Wanita Simpanan Kelas Atas Ungkap Tanda Pria Beneran Kaya atau Tidak: Biasanya Punya 2 Aksesoris Ini
Gweneth Lee ungkap cara mendapatkan selingkuhan pria kaya, ciri-ciri pria yang benar-benar kaya dikuak, biasanya miliki dua aksesoris ini.
Penulis: Joni Irwan Setiawan
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Mobil mewah, pakaian bermerek, hingga aksesoris berharga fantastis.
Bagi mereka yang memakai barang-barang ini pastilah dianggap sebagai orang kaya.
Alasannya sederhana, harga selangit yang dibanderol barang-barang tersebut hanya mampu dibeli oleh segelintir orang.
Meski demikian, fakta yang diungkap oleh Gweneth Lee selaku wanita simpanan kelas atas justru berbeda.
Baca juga: Dijanjikan Mobil dan Rumah, Mahasiswi Jadi Simpanan Pria 57 Tahun, Berakhir Tragis Setelah Dibohongi
Dalam salah satu kesempatan, Gweneth Lee membagikan tips dan nasihatnya tentang cara menjaga hubungan dengan pria kaya yang sudah menikah.
Dia pun mengungkap alasan mengapa dirinya mau menjadi simpanan dari pria kaya.
"Kencan biasa sangat membosankan, mengeluh tentang ekonomi, uang, kesehatan.
Jadi, mengapa kita tidak mencari orang kaya?" kata Lee dikutip TribunStyle.com dari New York Post, Rabu, (31/8/2022).
Lee mengatakan dia kerap bertemu dengan pria di kehidupan nyata.
Orang kaya biasanya kerap pergi ke pertunjukan mobil, koleksi seni, lelang rumah, pertunjukan jam tangan, dan acara kelas atas lainnya.
Adapun tuan-tuan mana yang harus didekati, awasi orang-orang yang membeli, bukan hanya bersosialisasi, di acara-acara ini.
Merekalah yang benar-benar memiliki uang tunai, kata Lee.
Dia juga bisa membedakan pria yang benar-benar kaya dengan pakaian mereka.
"Anda dapat mengetahui apakah seorang pria kaya dengan pakaiannya, seseorang yang benar-benar kaya tidak pamer dengan merek pakaian, merek desainer," sarannya.
"Orang yang benar-benar kaya tidak berpakaian head-to-toe di Gucci."
"Ciri-ciri orang kaya juga bisa dilihat dari aksesoris yang dikenakan, mereka biasanya memiliki jam tangan kulit dan sepasang sepatu yang sama dalam tiga warna yang selalu mereka kenakan, dan ini akan menjadi tua tetapi tidak terlalu usang karena mereka melihat nilai dalam kualitas," tambah Lee.
"Bagi orang-orang yang berumahtangga, perselingkuhan bukanlah tentang uang.
Mereka ingin mengenal Anda, berbicara dengan Anda, memiliki hubungan nyata, itulah kekayaan," sambungnya.
Lee sebelumnya telah mengakui bahwa dia tidak merasa "bersalah" tentang perselingkuhan yang selama ini dia jalani.
"Menjadi wanita simpanan adalah tentang bersenang-senang, tetapi juga menciptakan tempat yang aman bagi Anda berdua untuk menikmati pelarian," kata Lee.
"Sederhana saja. Istri sama dengan ibu dari anak-anak, selingkuhan sama dengan orang kepercayaan," pungkasnya.

Baca juga: Tarif Rp 224 Juta per Pelakor, Jasa Usir Wanita Simpanan Sangat Diminati Hingga Untung Rp 4 Miliar
Wanita Ini Diduga Punya 2 Suami dan Banyak Pria Simpanan, Bikin Resah hingga Diusir dari Kampung
Viral sosok ibu muda bersuami dua di Kuansing diduga punya banyak simpanan.
Warga resah hingga akhirnya mengusirnya dari kampung.
Seperti apa kisah lengkapnya?
Baca juga: Viral Video Pria Nikahi Domba di Gresik, Anggota DPRD Ikut Terlibat, Beri Klarifikasi: Cuma Konten

Ibu muda di Kabupaten Taluk Kuantansingingi (Kuansing), Provinsi Riau yang diduga bersuami dua membuat heboh warga Desa Seberang Taluk, Kecamatan Kuantan Tengah.
Selain diduga punya dua suami, ibu beranak empat itu juga diduga punya banyak pria simpanan.
Wanita berinisial S (38) itu juga dikenal warga sebagai perempuan yang doyan gonta-ganti pasangan.
Perilaku S itu pun membuat resah warga desa karena bertentangan dengan adat dan agama.
Warga menggeruduk rumah wanita tersebut lalu mengusirnya dari kampung.
Warga desa itu juga menyoraki dan mencaci S saat keluar rumah menuju mobil polisi.
Kapolres Kuansing AKBP Rendra Oktha Dinata membenarkan adanya warga melakukan pengusiran terhadap wanita itu.
"Benar, ada warga yang melakukan pengusiran atau penolakan terhadap seorang wanita.
Tapi, bukan masalah bersuamikan dua pria.
Yang bersangkutan sudah bersuami sah, namun ditengarai sering bawa laki-laki lain ke rumahnya dan dianggap berzina," ujar Rendra melalui keterangan tertulis, Rabu (8/6/2022).
Rendra menjelaskan, pengusiran wanita itu dilakukan warga pada Selasa (7/6/2022), sekitar pukul 20.30 WIB.
Warga ramai-ramai datang ke rumah ibu rumah tangga (IRT) berinisial S (38) itu.
S diusir warga karena dianggap telah mendatangkan bala atau musibah.
"S diduga telah melakukan zina dengan salah seorang warga Desa Beringin Taluk," kata Rendra.
Menanggapi dugaan perbuatan S, ninik mamak atau lembaga adat yang terdiri dari beberapa orang penghulu sepakat untuk menolak keberadaan wanita itu di Desa Seberang Taluk.
Setelah adanya penolakan dari warga dan ninik mamak, S bersama suami serta anaknya berangkat ke Kota Pekanbaru.
"Sekitar pukul 22.15 WIB, wanita tersebut pergi bersama suami sah dan anaknya menggunakan mobil.
Situasi dalam keadaan aman terkendali," sebut Rendra.
Berdasarkan informasi yang dikumpulkan pihak kepolisian, S dikenal sering gonta ganti pasangan.
Padahal, dia sudah punya seorang suami sah dan memiliki anak.
"S diduga memiliki simpanan atau selingkuhan lebih dari satu orang," tutup Rendra.
Sementara itu, Kepala Desa Seberang Taluk, Kuswanto mengatakan, pengusiran wanita itu dilakukan karena S diduga melakukan tindak asusila.
Saat ditanya apakah benar wanita itu diusir karena bersuami dua, Kuswanto mengaku tak memiliki bukti untuk mengatakan hal itu.
"Warga bilang ke saya memang macam itu (bersuami dua).
Tapi kalau saya yang bilang tentu harus ada data.
Saya tak ada bukti mengatakan dia punya dua suami," kata Kuswanto saat diwawancarai Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu.
Baca juga: Viral Wanita Mengaku Kembar untuk Hindari Teman Kantor, Kalau Bertemu di Jalan: Aku Kembarannya

Kuswanto juga mendapat informasi bahwa S diduga selingkuh dengan pria lain di desa tetangga.
"S ini memang warga Desa Seberang Taluk.
Tapi, dia diduga berbuat asusila di desa lain.
Kalau di desa saya tentu sudah lama saya ambil tindakan.
Jadi, tadi malam ratusan warga mendatangi rumah S agar pergi dari kampung.
S diberikan sanksi adat, yaitu tidak boleh berada di kampung kami," jelas Kuswanto.
(TribunStyle.com/Jonisetiawan, TribunPekanbaru)