Sekolah Paksa Siswa Pakai Seragam Buatan Desainer, Orang tua di Inggris Dibuat Stres Karena Harga
Orangtua di Inggris mengeluarkan banyak uang hanya untuk seragam anak setiap tahunnya. Protes minta diganti seragam di supermarket
Penulis: Vidya Audina Gesty Arinda
Editor: Dhimas Yanuar
TRIBUNSTYLE.COM - Orang tua di Inggris mengeluarkan banyak uang hanya untuk seragam anak setiap tahunnya.
Seragam sekolah sejatinya adalah identitas yang mewakili seorang individu bahwa dirinya adalah pelajar.
Di Indonesia sendiri, tujuan adanya seragam salah satunya untuk menyamaratakan semua individu yang belajar, agar tidak terasa ada perbedaan tingkat sosial di antara mereka.
Namun, beda halnya dengan beberapa sekolah di luar Indonesia yang masih menetapkan pakaian bebas untuk sekolah hingga seragam yang memiliki harga fantastis.
Mirror UK melaporkan, baru-baru ini sejumlah orang tua di Inggris yang berjuang untuk menghidupi keluarga mereka, khawatir tidak akan mampu membeli seragam saat masa sekolah dimulai.

Baca juga: Tak Terima Rambut Dipotong, Siswa Laki-laki Serang Guru Perempuan hingga Mengancam Akan Habisi Nyawa
Hal ini karena beberapa sekolah telah melarang pakaian tidak bermerek kepada siswanya.
Padahal saat ini krisis biaya hidup tengah menghantui Inggris, dikutip dari Kosmo, Minggu (14/8/2022).
Tetapi, para orang tua diberitahu kalau anak-anak mereka perlu mengenakan seragam sekolah buatan desainer.
Karena hal tersebut, semakin banyak orang tua yang meminta bantuan dari badan amal seragam sekolah.
Ibu dari seorang siswa sekolah menengah, Jenny Rosenbaum mengajukan petisi kepada sekolah anaknya.
Ia meminta agar sekolah mengizinkan pakaian dari supermarket.
"Mana yang lebih penting antara anak bisa sekolah dan mengenyam pendidikan atau memakai seragam yang mahal?" ujar wanita tersebut.
"Tindakan itu seperti di sekolah swasta," murkanya.
Pada November tahun lalu, Departemen Pendidikan (DfE) memerintahkan sekolah untuk membatasi jumlah barang bermerek untuk membantu mengelola biaya.
Sebuah survei oleh Asosiasi Anak-anak sebelumnya mengungkapkan bahwa orang tua menghabiskan rata-rata £337 (Rp 6 juta) untuk seorang anak di sekolah menengah.
Sementara, untuk seorang anak di sekolah dasar sebesar £315 (Rp 5,6 juta).
"Kami memberikan panduan baru bagi sekolah untuk membantu membuat seragam sekolah terjangkau.
Kami juga memastikan setiap keluarga mendapatkan uang belanja yang tinggi untuk keluarganya," ujar juru bicara DfE.
Baca juga: Ingin Mabuk Pakai Cara Murahan, Pelajar India Kecanduan Minum Rebusan Kondom, Efeknya Sampai 12 Jam
Ia juga menyebut kalau setiap sekolah seharusnya menekan penggunaan barang bermerek dan memilih barang yang murah dan tahan lama.
"Ini mengharuskan sekolah untuk meminimalkan penggunaan barang-barang bermerek dan mengarahkan penggunaannya pada barang-barang murah atau tahan lama," tandasnya.
Kisah Lainnya - Tak Terima Rambut Dipotong, Siswa Laki-laki Serang Guru Perempuan hingga Mengancam Akan Habisi Nyawa
Rambut dipotong guru kedisiplinan, siswa laki-laki pukul guru perempuan pakai sapu hingga menyebabkan luka.
Seorang siswa kelas tiga tertangkap basah menyerang seorang guru perempuan di sebuah sekolah menengah di Bukit Sentosa, Hulu Selangor, Malaysia pada Rabu (3/8/2022), karena rambutnya dipotong.
Menurut Kapolsek Hulu Selangor, Inspektur Arsad Kamaruddin, korban yang juga seorang guru disiplin (52), saat itu tengah berpatroli sebelum akhirnya diserang oleh siswa kelas 3 itu.
Disebutkan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 12:30 siang.
Awalanya guru perempuan itu menerima laporan dari guru lain, kalau ada seorang siswa laki-laki berusia 15 tahun yang memiliki rambut panjang.
Baca juga: Dipengaruhi Obat, Wanita Nekat Potong Kemaluan Pacar hingga Berhubungan dengan Mayat Selama 3 Jam

Kemudian, ia pun menghampiri siswa itu dan kemudian memotong rambutnya.
"Siswa laki-laki menjadi marah dan mengancam akan membunuh.
Kemudian pelaku memukul korban dengan sapu lidi," jelas Arsad dilansir dari OHBULAN!, Jumat (5/8/2022).
"Akibat pukulan tersebut, korban mengalami luka di mata kirinya," sambungnya.
Selanjutnya, polisi dari Bareskrim Mabes Polri (IPD) Hulu Selangor menggerebek rumah tersangka dan menangkapnya.
Baca juga: Viral Pengantin Wanita Perlihatkan Rambut Beruban di Hari Pernikahan, Tak Menyangka Tuai Pujian
"Hasil tes urin tersangka negatif dan pemeriksaan catatan menemukan dia tidak memiliki catatan kriminal.
Tersangka ditahan mulai hari ini hingga besok untuk membantu penyelidikan.
Kasus ini diselidiki sesuai dengan Pasal 324 KUHP (KK) dan Pasal 506 (KK)," pungkasnya.
(TribunStyle/Vidya)