Berita Viral
TAK PANDAI Bicara Bahasa Inggris, Bocah 10 Tahun Dibully 4 Teman Sekelasnya, Kening Sampai Bengkak
Ibu ini geram anaknya menjadi korban bully hanya karena tak bisa berbicara bahasa Inggris.
Penulis: Vidya Audina Gesty Arinda
Editor: Ika Putri Bramasti
TRIBUNSTYLE.COM - Ibu ini geram anaknya menjadi korban bully hanya karena tak bisa berbicara bahasa Inggris.
Di zaman yang semakin maju ini, memang benar kedudukan bahasa Inggris amat sangat penting selain bahasa ibu.
Sebab, banyak bidang di dunia ini yang memerlukan bahasa tersebut untuk memulai komunikasi.
Maka, tak heran jika banyak orang berbondong-bondong untuk pergi les, atau mungkin sebagian orang tua memasukkan anaknya ke sekolah internasional.
Contohnya adalah ibu satu ini yang memasukkan anaknya ke sekolah internasional, tapi malah berakhir nahas.

Baca juga: Jadi Korban Bully, Seorang Dokter Kaget Pasiennya Gambar Hal Mistik, Ternyata Ingin Sampaikan Ini
Melansir dari Mothership.sg, seorang ibu di Singapura memutuskan untuk mengajukan laporan kepada polisi, setelah putranya yang berusia 10 tahun diganggu oleh empat siswa tahun lalu.
Hal ini, karena sang putra tidak pandai berbicara bahasa Inggris, dikutip dari OHBULAN!, Selasa (13/9/2022).
Ibu korban, yang dikenal sebagai Ma, memutuskan untuk melaporkan masalah tersebut ke polisi setelah putranya mengalami luka di wajahnya saat kembali ke rumah.
Diketahui, wanita berusia 40 tahun itu baru saja pindah dari China ke Singapura bersama keluarganya.
Alhasil, ia pun memutuskan menyekolahkan putranya ke sekolah internasional.
Sayangnya, anak laki-lakinya mulai dibully sejak tahun lalu, di mana keempat siswa tersebut menggoda anaknya karena tidak fasih berbahasa Inggris.
"Anak sulungku diolok-olok oleh empat teman sekelasnya.
Karena tidak lancar berbahasa Inggris, sejak Agustus lalu.
Setelah itu, anak saya dibully dengan cara ditolak dan dihina oleh mereka," cerita Ma.
Anaknya dibully terus menerus hingga Februari dan ditemukan di bagian belakang tubuh anak terdapat goresan.
Namun, anaknya mencegah untuk mengadu ke sekolah.
"Anak saya tidak tahan dengan situasi ini.
Tetapi tidak mengizinkan saya untuk mengadu ke sekolah," tambahnya.
Baca juga: VIRAL Pelajar Buta Huruf Mendapat Nilai A di Semua Mata Pelajaran, Terungkap Begini Caranya
Karena tidak ada balasan dari, anaknya malah dibully lebih parah.
Hingga keningnya bengkak akibat didorong ke tembok dalam insiden pada 3 Juni lalu.
Bahkan, seorang teman sekelasnya juga menyandung kaki putra Ma yang menyebabkan siku dan lututnya memar.
Pada tanggal 29 Agustus, empat teman sekelas menarik celana anak itu hampir 10 kali.
Setelah itu, mereka juga mendorong putra Ma agar pergi.
"Suatu hari anak saya keluar dari toilet, empat teman sekelasnya berlari ke arahnya dan melepas celananya.
Mereka juga mendorongnya," kisahnya.
Peristiwa tersebut terjadi di berbagai lokasi sekolah seperti ruang kelas, kantin, koridor dan di lapangan.
Korban kemudian bertanya kepada salah satu siswa yang membullynya mengapa melakukan hal tersebut, namun ia dipukul berulang kali selama lima menit hingga berdarah.
