Pemain Arema FC Dihantui Rasa Bersalah Akibat Tragedi Kanjuruhan, Terus Menangis dan Tak Bisa Tidur
Tragedi Kanjuruhan membuat para pemain Arema FC trauma, mereka dihantui rasa bersalah hingga ada yang terus menangis dan tak bisa tidur.
Editor: Amirul Muttaqin
"Di saat semua memperdebatkan siapa yang salah, ada pemain yang diam-diam merasa bersalah," Tulis Laras Carissa dalam instagram pribadinya
Ia menyebutkan bahwa para pemain Arema FC terngiang-ngiang dengan kekalahan dan berandai jika laga itu berhasil dimenangkan, mungkin tak akan ada korban jiwa yang berjatuhan.
"kalau saja kemarin kami menang, pasti hal ini tidak terjadi dan tidak akan ada korban jiwa," Pernyataan yang terus terulang di otak kami. Ada para pemain yang tidak bisa tidur, tidak nafsu makan, terus terusan menangis dan tidak bisa beraktivitas karena perasaan bersalah yang menghantui."
"Menyaksikan puluhan hingga ratusan korban jiwa bergelatakan di Stadion pasti sangat traumatis, beberapa dari kamipun ikut bantu evakuasi, tetapi rasa bersalah dari kami tidak berhenti membumbui pikiran hingga perasaan hancur lebur.
Tidak ada yang mengharapkan kekalahan namun lagi dan lagi, tidak ada sepak bola seharga nyawa manusia. Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya, semoga korban tenang di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," tulis Laras Carissa.
Baca juga: Kesaksian Suporter Arema FC, Ceritakan Tragedi Kanjuruhan : Banyak Anak Kecil Sesak Tak Berdaya
* Cerita dari Javier Roca
Sementara itu, Pelatih Arema FC Jevier Roca juga menceritakan kesaksiannya terkait tragedi Kanjuruhan.
Pelatih Javier Roca mengaku tidak pernah mengira hal ini akan terjadi.
"Kami tidak pernah mengira ini akan terjadi, para pemain memiliki hubungan yang baik dengan para penggemar," kata Javier Roca, dilansir dari Cadena ser melalui Bolasport.
Ia pun menceritakan kesaksiannya soal tragedi yang merenggut banyak korban itu.
"Saya pergi ke ruang ganti, dan beberapa pemain tetap berada di lapangan," kata Javier Roca.
"Ketika saya kembali dari konferensi pers, saya menemukan anak laki-laki dengan korban di tangan mereka," ujarnya.
Pelatih asal Chile itu pun menceritakan kejadian mencekam yang dilihatnya.
"Yang paling mengerikan saat korban masuk (ruang ganti) untuk dirawat oleh tim dokter," ujar Javier Roca.
"Sekitar dua puluh orang masuk dan empat meninggal. Ada suporter yang meninggal di pelukan pemain," ujarnya.
Sementara itu, Liga 1 dihentikan sementara.
PSSI pun telah membentuk tim investigasi untuk menyelidiki insiden
Diolah dari artikel di Surya Malang dengan judul Muhammad Rafli Dihantui Rasa Bersalah Usai Tragedi Arema Vs Persebaya, Curhat Sang Istri Tersorot
