buluk dari Tahun 1880-an Laku Dijual Seharga Rp 1,35 Miliar
Jeans dari dua abad lalu dijual dengan harga yang fantastis. Sampai menyentuh angka Rp 1,35 miliar.
Penulis: Vidya Audina Gesty Arinda
Editor: Delta Lidina Putri
"Saya memercayainya (Stevenson) untuk mengonfirmasi bahwa celana itu asli dari tahun 1880-an," ujar Haupert, yang mengandalkan keahlian Stevenson.
Rencananya, mereka sekarang akan menjual jeans dengan penawaran tidak kurang dari US$150.000 (Rp 2,32 miliar).
Awalnya, jeans berharga Rp 1,35 miliar itu ditemukan beberapa tahun yang lalu oleh seorang pria.
Baca juga: Tetangga Punya 9 Mobil, Wanita Kesal Halamannya Jadi Parkiran, Balas Dendam Mahal Rp 1,5 Miliar
Pria bernama Michael Harris itu menyebut dirinya seorang arkeolog denim.
Diinformasikan, celana itu ditemukan dii sebuah tambang terbengkalai di AS bagian barat.
Meski sudah berusia dua abad, celana tersebut masih terlihat utuh tanpa lubang atau sobek.
Kisah Lainnya - Awalnya Cari Kayu Bakar di Hutan, Wanita Ini Malah Temukan Berlian, Diperkirakan Seharga Rp 371 Juta
Sehari-hari bekerja mencari kayu bakar, wanita ini amat sangat bahagia saat temukan berlian di dalam hutan.
Berdasarkan laporan New York Post, seorang wanita di Madhya Pradesh, India yang bernama Genda Bai, menemukan berlian saat tengah mencari kayu bakar di hutan, Rabu lalu.
Peristiwa itu dikabarkan terjadi di desa Purusottampur.
Setelah menemukan berlian di dalam hutan, wanita tersebut langsung berlari pulang dan memberitahu suaminya.
Pasangan itu awalnya tidak dapat mengidentifikasi permata itu dan meminta bantuan ahli berlian, Anupam Singh.
Baca juga: Kenalan di Medsos, Gadis Indonesia Dinikani Pria Korea Bernama Lee Minho, Maharnya 15 Gram Berlian

Rekaman menunjukkan Genda Bai, memegang berlian sebelum menyerahkannya kepada petugas pengawal.
Batu permata itu dikatakan memiliki berat empat karat (0,8 gram) dan diperkirakan bernilai US$25.067 atau setara Rp 371,37 juta.
Permata itu, nantinya akan dijual dalam pelelangan berlian yang akan datang dan diharapkan dapat mengumpulkan uang untuk membantu keluarga Genda yang tinggal di rumah tak layak.