Breaking News:

Bukan Putri Candrawathi, Terungkap Penembak Terakhir Brigadir J, Bharada E Beri Kesaksian

Putri Candrawathi bantah ikut tembak Brigadir J, pengacara beri bukti, Bharada E bongkar sosok penembak terakhir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Kolase Tribun Style/Kompas TV
Bharada E ungkap penembak terakhir Brigadir J, tegaskan bukan Putri Candrawathi. 

TRIBUNSTYLE.COM - Dugaan ada penembak ketiga mendiang Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo, nama Putri Candrawathi terseret.

Kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah Ferdy Sambo baru-baru ini membuka dugaan baru.

Kali ini ada dugaan penembak ketiga terhadap mendiang Brigadir J.

Hal ini diungkap Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

Dalam salah satu kesempatan, Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik menyebut kemungkinan Putri Candrawathi ikut menembak.

Baca juga: Dituding Bela Ferdy Sambo & Putri Candrawathi, Ketua Komnas HAM Banjir Hujatan: Siap Tanggung Risiko

Mengenai hal itu, pihak dari Putri Candrawathi akhirnya menjawab isu ikut menembak Brigadir J.

Kuasa hukum Putri Chandrawathi, Arman Hanis membantah kliennya ikut menembak Brigadir J.

Menurut Arman Hanis dalam rekonstruksi pembunuhan Brigadir J, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi tak melakukan penembakan.

Keterangan tersangka dan alat bukti yang ada juga tidak menyebut Putri Candrawathi ikut menembak Brigadir J.

Terpisah, saat menjalani pemeriksaan lie detector, Bharada E mengungkap siapa penembak terakhir Brigadir J.

Bharada E sendiri mengakui dia adalah penembak pertama.

Pengacara Putri Candrawathi Bantah Dugaan Komnas HAM soal PC Ikut Tembak Brigadir J

Arman Hanis, pengacara keluarga Irjen Ferdy Sambo, membantah adanya dugaan penembakan yang dilakukan oleh Ferdy Sambo ataupun sang istri, Putri Candrawathi terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Bantahan tersebut disampaikan Arman menanggapi pernyataan Komnas HAM bahwa Putri juga melakukan penembakan kepada Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

"Kami jelas membantah dugaan tersebut," ujar Arman dikutip TribunStyle.com dari Kompas.com, Minggu (11/9/2022).

Arman menegaskan bahwa terpampang jelas dalam rekonstruksi pembunuhan Brigadir J bahwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi tak melakukan penembakan.

Selain itu, keterangan tersangka dan alat bukti yang ada juga tidak menyebut Putri Candrawathi ikut menembak Brigadir J.

"Hal itu juga jelas terlihat pada saat rekonstruksi."

"Klien kami atau Pak FS juga tidak menembak," lanjut Arman.

Meskipun berdasarkan video animasi resmi Polri, Sambo ditampilkan menembak Brigadir J usai Bharada Richard Eliezer alias Bharada E.

Pihak Putri Candrawathi bantah kliennya ikut tembak Brigadir J.
Pihak Putri Candrawathi bantah kliennya ikut tembak Brigadir J. (WartaKota)

Kesaksian Bharada E saat Uji Kebohongan Ungkap Penembak Brigadir J

Bharada E alias Richard Eliezer mengungkap orang terakhir menembak Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat adalah Ferdy Sambo.

Kesaksian Bharada E itu disampaikan saat menjalani pemeriksaan uji kebohongan menggunkan lie detector atau alat pendeteksi kebohongan.

Demikian disampakan Ronny Talapessy, kuasa hukum Bharada E, saat dihubungi Tribunnews.com.

Ia menjelaskan bahwa kliennya sebagai pihak pertama yang menembak Yosua sebanyak beberapa kali.

Penjelasan itu juga diungkapkan Bharada E saat rekonstruksi di TKP Duren Tiga, Rabu (30/8/2022).

"Pemeriksaan lie detector yang ditanyakan ke klien saya terkait dengan peristiwa di Duren Tiga, salah satu poin krusial adalah siapa saja yang menembak J. Klien saya menjawab, 'saya pertama dan FS yang menembak terakhir'," ujarnya Ronny.

Menurut Ronny, Bharada Richard Eliezer atau Bharada E mengaku tak kuasa menolak perintah atasannya Irjen Ferdy Sambo untuk menembak dan membunuh Brigadir J.

Saat menerima perintah tersebut, Bharada E mengaku takut dan panik.

Bharada E saat rekonstruksi pembunuhan Brigadir J yang digelar pada Selasa, (30/8/2022) lalu.
Bharada E saat rekonstruksi pembunuhan Brigadir J yang digelar pada Selasa, (30/8/2022) lalu. (YouTube Polri TV)

Bharadha E mengaku sempat berdoa, sebelum akhirnya menuntaskan perintah Irjen Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J.

Pengakuan itu dikatakan Bharada E kepada kuasa hukumnya Ronny Talapessy, terkait apa yang dirasakan Bharada E setelah menerima perintah Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J.

Menurut Ronny, Bharada E menyesal mengikuti skenario Sambo.

Setelah sempat mengikuti skenario dari Ferdy Sambo, kini Bharada E berbalik arah meluruskan kejadian yang ia alami.

Termasuk menampik pengakuan Ferdy Sambo yang sempat mengaku tak ikut menembak Brigadir J.

Lepas daripada itu, keterangan yang disampaikan oleh Bharada E seolah membantah analisis Komnas HAM yang menyebut ada pihak ketiga melakukan penembakan terhadap Brigadir J.

Baca juga: Pengakuan Bripka RR Soal Kasus Brigadir J, Ketua IPW Curiga: Putri Candrawathi Provokasi Ferdy Sambo

Ketua Komnas HAM Dihujat Karena Dituding Bela Putri Candrawathi

Sementara itu sebelumnya dikabarkan, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan Komnas Perempuan menduga istri Ferdy Sambo, yakni Putri Candrawathi mengalami kekerasan seksual.

Pihak Putri Candrawathi pun masih bersikukuh jika Brigadir J melakukan pelecehan pada istri Ferdy Sambo.

Pengakuan dari pihak Putri Candrawathi itu tentu membuat publik geram.

Pasalnya, kasus soal pelecehan tersebut sudah ditutup oleh penyidik Polri beberapa waktu lalu, namun kini kembali mendadak digaungkan oleh Komnas HAM.

Baca juga: Pengakuan Bripka RR Soal Kasus Brigadir J, Ketua IPW Curiga: Putri Candrawathi Provokasi Ferdy Sambo

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik ramai dihujat karena dituding bela Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik ramai dihujat karena dituding bela Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi. (Kolase Tribun Style/Kompas TV)

Atas hal tersebut, Komnas HAM akhirnya banjir hujatan dari publik gara-gara temuan mereka soal dugaan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi di Magelang, Jawa Tengah.

Selain itu, Komnas HAM juga disebut telah membela pihak Ferdy Sambo.

Mengenai hal itu, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik memberikan jawabannya dalam program ROSI Kompas TV, Jumat (9/9/2022).

Taufan menegaskan, dirinya memahami bahwa keluarga Brigadir J kini tengah dirundung kesedihan.

Ia juga menyadari Komnas HAM saat ini menjadi target hujatan publik.

"Saya mengalami hujatan yang luar biasa," ujar Taufan dikutip TribunStyle.com, Sabtu, (10/9/2022).

Taufan lalu menjelaskan mengapa Komnas HAM memutuskan untuk mengeluarkan rekomendasi meminta penyidik mendalami kasus dugaan pelecehan seksual di Magelang.

Ia menyampaikan, kasus dugaan pelecehan seksual ini akan menjadi perdebatan di proses persidangan apabila tidak diusut sedari sekarang.

"Di persidangan BAP itu akan menjadi pembicaraan di antara Jaksa, Hakim, terdakwa dan pengacara dan tidak ada pembanding dari keluarga Yosua," kata Taufan.

Taufan berdalih, intervensi dari Komnas HAM akan memungkinkan ditemukannya bukti bahwa Brigadir J tidak melakukan pelecehan terhadap PC.

Terkait rekomendasi ini, Taufan mengaku siap menerima risiko dihujat publik.

"Saya menganggap sebagai Ketua Komnas HAM, saya harus menanggung risiko apapun keputusan yang diambil," jelas Taufan.

(Tribunnews/Theresa)

Artikel ini diolah dari Tribunnews dengan judul: Putri Chandrawathi Bantah Ikut Menembak Brigadir J, Bharada E Ungkap Si Penembak Terakhir

Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Putri CandrawathiBrigadir JBharada ENofriansyah Yosua HutabaratFerdy SamboTribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved