Tak Lagi Jadi Pengacara Bharada E, Deolipa Yumara Minta Rp 15 Triliun ke Negara: Saya Kerja Capek
Kesal dicabut sepihak, Deolipa Yumara bereaksi setelah tak lagi jadi pengacara Bharada E, minta Rp 15 triliun ke negara.
Editor: Joni Irwan Setiawan
Ya kalau enggak ada (Rp 15 trilun) kita gugat, catat saja," ujar dia.
Deolipa menegaskan akan menggugat Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono.
Dia mengaku akan memperjuangkan haknya secara perdata di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
"Semuanya kita gugat supaya kita dapat sebagai pengacara secara perdata Rp15 triliun," pungkasnya.
Mengaku Diteror
Sebelumnya kabar kurang menyenangkan datang dari Deolipa Yumara.
Pengacara berambut gondrong itu mengungkapkan kalau ia mendapat sejumlah teror dan tekanan imbas menjadi kuasa hukum dari Bharada E.
Teror- teror tersebut adalah mendesak agar Deolipa Yumara ini mencabut perkara hingga mundur jadi pengacara Bharada E.
Deolipa dan rekannya, Muhammad Burhanuddin diancam agar segera mundur dari kuasa hukum Bharada E.
Baca juga: Curiga Putri Candrawathi Tak Trauma, Pengacara Brigadir J : Giliran Ferdy Sambo Ditahan Bisa Datang

Dalam wawancaranya di acara Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Selasa (9/8/2022) Deolipa Yumara menegaskan dirinya dicurhati Bharada E soal fakta yang sebenarnya di hadi pembunuhan Brigadir J.
Mengetahui hal itu, pihaknya pun langsung membuat laporan kepolisian dan merevisi pengakuan Bharada E sebelumnya.
"Kan ada curhatan yang kami dengar. Curhatan dulu, baru BAP.
Kalau dia curhat boleh dong kami cerita? Namanya juga curhat," ungkap Deolipa Yumara, dikutip TribunStyle.com, Selasa, (9/8/2022).
Gara-gara hal itu, Deolipa Yumara malah di teror untuk mengundurkan diri jadi kuasa hukum Bharada E mencabut perkara.
"Saya punya harapan-harapan, yang pertama harapan pribadi saya, internal.