Breaking News:

Berita Viral

ANAK Terancam Buta, Orangtua Buat Kenangan Indah dengan Ajak Keliling Dunia Sebelum Tak Bisa Melihat

Ingin membuat kenangan terindah bersama anak-anaknya, orang tua ini putuskan cuti setahun.

Penulis: Vidya Audina Gesty Arinda
Editor: Ika Putri Bramasti
Lobak Merah
Pasutri ini ajak anak keliling dunia sebelum tak bisa melihat 

TRIBUNSTYLE.COM - Ingin membuat kenangan terindah bersama anak-anaknya, orang tua ini putuskan cuti setahun.

Banyak orang mengatakan, selama masih hidup dan ada kesempatan, buatlah kenangan bersama orang-orang terkasih seperti keluarga dan sahabat.

Tak lupa juga harus merekam video dan mengambil banyak gambar, agar nanti bisa dijadikan kenang-kenangan jika salah satu dari kita telah tiada.

Hal itu juga lah yang coba dilakukan oleh pasangan suami istri asal Kanada ini.

Disebutkan, mereka berdua memutuskan untuk mengambil cuti satu tahun dari pekerjaan.

Baca juga: Anak Pertama Suka Mabuk, Ibu Berikan Semua Warisan ke Anak Kedua, Kakak Murka dan Lakukan Hal Nekat

Pasutri izin cuti kerja setahun untuk mengajak anak jalan-jalan
Pasutri izin cuti kerja setahun untuk mengajak anak jalan-jalan (Lobak Merah)

Kemudian, memutuskan membawa anak-anak mereka jalan-jalan keliling dunia.

Rupanya, keputusan itu dibuat setelah ketiga anaknya didiagnosis dengan penyakit genetik Retinitis Pigmentosa.

Retinitis Pigmentosa sendiri adalah suatu penyakit di mana pasien berisiko tinggi menjadi buta total sebelum usia paruh baya.

Menurut CNN Travel, pasangan suami istri diketahui bernama Edith Lemay dan Sebastien Pelletier.

Diceritakan, mereka memulai kegiatan wisata bersama anak-anak mereka ke Namibia, Tanzania, Mongolia, dan Turki.

Keluarga mereka juga pergi ke Indonesia untuk melihat budaya di sana, dikutip dari Lobak Merah, Rabu (21/9/2022).

"Saya pikir, 'Saya tidak akan menunjukkan gajah di buku, tetapi saya akan mengajaknya melihat gajah asli.

Saya juga akan mengisi memori visualnya dengan gambar terbaik dan terindah yang saya bisa," ujar Lemay.

Diketahui, Pelletier dan Lemay pertama kali mengetahui bahwa putri sulung mereka, Mia, mengidap penyakit tersebut saat berusia 3 tahun setelah dikonfirmasi oleh dokter spesialis.

Sebab, sebelumnya Mia terlihat seperti memiliki masalah penglihatan.

Lalu, kedua putra mereka, Colin (7) dan Laurent (5) juga mengalami gejala yang sama dengan saudara perempuan mereka di tahun 2019.

Kedua anak itu akhirnya juga didiagnosis memiliki masalah kesehatan.

Tetapi, anak kedua mereka, Leo, untungnya tidak mengidap penyakit tersebut.

Menurut Lemay, tidak ada yang bisa dilakukan oleh mereka saat ini.

Baca juga: TAK SABAR Menunggu Sampai Menikah, Wanita Lajang Pilih Bulan Madu Seorang Diri Keliling Eropa

Karena, belum ada pengobatan yang dapat memperlambat efek retinitis pigmentosa kepada anak-anak mereka.

Untuk itulah, pasangan ini memutuskan untuk mengajak keempat anaknya jalan-jalan.

Ini agar kenangan indah bisa tercipta di antara mereka.

"Kami tidak tahu seberapa cepat ini akan berlangsung.

Tetapi kami memperkirakan mereka akan benar-benar buta pada usia paruh baya," tandas Lemay.

Kisah Lainnya - Hormati Saudara yang Buta, Pria Ini Naik Gunung dengan Mata Tertutup & Kumpulkan Donasi Rp 59,3 Juta

Seorang pria viral karena mendaki dengan mata tertutup, ternyata punya tujuan mulia.

Setiap individu yang memiliki saudara, tentunya memiliki cara tersendiri untuk menunjukkan kasih sayangnya kepada saudaranya.

Bahkan jika sang saudara memiliki kekurangan, kita sebagai kerabat dekat tentunya adalah orang yang akan menerima dan memperlakukan dengan baik.

Seperti kisah pria di bawah ini, yang amat sangat menghormati saudaranya yang buta.

Dilansir dari Thaiger, seorang pria Inggris yang merupakan mahasiswa Cambridge University, berhasil mendaki puncak gunung di Thailand dengan mata tertutup.

Seoranh pria mendaki gunung dengan nata tertutup jadi sorotan
Seoranh pria mendaki gunung dengan nata tertutup jadi sorotan (Pixabay)

Baca juga: Viral Para Pendaki Gunung Mont Blanc Harus Keluarkan Dana Rp 228 Juta Untuk Biaya Kematiannya

Diketahui, pria yang melakukan tantangan itu bernama Ed Smith.

Bukan tanpa alasan, aksinya itu dilakukan untuk menghormati saudara perempuannya yang bernama Harriet, yang buta sejak lahir.

Selain itu, Ed juga memiliki tujuan mulia saat naik gunung dengan mata tertutup untuk mengumpulkan donasi.

Pria berusia 21 tahun, yang berasal dari Northamptonshire, Inggris itu, diketahui mendaki Gunung Doi Suthep dekat Chiang Mai bersama pacarnya, Eimear Pickstone.

Perjalan mereka dimulai pada tanggal 11 Juli san membutuhkan waktu selama 3 hari untuk sampai puncak.

Mereka juga berhasil mengumpulkan sejumlah uang untuk donasi ke tempat yang telah mendukung Harriet.

Selama mendaki, sebenarnya Ed tergoda untuk membuka mata agar bisa melihat keindahan alam di sekitarnya.

Pria naik gunung dengan mata tertutup berhasil kumpulkan dana Rp 59,3 juta. Ternyata untuk disumbangkan dan punya tujuan untuk menghormati saudaranya
Pria naik gunung dengan mata tertutup berhasil kumpulkan dana Rp 59,3 juta. Ternyata untuk disumbangkan dan punya tujuan untuk menghormati saudaranya (Kosmo)

Tetapi, untungnya dia bisa bertahan.

Disebutkan jika Ed hanya hanya membuka penutup matanya saat mencuci muka, dan dengan kondisi tetap memejamkan matanya.

Ed Smith yang hanya bisa melihat melalui foto saat dirinya berada di puncak pun mengaku takjub.

"Ketika saya melihat kembali foto-foto yang diambil, saya merasa aneh karena mereka luar biasa," ujar pria itu dilansir dari Kosmo, Rabu (10/8/2022).

"Saya bepergian tanpa henti untuk mendaki, makan, minum, berenang, dan berbagai aktivitas lainnya dengan mata tertutup," sambungnya.

Pria itu kemudian menjelaskan kalau kesusahannya bukanlah saat mendaki, melainkan saat ia sepenuhnya bergantung kepada sang kekasih.

"Hal tersulit sebenarnya bukan mendaki gunung, tapi saya harus bergantung sepenuhnya pada Eimear.

Seperti memintanya untuk memberikan saya sebotol air atau membantu saya menemukan pasta gigi," beber Ed.

Ed menambahkan, kalau pendakian menuju puncak Doi Suthep sangatlah terjal dan menantang.

Baca juga: Mendaki Gunung Es, 2 Pemuda Terjebak Badai & Terkubur Longsoran Salju, Selamat dengan Makan Snack

Bahkan, para pendaki harus melewati hutan lebat dan menerjang cuaca buruk seperti hujan tanpa jalur yang jelas.

"Saya belajar banyak tentang keberanian, kekuatan dan kehebatan kakak saya dan semua tantangan yang dia hadapi, selain lebih banyak tentang diri saya sendiri," papar Ed.

Dari hasil petualangannya itu, Ed telah mengumpulkan dana sebesar £3.300 atau setara Rp 59,3 juta.

Nantinya, uang itu akan diberikan untuk Royal National Institute for the Blind (RNIB).

(TribunStyle/Vidya)

Baca artikel lainnya terkait berita viral di sini>>

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
ButaKanadaRetinitis Pigmentosa
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved