Berita Viral
Mahasiswa KKN UGM Pulang ke Jogja Diiringi Tangis Massal Sekampung, Ini Alasan Warga Begitu Sayang
Para warga sebuah desa di Maluku ini menangis seolah tidak rela berpisah dengan para mahasiswa KKN UGM yang sudah dianggap keluarga sendiri.
Editor: Amirul Muttaqin
Tidak hanya melaksanakan program yang sudah dijadwalkan, para mahasiswa KKN UGM ini terlibat aktif membantu warga dalam berbagai kegiatan, seperti saat pemugaran masjid di desa tersebut.
“Kebetulan ada perbaikan masjid di desa kami dan para mahasiswa KKN ini juga ikut membantu,” katanya.
Selama hampir dua bulan berada di lokasi KKN, puluhan mahasiswa UGM ini tidak pernah berbuat masalah di dua desa tersebut.
Para mahasiswa berbaur dengan masyarakat dan menghargai serta menjunjung tinggi adat istiadat yang berlaku di dua desa.
Azis menyebut saat acara perkenalan misalnya, para mahasiswa langsung menyebut nama mereka dengan menggunakan marga dari orangtua asuh mereka di lokasi KKN.
“Itu yang bikin masyarakat sayang dengan mereka, jadi mereka perkenalkan diri langsung menggunakan marga di sini,” katanya.
Ketika berada di lokasi KKN, sejumlah mahasiswa bahkan belajar bahasa Key yang merupakan bahasa ibu di Maluku Tenggara.
Bahasa Key yang dipelajari itu kemudian digunakan saat berbincang dengan masyarakat.
“Ada beberapa mahasiswa yang sampai paham bahasa Key dan ada yang sudah bisa berbicara tapi tidak terlalu aktif,” katanya.
Para mahasiswa KKN UGM juga sangat memahami karakteristik masyarakat desa, dan selalu mampu beradaptasi dengan kebiasaan masyarakat.
Azis mengatakan, sopan santun yang ditunjukkan para mahasiswa selama berada di lokasi KKN membuat warga sangat menyayangi mereka.
“Mereka tidak sombong dan bisa beradaptasi dan berbaur dengan masyarakat, yang sangat kita kagumi itu mereka sangat sopan sekali,” ujarnya.
Perpisahan
Setelah sekitar dua bulan melakukan praktik KKN di dua desa tersebut, puluhan mahasiswa KKN UGM ini akhirnya kembali pulang.
Azis mengatakan, sebagian besar warga baik orangtua, remaja, dan anak-anak, ikut mengantar hingga ke Bandara Karel Sadsuitubun.