Breaking News:

Berita Viral

Bocah 6 Tahun Dianiaya Ibu Kandung, Nangis Minta Tolong, Warga Lompat Pagar Demi Menyelamatkan

Dramatis, penyelamatan warga di Kampung Raweuy, Kabupaten Bogor saat tahu ada bocah 6 tahun dianiaya oleh ibu kandung, sampai lompat pagar.

TribunBogor
Seorang anak berinisial A (6) disiksa oleh ibu kandungnya di Kampung Raweuy, Desa Sukasirna, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, tubuh penuh luka dan kondisi mengkhawatirkan. 

TRIBUNSTYLE.COM - Kasus kekerasan lagi-lagi terjadi, kini seorang ibu berisial I di Kampung Raweuy, Desa Sukasirna, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor menyiksa sang anak berinisial A (6).

Sang ibu diketahui kerap menyiksa sang buah hati di dalam kamarnya.

Namun syukurnya, penyiksaan itu diketahui warga karena banyak warga yang curiga karena sang anak kerap menangis.

Bagaimana kronologinya?

Baca juga: Kakak Pergi Kuliah, Adik Rela Berikan Seluruh Tabungannya untuk Uang Saku: Tolong Belajar yang Giat

Pada Sabtu, (17/9/2022) sekitar pukul 24.00 WIB sejumlah warga Kampung Raweuy menggeruduk rumah I yang kerap kali mendengar suara tangisan dan teriakan minta tolong dari suara anak kecil setiap malamnya.

Ketua RW 1 Kampung Raweuy, Sulaeman mengatakan bahwa dirinya sering kali menerima laporan dari warganya yang mendengar suara tangisan seorang anak kecil di kediaman I.

"Akhirnya waktu Sabtu kemarin itu warga mau ngedobrak rumahnya mau masuk, tapi nunggu instruksi dari saya dulu, akhirnya saya, Pak RT sama warga-warga lainnya ngegeruduk malem itu," ucapnya dikutip TribunStyle.com dari TribunnewsBogor.com, Kamis (22/9/2022).

Sejumlah warga yang menyelamatkan bocah malang itupun berlangsung dengan dramatis.

Karena pagar rumah I digembok, maka warga-warga Kampung Raweuy mecoba untuk menaiki pagar tersebut.

Sulaeman mengungkapkan bahwa saat itu warga-warga juga mematahkan besi-besi tajam yang berada di atas pagar agar evakuas tersebut tidak terlalu terhambat.

"Kita naik pager semua tuh, lompatin pager, Alhamdulillah-nya pintu rumah I ini nggak dikunci jadi kita bisa langsung masuk ke dalam," katanya.

Ilustrasi kekerasan pada anak kecil
Ilustrasi kekerasan pada anak kecil (Picture Alliance/ ZB)

Bahkan saat warga sudah masuk ke dalam rumah, warga-warga tersebut melihat A yang sedang disiksa oleh I.

Saat itu, kata Sulaeman posisi A sedang tengkurap sambil kepalanya dipukuli oleh gagang pel lantai.

Melihat A yang tidak berdaya, sejumlah warga pun langsung menariknya dan membawanya keluar.

Sulaeman menjelaskan bahwa anak tersebut langsung dibawa, diamankan dan diberikan penanganan medis.

"Waktu kita bawa juga anak itu kita naikin ke atas pager sama warga, kalo ibunya sih nggak ada perlawanan sama kita malah bilang 'Pak jagain anak saya ya tolongin anak saya' malah kaya gitu," jelasnya.

Sulaeman pun timbul rasa keanehan ketika mendengar perkataan pelaku tersebut seperti itu kepada warga yang membawa anaknya.

Dengan kejadian tersebut, Sulaeman pun terus berjaga di deket lokasi kejadian hingga Minggu (18/9/2022) pukul 03.00 WIB sampai pihak kepolisian Polsek Jonggol menjemput pelaku.

