Breaking News:

Berita Viral

Kritik Penyelenggaraan Konser di Arab Saudi, Mantan Imam Masjidil Haram Divonis 10 Tahun Penjara

Soroti penyelenggaraan konser di Arab Saudi, Sheikh Saleh al-Talib mantan imam Masjidil Haram dipenjara 10 tahun.

Penulis: Vidya Audina Gesty Arinda
Editor: Delta Lidina Putri
The Morning Chronicle
Sheikh Saleh al-Talib dijatuhi hukuman penjara selama 10 tahun oleh pengadilan banding pidana khusus di Riyadh karena mengkritik penyelenggaraan konser di Arab Saudi 

TRIBUNSTYLE.COM - Soroti penyelenggaraan konser di Arab Saudi, Sheikh Saleh al-Talib mantan imam Masjidil Haram dipenjara 10 tahun.

Bagi beberapa negara, konser musik adalah suatu kegiatan yang lumrah untuk diselenggarakan.

Tetapi sepertinya, jika konser dilakukan di negara yang sangat kental dengan agama, masih menuai tentangan.

Hal itu pula yang terjadi di Arab Saudi, baru-baru ini.

Melansir dari Khaleej Times, seorang mantan imam Masjidil Haram di kota suci Mekkah dijatuhi hukuman 10 tahun penjara setelah diduga mengkritik pemerintah Arab Saudi karena mengizinkan penyelenggaraan konser atau pertemuan sosial.

Mantan
Mantan imam Masjidil Haram dijatuhi hukuman karena mengkritik soal konser di Arab Saudi (koreaboo.com)

Baca juga: VIRAL Wanita Arab Saudi Dihukum Penjara 34 Tahun Karena Retweet Cuitan Aktivis & Dituding Menghasut

Kritikan itu disampaikannya saat sedang melakukan khotbah, dikutip dari Kosmo, Rabu 31 Agustus 2022.

Alhasil, pria yang diketahui bernama Sheikh Saleh al-Talib dijatuhi hukuman penjara oleh pengadilan banding pidana khusus di Riyadh.

Padahal, Sheikh Saleh al-Talib juga menjabat sebagai hakim di Makkah.

Sebenarnya, pihak berwenang Arab Saudi sudah pernah menangkap Saleh untuk pertama kali pada tahun 2018.

Tetapi, pada saat itu mereka tidak memberikan alasan penangkapannya.

Rupanya, penangkapan itu juga terjadi setelah Saleh menyampaikan khotbah yang mengkritik Otoritas Umum Hiburan.

Otoritas Umum Hiburan sendiri adalah badan pemerintah yang bertanggung jawab untuk mengatur industri hiburan Arab Saudi.

Sheikh Saleh al-Talib disebutkan sangat keras mengutuk penyelenggaraan konser dan acara sosial yang menurutnya melanggar norma agama dan budaya negara.

Diketahui, Sheikh Saleh juga memiliki ribuan pengikut di seluruh dunia lewat YouTube-nya.

Pengikutnya itu juga dengan setia menonton khotbah dan bacaan Al-Qur'an-nya di YouTube.

Penangkapan Sheikh Saleh al-Talib ini, juga dilandasi karena Putra Mahkota Mohammed Salman melanjutkan upayanya untuk memimpin reformasi masyarakat Arab Saudi.

Sebab, ia ingin menghilangkan ketergantungan ekonomi negara yang sebelumnya bergantung pada minyak.

Khaleej Online melaporkan kalau dalam khotbahnya, Sheikh Saleh mencaci berbaurnya pria dan wanita bukan mahram di konser dan acara hiburan lainnya.

Sebagai informasi, beberapa waktu ke belakang ini, acara hiburan massal di Arab Saudi memang tak menjadi sesuatu yang baru lagi.

Padahal, tahun-tahun sebelumnya, kegiatan itu adalah hal yang kontroversial di Arab Saudi.

Pada festival MDLBeast di Riyadh 2021 lalu, yang mendatangkan 70.000 penonton juga menjadi pemandangan yang unik karena laki-laki dan perempuan dibolehkan berbaur dalam konser, hal yang sebelumnya dilarang.

Baca juga: Kenakan Pakaian Seksi saat Berfoto di Depan Masjid Al-Aqsa, Turis Wanita Asal Spanyol Tuai Kecaman

Beberapa orang terdekat Putra Mahkota Mohammed Salman juga menuturkan kalau kegiatan seperti konser adalah ekses yang tak bisa dihindari.

Karena, negara mereka sedang dalam transisi besar dari interpretasi Islam yang sangat konservatif ke masyarakat yang lebih permisif.

Perubahan ini bisa saja semakin cepat demi mencapai tujuan yang ditetapkan dalam proyek visi 2030 sang pangeran.

Pihak mereka juga ingin membentuk kembali masyarakatnya agar sesuai dengan harapan kaum muda.

Kisah Lainnya - VIRAL Wanita Arab Saudi Dihukum Penjara 34 Tahun Karena Retweet Cuitan Aktivis & Dituding Menghasut

Karena me-retweet sebuah cuitan di Twitter wanita di Arab Saudi ini sampai kena imbas di penjara 34 tahun.

Melansir dari Daily Star, seorang wanita Arab Saudi yang berkuliah di Leeds University, Inggris dijatuhi hukuman 34 tahun penjara karena melakukan aktivitas di situs Twitter.

Aktivitasnya di media sosial itu, dianggap sebagai ancaman kemanan nasional.

Wanita bernama Salma al-Shehab (34), dilaporkan ditangkap oleh pihak berwajib saat dirinya sedang pulang berlibur ke Arab Saudi.

Diketahui, ia ditahan oleh pihak berwenang karena mengikuti dan me-retweet beberapa aktivis yang dianggap mengganggu stabilitas negara.

Wanita di Arab Saudi divonis 34 tahun penjara karena retweet di Twitter
Wanita di Arab Saudi divonis 34 tahun penjara karena retweet di Twitter (Democracy Now)

Baca juga: VIRAL Gadis Muda Cari Jodoh di Twitter, Ungkap Daftar Panjang Kriteria Pria Idaman: Emang Ada?

Ibu dua anak ini awalnya hanya ditahan untuk dimintai keterangan sebelum ditangkap dan diborgol, dikutip dari Kosmo, Jumat 19 Agustus 2022.

Pengadilan terkait terorisme di Arab Saudi awalnya menjatuhi hukuman penjara kepada Salma selama 3 tahun.

Sebab wanita itu dituding telah menggunakan situs online untuk menghasut kekacauan publik, menyebabkan ketidakstabilan publik dan mengancam keamanan nasional.

Akan tetapi, hukuman menjadi lebih berat ketika jaksa penuntut umum berhasil meyakinkan pengadilan banding untuk memperpanjang hukuman penjara.

Maka, Salma dijatuhi hukuman baru yaitu 34 tahun penjara diikuti larangan perjalanan 34 tahun

Jika dia menyelesaikan hukumannya, Salma akan berusia 68 tahun ketika dia dibebaskan.

Tapi untuk sekarang, ia masih memiliki harapan untuk memohon agar pengadilan meringankan hukumannya.

Berdasarkan sidang pengadilan, Salma didakwa dengan kejahatan tambahan.

Ia disebut membantu individu yang berusaha menyebabkan gangguan publik dan mengganggu stabilitas serta keamanan publik dengan mengikuti akun Twitter tersebut.

Salma sebelumnya telah menunjukkan dukungan kepada beberapa aktivis Arab Saudi yang tinggal di pengasingan dengan me-retweet pesan mereka.

Dia juga berulang kali menyerukan pembebasan seorang aktivis hak-hak perempuan yaitu Loujain al-Hathlou.

Dikabarkan Loujain, dipenjara karena secara vokal memperjuangkan hak perempuan untuk mengemudi.

Baca juga: GARA-GARA Suara Fals, Penyanyi Bangladesh Ditangkap Polisi & Diminta Tanda Tangan Permintaan Maaf

Swnagai informasi, Salma selama beberapa waktu ke belakang ini tinggal di Inggris untuk melanjutkan studi Doctor of Philosophy (PhD) di University of Leeds.

Ibu dua anak itu digambarkan sebagai orang yang sangat berpengetahuan dan suka menentang ketidakadilan.

(TribunStyle/Vidya)

Baca artikel lainnya terkait berita viral

Sumber: TribunStyle.com
Tags:
Arab SaudiSheikh Saleh al-Talibimam Masjidil Haram
Rekomendasi untuk Anda
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved