Berita Viral
Hamil 9 Bulan, Wanita Masih Doyan Berhubungan Fisik hingga 3 Kali Sehari, Ini Kata Dokter
Hamil 9 bulan, seorang wanita masih doyan berhubungan fisik hingga 3 kali sehari. Dokter beri penjelasan ini.
Penulis: Heradhyta Amalia
Editor: Delta Lidina Putri
TRIBUNSTYLE.COM - Ibu hamil 9 bulan masih doyan berhubungan fisik hingga 3 kali sehari.
Seorang wanita memiliki cerita di usia kandungannya yang sudah 9 bulan.
Jelang melahirkan, ia justru sering melakukan hubungan fisik dengan suami hingga 1-3 kali setiap harinya.
Ia pun khawatir jika yang dilakukannya bisa berdampak pada janin.
Bagaimana kisah selengkapnya?
Baca juga: Tergoda Pelatih Gym, Wanita Ini Lepaskan Nafsu, Hubungan Fisik di Kamar Mandi, Aksinya Terekam CCTV
Dilansir dari eva,vn, Selasa (11/10/2022), wanita hamil itu akhirnya konsultasi ke dokter.
Lewat pesan pribadi kepada dr. Su Yining, seorang dokter kandungan dan ginekolog Taiwan yang terkenal, ibu hamil menceritakan soal kehidupan seksnya.
Saat berhubungan fisik hingga 3 kali sehari, ia dan suami mengalami orgasme.
Ia bertanya jika suami terus ejakulasi maka akan mempengaruhi janin atau berisiko kontraksi rahim menyebabkan keguguran?
dr. Su Yining lantas memberikan penjelasannya.
Dijelaskan sang dokter jika saat wanita sedang hamil, maka pasangan tak boleh terlalu intens berhubungan fisik.
Jika saat berhubungan fisik tak nyaman, maka sebaiknya dihindari, jangan coba-coba memaksakan diri.
Baca juga: Pengakuan Ayah Sejuta Anak yang Tinggal Bersama 10 Ibu Hamil Tanpa Suami : Mereka Datang Sendiri
Jika khawatir air mani bisa merangsang kontraksi rahim, maka perlu menggunakan kondom.
Sebagian orang beranggapan aktivitas seksual atau orgasme dapat membahayakan bayi, meningkatkan kemungkinan keguguran, atau menginduksi persalinan dini.
Namun, bagi mereka yang memiliki kehamilan yang sehat, hal ini tidak terjadi.
Janin dilindungi oleh cairan ketuban serta otot-otot rahim yang kuat.
Aktivitas seksual tidak akan mempengaruhi bayi, selama ibu hamil tidak memiliki masalah kandungan.
Ibu hamil harus menghindari hubungan fisik jika memiliki kehamilan kembar, pembukaan serviks sebelum waktunya, punya riwayat persalinan prematur, pendarahan vagina yang tidak dapat dijelaskan, dan kebocoran cairan ketuban.
Wanita hamil harus berhati-hati melindungi diri dan bayinya dari infeksi menular seksual (IMS).
Ini berarti bahwa pengendalian kelahiran seperti kondom harus digunakan untuk mencegah infeksi.
Selain saat hamil, ada beberapa kondisi sensitif wanita jika melakukan hubungan fisik.

Baca juga: HEBOH Ibu Guru Selingkuh dengan Suami Orang, Padahal Sudah Menikah dan Lagi Hamil: Siapa Bapaknya?
Ketika haid
Ketika menstruasi, hasrat wanita untuk berhubungan fisik meningkat.
Namun perlu diingat di kondisi ini, saat serviks terbuka, darah menstruasi bisa menjadi syarat masuknya bakteri ke dalam tubuh.
Sehingga mudah menyebabkan kemacetan yang berujung pada gangguan menstruasi, dismenore, amenore, dan penyakit lainnya.
Selain itu, mukosa vagina juga lebih tipis dan lebih sensitif saat haid, jika hubungan fisik tetap dilakukan maka, risiko kerusakan pada bagian itu sangat besar.
Ada orang yang memilih seks saat hamil untuk mencegah kehamilan.
Namun cara ini masih memiliki kemungkinan gagal.
Jadi, pasangan yang tidak berniat memiliki anak sebaiknya tetap punya metode kontrasepsi yang aman seperti minum pil KB, menggunakan kondom.

Seks setelah melahirkan
Proses melahirkan baik secara caesar atau normal, Anda harus menghindari seks setidaknya 6 minggu seusai persalinan.
Karena wanita saat melahirkan rentan mengalami robekan pada perineum.
Jika berhubungan seks terlalu cepat dapat membuat jahitan perineum rentan terhadap infeksi.
Meski dengan operasi caesar, alat kelamin bagian bawah tidak rentan rusak, tetapi jika Anda berhubungan seks lebih awal, maka akan menyebabkan jahitan putus.
Baca juga: GADIS Umur 11 Tahun Hamil, 7 Tahun Kemudian Menikah, Disaksikan Sang Anak: Aku Tidak Menyesal
Ketika alami masalah ginekologi
Jika Anda mengalami masalah ginekologi seperti infeksi vagina, infeksi panggul atau vagina gatal, keputihan dengan bau yang tidak sedap, sebaiknya hindari berhubungan seks.
Berhubungan seks dengan infeksi vagina tidak hanya menyakitkan, tetapi juga dapat menyebabkan infeksi menyebar ke organ panggul dan menjadi lebih serius.
Jika itu penyakit menular, lebih baik hindari berhubungan seks agar tidak menulari pasangan.
(TribunStyle.com/Heradhyta)