Bahkan, saat pelaku dimintai keterangan oleh warga, menurutnya A sering kali seperti dalam keadaan kesurupan, yang di mana alasan tersebut menjadi sebuah alasan I kerap menyiksa buah hatinya itu.

Sulaeman memaparkan bahwa kondisi A saat itu tampak memperlihatkan, terdapat penuh luka disekujur tubuh dan kepala hingga wajahnya.

"Semuanya luka sundutan rokok mukanya, terus kakinya itu penuh sundutan rokok nggak ada yang tersisa semuanya luka, sama lebam, kepalanya juga sampai bengkak, besar jadi kayak Hidrosefalus," paparnya.

Hingga kini, I sedang menjalankan proses pemeriksaan di Polsek Jonggol yang di mana akan diserahkan ke pihak Polres Bogor dan bukan dilarikan ke RSJ.

Alasannya dilarikan ke Polres Bogor, kata Sulaeman dikarenakan I ini tidak mengaku bahwa dirinya mengalami gangguan jiwa dan akan diproses secara hukum.

Sulaeman menambahkan bahwa bila pelaku mengaku dirinya gangguan jiwa maka akan dibawa dan dilakukan penanganan di RSJ.

"Tapi dia gak ngaku ya berati kita proses hukum aja, sekarang lagi di bawa ke Polres Bogor, malah dia bawa pengacara segala buat kasus ini, berati dia sadar ngga gangguan jiwa," pungkasnya.

Baca juga: Tak Terima Diputus Karena Selingkuh, Pria Tega Aniaya Mantan Pacar, Minta Maaf Takut Dilaporkan

Kisah Lain, Ibu Aniaya Anak Angkat, Dipaksa Makan Banyak Biar Gemuk, Karyawan Rekam dan Viralkan di Medsos

Viral video di media sosial yang menunjukkan seorang anak yang dianiaya oleh seorang wanita di Malaysia.

Terlihat dalam video yang dibagikan di TikTok dan Instagram, wanita tersebut memukul gadis tersebut dengan menggunakan sapu.

Wanita itu juga menaruh sapu di leher anak itu untuk alasan yang tidak diketahui.

Baca juga: Bayi Kembar 5 Dulu Viral Kini Sudah Masuk SD, Kompak Foto Pakai Seragam, Ibu Ungkap Betapa Repotnya

Ibu tiri di Malaysia tega aniaya anak agar mau makan banyak.
Ibu tiri di Malaysia tega aniaya anak agar mau makan banyak. (TikTok)

Aksi wanita tersebut disaksikan oleh wanita lain yang sedang duduk bersama sang anak di meja makan sebuah rumah.

"Tolong gunakan kekuatan viral warganet untuk membantu, keadilan untuk Alia," tulis pemilik akun The Aqil 7.

Menurut Aqil, dia merupakan pemilik video itu yang kemudian berada di kantor polisi untuk tindakan selanjutnya.

“Video itu saya rekam sendiri untuk bukti laporan polisi.

Alhamdulillah polisi bekerja sama dengan baik atas nama Alia.

Saya akan jelaskan lebih lanjut setelah semuanya mereda karena sekarang saya berada di kantor polisi dan masih dalam penyelidikan.

Saya berharap dukungan dan doanya untuk kami berjuang untuk Alia," kata Aqil di Instagram Story.

Mengomentari postingan Instagram-nya, Aqil menyebut wanita tersebut adalah ibu angkat Alia yang baru saja merawatnya kurang dari setahun.

Video tersebut mendapatkan lebih dari 200.000 views di TikTok dan juga dibanjiri berbagai komentar warganet di Instagram.

Viralnya video penganiayaan bocah itu juga membuat banyak pihak mempertanyakan penyebab sebenarnya dari perlakuan tidak manusiawi yang dilakukan pelaku.

Tingkah laku tersangka yang merupakan pasangan suami istri tersebut secara brutal memukul anak angkat dengan berbagai benda, antara lain sapu dan gantungan baju.

