Bule Ini Ngadu Hadiah Rp 150 Juta Lomba Marathon di Indonesia Tak Dibayar, Hotman Paris : Memalukan
Hotman Paris bantu bule Australia bernama Jack Atheam, yang belum menerima penuh hadiah juara lari marathon di Indonesia International Marathon 2022.
Editor: Joni Irwan Setiawan
TRIBUNSTYLE.COM - Belangkan tengah viral bule Australia bernama Jack Atheam, yang belum menerima penuh hadiah juara lari marathon di Indonesia International Marathon 2022.
Jack Ahearn pun menuntut keadilan, pasalnya kala itu bule tersebut diketahui tak menerima hadiah sebesar Rp 150 juta dari hasil kerja kerasnya sebagai pemenang ajang Indonesia International Marathon 2022.
Jack Ahearn tentu kecewa dengan perlakuan yang menimpa dirinya.
Bahkan dia sampai curhat mengenai keluh kesahnya tersebut ke media sosial Instagram pribadinya @jackahearn_.
Baca juga: Viral Disebut Mirip dengan Hotman Paris, Pegawai Pom Bensin Ketakutan: Saya Juga Umpet-umpetan
"Saya memenangkan hadiah ini tetapi @indonesiainternationalmarathon tidak memberikan hadiah kepada saya dan semua pemenang internasional.
Mereka tidak bertanggung jawab atas hal ini dan berusaha membayar hadiah kepada para pemenang secara adil.
Mereka memblokir nomor telpon dan tidak merespon selama dua bulan sampai sekarang," kata Jack Ahearn dikutip TribunStyle.com, Sabtu, (3/9/2022).
Tak cukup sampai di situ, kasus yang menimpa Jack Ahearn bahkan sampai pula ke telinga pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea.
Melansir dari postingan Instagram pribadinya yang diunggah Jumat (2/9/2022), Hotman Paris membagikan video singkat di mana dirinya akan membantu sang bule untuk memperjuangkan haknya.
"Halo Hotman Paris lagi ada di Bali menuju Atlas akan menemui bule yang juara lari marathon ada yang belum dibayar hadiahnya," kata Hotman Paris.
Tak cukup sampai di situ, Hotman Paris juga mengatakan dirinya kini sudah membukalayanan sosial konsultasi hukum gratis.
Yang diberinya nama 'Hotman 911'.
"Bayangkan padahal itu atas nama Indonesia, ada yang belum dibayar, ada yang sudah dibayar setelah viral dengan Hotman 911 dari kantor Hotman Paris," tambah Hotman Paris.

Setelahnya, Hotman Paris pun diketahui berjumpa langsung dengan sang bule.
Dan langsung mengunggah video saat dirinya menanyakan permasalahan yang dialami Jack Ahearn.
Serta menyindir langsung pihak yang bersangkutan karena dianggap sudah mempermalukan nama Indonesia.
"Ini sangat memalukan, ini kan Internasional Maraton untuk daerah turis yang mendatangkan devisa banyak untuk Bali dan Indonesia, kan memalukan.
KONI bagian organisasi yang dibentuk oleh pemerintah, walaupun tidak langsung atas nama pemerintah tapi kan membawa nama bangsa dan negara," beber Hotman Paris.
Dan buntut dari kasus tersebut, setelah Hotman Paris ikut campur tangan, secercah harapan pun muncul.
Hak yang diperjuangan bule asal Australia tersebut akhirnya dibayarkan.
"Tiga juara-juara itu, mereka berjuang hampir lebih dari dua bulan kemudian tidak dibayar-bayar.
Tapi setelah tahu, orang-orang juara itu datang ke Hotman Paris dan mereka (panitia penyelenggara) khawatir bakal viral tiba-tiba dalam dua hari ini dua orang (Jack Ahearn dan Henrietta Brouwer) sudah dibayarkan lunas," beber Hotman Paris.
Pada kesempatan tak cuma Jack Ahearn, ada 2 orang bule lagi yang rupanya juga bernasib sama.
Yakni Mike Akerman dan Henrietta Brouwer.
yang juga ikutan mengadu ke layanan Hotman 911.
"3 bule ini datang ke HOTMAN 911 Atlas Bali," tulis Hotman Paris dalam keterangan postingan,
Setelahnya, banyak netizen pun langsung ikut ramai berkomentar.
"Haduuuh ko bisaaa si, itu lambang koni..bikin maluuu deh," komentar @ris***.
"Panitia langsung mules Bang, begitu tau abang pengacara 3 bule juara itu," tambah @yd***.
"Panitia buat event internasional tp malah ngibul.. buat event lari karung aja udah..," tulis @asl***.
Baca juga: Angin Segar untuk Ferdy Sambo, Bisa Bebas dari Ancaman Hukuman Mati, Hotman Paris Beber Alasan
Hotman Paris Akui Pernah Diminta Tangani Kasus Ferdy Sambo
Hotman Paris Hutapea mengaku pernah diminta menjadi pengacara Ferdy Sambo.
Namun Hotman memilih untuk menolak tawaran kasus yang telah merenggut nyawa Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tersebut.
Pria 62 tahun tersebut mengaku memiliki alasan khusus tekait keputusannya ini.
Hal itu diungkapkan dalam acara Pagi Pagi Ambyar TRANS TV, Kamis (1/9/2022).
Baca juga: 3 Alasan Putri Candrawathi Tak Ditahan Meski Tersangka, Reaksi Komnas HAM hingga Pengamat, Adil?
Dalam tayangan itu, Hotman Paris mulanya membahas isu yang tengah hangat dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
"Pembunuhannya sudah diakui, berarti sudah kena, cuma pembunuhan berencana atau pembunuhan spontan," ujar Hotman Paris.
"Jadi hanya mencari hukuman apa yang setimpal."
Pasalnya, menurut Hotman, hukuman yang dijatuhkan akan berbeda untuk kasus pembunuhan spontan dan pembunuhan berencana.
Jika terbukti melakukan pembunuhan berencana, Ferdy Sambo bisa terancam hukuman seumur hidup atau hukuman mati.
"Kalau pembunuhan spontan maksimal 20 tahun, mungkin kalau 15 tahun dengan remisi lebaran, hari libur nasional jadi 10 tahun," ucap Hotman.
Baca juga: MAKNA Senyum Ferdy Sambo dalam Rekonstruksi Kasus Brigadir J, Ahli Ekspresi Soroti Emosi Suami PC
Pengacara kondang itu mengakui sempat diminta menjadi kuasa hukum Ferdy Sambo.
Namun, Hotman Paris memilih menolak tawaran tersebut.
"Maaf untuk kali ini saya enggak bisa."
"Ada alasan tertentu, terutama dalam bulan yang sama ada kasus viral rakyat kecil yang berhasil saya tolong," tandasnya.
Simak videonya menit ke-3.17:
(Grid.id/Siti)
Artikel ini diolah dari Grid.id dengan judul: Ngadu ke Hotman Paris Hadiah Rp 150 Juta dari Ajang Indonesia International Marathon 2022 Gak Dibayar, Bule Ini Sambangi Layanan Hotman 911, sang Pengacara: Ini Sangat Memalukan!