Berita Viral
PENUH Haru, dalam Kondisi Koma di Rumah Sakit Akibat Kanker Otak, Wanita Ini Rayakan Wisuda S2
Dengan didampingi suami, anak dan orang tuanya, wanita yang terbaring di ranjang karena koma ini merayakan wisudanya.
Penulis: Vidya Audina Gesty Arinda
Editor: Ika Putri Bramasti
TRIBUNSTYLE.COM - Dengan didampingi suami, anak dan orang tuanya, wanita yang terbaring di ranjang karena koma ini merayakan wisudanya.
Bagi setiap mahasiswa, rasa-rasanya hari wisuda adalah hari besar yang sangat mereka tunggu dan rayakan dengan meriah.
Sebab, seperti yang kita tahu, untuk meraih suatu gelar dan lulus dari universitas tentunya tak semudah itu.
Banyak waktu yang dikorbankan dan juga tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk meraih gelar itu.
Tapi, apa jadinya jika hari wisuda yang telah dinantikan malah berubah menjadi kesedihan?
Baca juga: Momen Haru Kakak Ambilkan Ijazah Mendiang Adik yang Meninggal 2 Hari Jelang Wisuda, Kisahnya Viral

Kisah itu lah yang terjadi di Australia baru-baru ini.
Melansir dari New York Pos, dikabarkan seorang wanita yang berjuang melawan kanker otak menerima sertifikat gelar master saat koma di sebuah rumah sakit di Australia.
Diketahui, wanita itu bernama Anna Yu (28), menerima gelar master di bidang akuntansi.
Anna Yu sebelumnya telah menghabiskan dua tahun belajar di Universitas Charles Darwin (CDU).
Namun, selama enam bulan terakhir, Yu sedang berjuang melawan kanker otak yang langka.
Kanker otak itu disebutkan ada di tubuh Yu setelah melahirkan anak pertamanya, Februari lalu.
Pada Juni lalu, Yu didiagnosis menderita glioblastoma multiforme (GBM), yaitu tumor agresif dan tumbuh pesat di batang otaknya.
Dokter menemukan tumor 10 cm di tulang belakangnya.
Suami Yu, Will Hou, mengatakan istrinya kemudian mengalami koma karena kejang setelah menderita demam tinggi.
Karena hari wisuda telah tiba dan Yu juga masih belum sadar dari komanya, akhirnya pihak CDU memberi tahu Will Hou kalau gelar istrinya tetap akan diserahkan.
Dengan Yu yang berbaring di rumah sakit, mereka menyebutnya sebagai 'peristiwa penting.'
Saat Yu berbaring di ranjang rumah sakit mengenakan baju kelulusan, orang tua dan bayi perempuannya menangis.
Yu diceritakan tidak bisa bergerak sendiri, membuka mata atau menelan makanan, dikutip dari Kosmo, Minggu (4/9/2022).
Tetapi untungnya, ia masih bisa mendengar suara di sekitarnya.
Ketikan momen penting itu, staf rumah sakit di CDU malah menangis saat merayakan pencapaian luar biasa Yu.
Sebelumnya, saat Yu menjalani perawatan vital, ia diberitahu kalau hanya memiliki tiga sampai enam bulan untuk hidup.
"Ketika saya membagikan kabar baik ini (tentang gelar) dengan para perawat dan dokter, mereka semua menangis.
Baca juga: VIRAL Mahasiswa Miliki Hobi yang Unik, Sontak Saat Prosesi Wisuda Jadi Sorotan, Apa Kira-kira?
Mereka juga sangat bersemangat," tandas Will Hou.
Sebagai informasi, GBM biasanya muncul pada orang berusia 60-an dengan kemungkinan tiga dari 100.000 orang.
Sayangnya, tingkat kelangsungan hidup pasien turun dari 40 persen pada tahun pertama setelah diagnosis menjadi hanya 17 persen pada tahun kedua.
Kisah Lainnya - Baru Hari Pertama Kuliah, Mahasiswi Malah Berakhir di Rumah Sakit Karena Tersambar Petir di Dada
Nahasnya Emma Eggler, karena tersambar petir di hari pertamanya kuliah. Langsung dilarikan ke rumah sakit.
Menjadi mahasiswa baru tentunya menjadi hari yang mendebarkan dan dinantikan oleh setiap individu yang menuntut ilmu ke jenjang lebih tinggi yaitu universitas.
Biasanya, segala persiapan untuk hari pertama kuliah juga telah dipersiapkan agar tak terjadi kesalahan.
Namun, apa jadinya jika hari yang telah dinantikan itu malah berakhir duka karena kejadian tak terprediksi?
Hal itulah yang dirasakan oleh mahasiswi satu ini karena harus dilarikan ke rumah sakit karena kejadian alam.
Baca juga: NEKAT Lakukan Foto Pernikahan di Tengah Hujan, Pengantin Pria Tersambar Petir, Bahagia Berubah Duka

Melansir dari New York Post, seorang remaja di Alabama, Amerika Serikat, berhasil selamat dari sambaran petir di hari pertamanya belajar di universitas.
Disebutkan, petir itu menghantam dada gadis itu.
Diketahui, gadis bernama Emma Eggler (18) itu, baru saja pindah ke kota Pensacola akhir pekan lalu, sebelum disambar petir pada hari pertamanya di kampus.
Tercatat, Emma Eggler adalah mahasiswa di University of West Florida.
Saat diwawancarai, Emma mengaku tak merasakan apa-apa saat tersambar petir.
Saat sadar, dirinya malah malu karena tertidur di tanah.
"Aku benar-benar tidak merasakan apa-apa.
Ketika saya bangun, saya telah jatuh ke tanah," ucap Emma dikutip dari Kosmo, Minggu (28/8/2022).
"Saya lebih malu karena saya pikir saya tersandung dan jatuh ke tanah," sambungnya.
Namun, sesaat setelah sadar rupanya beberapa bagian tubuhnya tak bisa berfungsi sebagaimana mestinya, dan ia juga tak bisa berbicara juga.
"Kemudian saya menyadari bahwa saya tidak bisa bergerak, berbicara, dan melakukan apa pun," terangnya saat diwawancarai saluran televisi WKRG.
Saat kejadian itu, Emma diketahui ditolong oleh kakak tingkatnya yang bernama Nelson Libbert, diceritakan saat itu Nelson langsung bergegas membantu korban di lokasi kejadian.
Menurut penjelasan dokter, petir tersebur hampir mengenai jantung gadis 18 tahun itu.
Untungnya, ia berhasil terhindar dari serangan jantung setelah sambaran itu karena usianya yang masih muda.
Emma Eggler juga memaparkan kalau bajunya yang dipakai saat tersambar petir sampai terbakar dan meleleh.
"Baju saya benar-benar terbakar karena saya disambar petir.
Baca juga: Viral Mahasiswa Berhasil Selamatkan Bayi yang Dibuang ke Tempat Sampah: Dikerumuni Lalat & Semut
Itu meleleh di tubuh saya," tuturnya.
Akibat sambaran petir itu, Emma juga mengalami luka bakar di dada dan perutnya, serta pergelangan tangannya.
Dijelaskan, Apple Watch yang dikenakannya meledak sehingga melukai tangannya.
Petir itu juga mengalir di kaki kirinya dan menyebabkan lubang di kaus kaki dan sepatunya.
Emma awalnya takut dia akan lumpuh, tapi untungnya hal itu tidak terjadi.
(TribunStyle/Vidya).