Tampil menceritakan peristiwa anak itu, seseorang bernama Muhammad Daniel Aqil Aidil Sifu (20) mengaku dirinya dan empat temannya telah menyaksikan kebrutalan tersangka terhadap korban sejak April lalu.

Aqil yang merupakan seleb media sosial menginap di rumah tersangka di Perumahan Beranang, Selangor setelah dipekerjakan sebagai tenaga pemasaran melalui platform masing-masing.

“Kami ditawari untuk bekerja dengannya.

Saat itu kami setuju karena dia menyuruh kami bekerja dari rumah saja dan karena kantornya dekat dengan rumah.

Ketika kami memasuki rumah, kami mulai melihat bahwa dia memperlakukan anak angkatnya dengan tidak baik.

Dia marah ketika disuapi makanan.

Saat itu dia tidak menunjukkannya lagi melalui perilaku ini," kata Aqil dikutip dari mStar.

Aqil membuat laporan di Mapolres Kajang sekitar pukul 12.14 WIB, Kamis (21/7/2021).

Laporan tersebut akhirnya mengarah pada penangkapan pelaku yang merupakan sepasang suami istri.

Pasangan itu adalah seorang wanita Malaysia dan seorang pria Singapura berusia antara 28 dan 30 tahun.

Korban adalah seorang anak yang dikatakan hiperaktif berusia kurang lebih empat tahun.

Dia merupakan anak warga negara Indonesia yang kelahirannya tidak pernah dicatatkan dan tidak memiliki dokumen identitas apapun.

Sementara itu, Aqil yang memiliki lebih dari 1,1 juta pengikut di TikTok menambahkan, selama pengamatannya, tersangka sering bertindak kasar terhadap korban setiap kali akan makan.

Aqil mengaku, tersangka akan memaksa korban untuk memakan makanan dalam jumlah banyak seperti orang dewasa.

“Dia akan memberi korban makanan yang sama seperti yang kita makan.

Kalau menu hari itu pedas seperti gulai ayam, anak itu juga terpaksa makan.

Pelaku mengatakan hal itu dilakukan untuk membuat korban gemuk karena saat diambil dari ibu kandungnya, anak itu kurus.

Tetapi tampaknya tidak masuk akal bahwa seorang anak berusia empat tahun tidak diberi susu tetapi diberi makan makanan orang dewasa dalam jumlah banyak.

Setiap waktu makan, korban dipukuli karena dipaksa menelan makanan.

Ketika makanan tidak habis, tersangka akan memukulinya," jelas Aqil.

Baca juga: Viral Ayah Kebingungan Mencari Bayinya, Padahal Lagi Digendong Sendiri, Begini Reaksinya saat Sadar

Menjawab banyak pertanyaan mengapa mereka begitu lama melapor ke polisi, Aqil mengatakan perlu mengumpulkan bukti sebelum bertindak.

“Kalau kita mengambil tindakan tanpa bukti, polisi tidak akan percaya.

Jadi kami berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan bukti yang kuat dan jelas untuk diberikan kepada polisi.

Saya hanya berhasil merekam video secara diam-diam.

Pelaku bahkan tidak tahu saya merekam karena saya berpura-pura minum air saat merekam.

Ketika kami mendapatkan bukti, kami setuju untuk mengambil tindakan karena kami tidak tega melihat para korban menderita seperti ini," katanya.

Sebagai catatan, pasangan itu ditahan selama tujuh hari hingga 28 Juli untuk diselidiki berdasarkan Bagian 31 (1) (a) Undang-Undang Anak 2001.

(TribunBogor/Reynaldi, Tribunstyle/ Amr)

Artikel ini diolah dari TribunnewsBogor.com dengan judul Penyelamatan Anak Disiksa Ibu Kandungnya di Jonggol Berlangsung Dramatis, Warga Sampai Lompat Pagar

Baca artikel lainnya terkait berita viral

Sumber: Tribun Bogor
Tags:
ibu kandungdianiayaJonggolKabupaten Bogorbocah 6 tahun dianiayaTribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved