Berita Viral
Memilukan, Petani Tua Ini Diserang Kanguru Peliharaannya Hingga Tewas, Hewan Buas Namun Dipelihara?
Seorang petani tua tewas diserang kanguru peliharaannya, kanguru ditembak mati kepolisian setempat.
Penulis: Dika Pradana
Editor: Delta Lidina Putri
Kanguru Pohon Indonesia, tepatnya pulau Papua memiliki kanguru yang dinamakan dengan kanguru pohon yang diberi nama latin Dendolagus.
Dilansir dari Mongabay, kanguru pohon merupakan satwa endemik Papua yang menempati hampir 80 persen luas daratan Papua.
Kanguru pohon memiliki ukuran tubuh dan kekuatan yang lebih kecil dari kanguru Australia sehingga dimasukkan ke dalam keluarga yang berbeda yaitu family Macropodidae.
Baca juga: KASUS Pertama dalam 86 Tahun, Pria Australia Meninggal Karena Diserang Kanguru Peliharaan
Kanguru pohon memiliki berat sekitar 9 hingga 20 kilogram saja, sedangkan kanguru Australia dapat tumbuh hingga 90 kilogram.
Johan F. Koibur dalam jurnal berjudul Kanguru Pohon (Dendrolagus sp) Potensi Lokal Papua Sumber Pangan Masa Depan (2018) menyebutkan kanguru pohon kaki panjang dengan empat jari, lengan dengan otot kuat, dan ekor yang lebih panjang dari tubuhnya.
Hal tersebut membuat kanguru pohon dapat bergelantungan di atas pohon.

Namun, mereka juga tetap sering melompat-lompat di tanah seperti kangguru pada umumnya.
Kanguru pohon betina memiliki kantung tempat menyimpan anaknya yang dilengkapi dengan empat kelenjar susu.
Kanguru pohon ditemukan di pegunungan Papua Kanguru pohon pertama kali menemukan di pegunungan Papua oleh seorang ilmuan bernama Ernst Mayr pada tahun 1928.
Ternyata hewan tersebut adalah kanguru pohon subspesies wondiwoi.
Dilansir dari National Geographic, seorang ahli biologi bernama marsupial Museum Australia bernama Mark Eldridge mengatakan bahwa penemuan tersebut menjadikan kanguru pohon sebagai salah satu mamalia yang paling kurang dikenal di dunia.
Kanguru pohon merupakan hewan yang misterius. Sejak penemuannya, kanguru wondiwoi sangat jarang terlihat, bahkan disangka sudah punah hingga kembali terlihat pada tahun 2018 oleh sekelompok ilmuan.
Bukan hanya karena mereka senang bersembunyi dipohon, namun juga mereka mengalami penurunan populasi.
(TribunStyle.com/Dika Pradana)