Breaking News:

Tahu Resiko Penyakitnya Jika Dioperasi, Sarwendah Singgung Peluang Sama: Bisa Meninggal, Bisa Sembuh

Sarwendah membahas soal resiko penyakit yang dideritanya. Istri Ruben Onsu menyinggung peluang sembuh dan meninggal sama.

Editor: Heradhyta Amalia Primadhani
YouTube Trans7 Official
Sarwendah membahas soal resiko penyakit yang dideritanya. 

TRIBUNSTYLE.COM - Sarwendah membahas soal resiko penyakit yang dideritanya.

Sarwendah kini tengah berjuang melawan penyakit yang diidapnya.

Ibu sambung Betrand Peto mengaku menderita pusing sejak 2017 silam. 

Kini, Sarwendah mengidap penyakit batang otaknya.

Istri Ruben Onsu akhirnya blak-blakan soal resiko jika penyakitnya dioperasi maka kemungkinan 50 persen sembuh, 50 persen meninggal.

Bagaimana curhatan lengkap Sarwendah?

Baca juga: Dapat Kiriman Hal Mistis, Sarwendah Curhat Alami Ini Tiap Malam: Gak Tahu Penyebabnya Apa

Sarwendah, istri Ruben Onsu, didiagnosis memiliki kista di batang otak.

Salah satu cara mengatasi masalah tersebut yakni tindakan operasi besar.

Namun, tindakan itu memiliki peluang berhasil dan gagal dengan persentasi sama besar, yakni 50-50.

“Masalahnya, kalau tindakan di batang otak itu, kemungkinan adalah 50:50. Mungkin kalau orang operasi usus buntu, sudah pasti operasi aman,” ujar Sarwendah, dikutip dari kanal YouTube TRANS7 OFFICIAL, Kamis (11/8/2022).

Ia kemudian menuturkan apa saja yang mungkin terjadi apabila operasi tersebut dilaksanakan.

“Kemungkinan 50:50 itu artinya, satu, bisa mungkin bisa meninggal, satu lagi mungkin bisa cacat. Yang satu bisa sembuh,” lanjut Sarwendah.

Hingga saat ini tim medis masih melakukan observasi untuk kista di batang otaknya.

Tim medis, kata Sarwendah, bakal melakukan tindakan setelah tiga hingga enam bulan observasi tersebut berjalan.

“Ya karena ini kan baru satu bulan. Jadi, kata dokter ya observasi dulu. Jadi, kayak 6 bulan kemudian, atau 3 bulan kemudian baru kita cek lagi apakah itu membesar atau kalau dia cuma di situ saja dan dia tidak mengganggu, dia tidak membesar, ya diamkan saja,” kata Sarwendah.

Sebagai informasi, sejak 2017 Sarwendah mengaku kerap mengalami pusing berkepanjangan tanpa sebab.

Kata Sarwendah, rasa pusing tersebut berpusat di belakang otaknya.

“Enggak ada penyebab apa-apa. Terus, nanti hilang sendiri. Tapi, pusingnya itu benar-benar kayak non-stop," ujar Sarwendah.

"Jadi, kayak berapa hari, benar-benar enggak ada break-nya. Misalnya, orang kan ada break-nya dikit, ini enggak ada, terus-terusan. Seharian full,” ungkap Sarwendah lagi.

Perempuan kelahiran Agustus 1989 itu mengungkapkan, rasa pusing tersebut baru mulai intens dirasakannya sejak 2 tahun terakhir.

Oleh karena itu, beberapa waktu lalu Sarwendah menjalani MRI dan ditemukan ada kista di batang otaknya.

Pusing berkepanjangan sejak 2017

Sarwendah, mengaku sudah mengalami pusing berkepanjangan sejak 2017.

Pengakuan Sarwendah tersebut mengenai penjelasan penyakit kista yang ada di batang otaknya.

“Iya, jadi itu karena aku migren terus. Setelah aku flashback itu, sudah dari tahun 2017,” ungkap Sarwendah seperti dikutip dari kanal YouTube TRANS7 OFFICIAL, Kamis (11/8/2022).

Sarwendah mengatakan, pada 2017, ia sudah mulai mengecek Elektroensefalogram (EEG) atau lain hal yang berkaitan dengan pusing di kepalanya.

Sementara, Sarwendah mengatakan, pada 2017, pusing yang dialaminya pada saat itu tidak begitu intens.