Baca juga: TAK INGIN Anak Ada Saingan Akademik, Seorang Ibu Tega Beri Minuman Beracun Untuk Teman Anaknya
Setelah itu, sang ibu memutuskan untuk melaporkan masalah tersebut ke polisi dan kasusnya masih dalam penyelidikan.
Khawatir namanya akan tercoreng akibat kasus bullying tersebut, pihak sekolah dan orang tua dari teman sekelas tersebut meminta maaf kepada pihak keluarga.
Tidak hanya itu, pihak sekolah internasional juga menginformasikan bahwa pihak sekolah tidak akan menoleransi kasus bullying.
Pihak sekolah juga menyatakan bahwa keselamatan dan kesejahteraan siswa adalah prioritas mereka.
Kisah Lainnya - Jadi Korban Bully, Seorang Dokter Kaget Pasiennya Gambar Hal Mistik, Ternyata Ingin Sampaikan Ini
Penuh tekanan, korban bully ini coba ekspresikan perasaanmya lewat gambaran misteri.
Depresi merupakan gangguan jiwa yang amat berbahaya dan berdampak negatif terhadap perasaan, pikiran dan perilaku seseorang.
Terlebih jika depresi yang dirasakan akibat adanya perundungan.
Akhir-akhir ini, makin banyak manusia tak beradab yang melakukan perundungan dengan terang-terangan, bahkan mengorbankan nyawa.
Melansir dari OHBULAN!, Minggu (14/8/2022), baru-baru ini, seorang psikiater dr. Nurul Syuhaida Abdul Razak asal Malaysia berbagi cerita dari seorang ibu yang anaknya menderita depresi karena diyakini di-bully.

Baca juga: TERTEKAN Gara-gara Skripsi, Seorang Mahasiswa Sampai Alami Gangguan Mental dan Dipasung: Hati-hati
Lewat Facebook-nya, Dr. Nurul Syuhaida mengunggah beberapa gambar misterius yang dipercaya digambar oleh individu yang depresi itu.
Lukisan-lukisan itu tampak menampilkan beberapa gambar yang menyerupai makhluk aneh dan menyeramkan.
"Apakah penyakit anak saya nyata bagi dokter?" tanya ibu itu.
"Ya," jawab si dokter.
Ibu itu juga tak pernah menyangka kalau anaknya akan mengalami sakit yang dulunya ia hanya melihay di TV.
"Selama ini saya hanya melihatnya di TV, saya tidak pernah berpikir anak saya akan mengalaminya," sambung cerita wanita itu kepada snag dokter.
Bahkan, ia mengakui kalau sang anak sangatlah berberda dengan dirinya terdahulu.
"Dia benar-benar bukan dia yang dulu.
Ada yang bilang itu buatan manusia, ada yang bilang itu buatan. Saya tidak percaya.
Apakah ini nyata, dokter?" tanyanya lagi kepada dokter Nurul.
Sang dokter lantas menjelaskan, kalau yang dialami sang anak adalah nyata, dan hal itu karena depresi yang telah ditahannya sejak lama.
"Ya Bu, apa yang dialami, apa yang dirasakan itu benar.
Dia tidak berpura-pura atau mengada-ada," tambahnya.
"Ini adalah halusinasi dan dia telah menahannya untuk waktu yang lama.
Sampai halusinasi ini mulai 'menenangkannya'," pungkas dokter Nurul.
Baca juga: Tampil Modis dengan Barang Branded, Wanita Ini Malah Banyak Dibully, Akhirnya Stres hingga Meninggal
Setelah itu, dr. Nurul Syuhaida berpesan kepada ibu pasien untuk selalu memberikan dukungan kepada anaknya.
Hal ini bertujuan agar sang anak tahu kalau ada orang yang selalu berada di sisinya di saat suka maupun duka.
Berdasarkan analisa dokter, gambar tersebut menunjukkan pasien seolah-olah diganggu dengan berbagai masalah yang membuatnya tertekan.
(TribunStyle/Vidya)