“Tetapi, dua tahun terakhir ini, semakin intens. Tahun kemarin, aku mau coba (untuk) MRI (Magnetic Resonance Imaging) tadinya,” ucap Sarwendah.

Karena pada 2021 pandemi Covid-19 menjadi salah satu wabah yang mengerikan bagi masyarakat, Sarwendah tidak jadi memutuskan untuk MRI di rumah sakit.

Dia mendapatkan saran dari dokter hanya untuk mengecek tulang leher terlebih dahulu.

Dari hasil pengecekan, ditemukan bahwa tulang leher Sarwendah berbeda dari sebelumnya.

Beberapa waktu lalu ia baru menjalani MRI dan ditemukan ada kista di batang otaknya.

“(Hal terburuk jika tidak diketahui) Berarti kalau dia, amit-amit pecah atau terjadi apa-apa, ya pasti mungkin bisa lewat (meninggal dunia),” ucap Sarwendah.

“Atau mungkin, karena kan di batang otak itu, keseimbangan kita semuanya di situ, jadi matanya mungkin miring sebelah, enggak bisa posisi balance, berdiri juga tidak bisa balance, dengar pun mungkin tidak bisa,” terang Sarwendah.

Betrand Peto ingin turut merasakan sakit kista di batang otak seperti yang diderita Sarwendah.

Secara tak langsung, Betrand Peto ingin merasakan penderitaan Sarwendah tersebut.

Dikutip dari YouTube TRANS7 Official, Selasa (9/8/2022), Betrand Peto atau Onyo mengaku belum menerima keadaan ini.

"Onyo belum nerima dengan keadaan ini karena sosok bunda ini di hidup Onyo adalah pahlawan yang sangat berarti banget sama kayak ayah."

Waspada, Vertigo Bisa Jadi Gejala Stroke Batang Otak

- Kepala pusing dan vertigo merupakan salah satu gejala stroke batang otak.

Stroke batang otak adalah pendarahan atau gangguan aliran darah di cabang arteri yang sangat kecil di batang otak.

Batang otak manusia rata-rata memiliki diameter sekitar 1,27 centimeter. Kendati ukurannya cukup kecil, bagian otak ini mengontrol semua aktivitas dasar sistem saraf pusat.

Antara lain kesadaran, tekanan darah, pernapasan, dan mengatur kontrol motorik tubuh.

Stroke batang otak dapat merusak sebagian atau seluruh fungsi ini. Sayangnya, penyakit ini terkadang sulit didiagnosis karena memiliki gejala yang kompleks.

Melansir American Heart Association, terdapat beberapa gejala stroke batang otak yang khas, antara lain:

Vertigo atau pusing
Gangguan keseimbangan tubuh yang parah
Gangguan penglihatan atau penglihatan ganda
Bicara cadel
Tingkat kesadaran menurun

Stroke batang otak parah dapat menyebabkan sindrom terkunci. Kondisi ini membuat penyintas stroke hanya bisa menggerakkan bagian matanya saja.

Vertigo atau pusing saja belum tentu gejala stroke batang otak. Stroke batang otak umumnya juga tidak disertai gejala stroke yang khas seperti lumpuh di sebagian wajah (perot), lengan, atau kaki.

Stroke batang otak disebabkan pendarahan atau penggumpalan darah yang menghambat aliran darah ke batang otak.

Terdapat beberapa hal yang bisa jadi penyebab stroke batang otak, antara lain:

Tekanan darah tinggi
Diabetes
Penyakit jantung
Fibrilasi atrium
Kebiasaan merokok
Cedera arteri karena gerakan kepala atau leher secara tiba-tiba

Melansir Verywell Health, stroke batang otak adalah kondisi darurat medis yang membutuhkan penanganan segera.

Cara menyembuhkan stroke batang otak utamanya adalah terapi trombolitik untuk melarutkan gumpalan darah penyebab stroke.

Setelah penyakit sembuh, penderita stroke juga perlu mengikuti terapi rehabilitasi untuk pemulihan.

Dengan penanganan yang tepat dan cepat, penderita stroke batang otak ringan dan sedang umumnya bisa pulih.

Gejala stroke batang otak seperti pandangan ganda dan vertigo bisa sembuh setelah beberapa minggu proses rehabilitasi selama beberapa minggu.

Artikel ini diolah dari BanjarmasinPost.co.id dengan judul: Reaksi Sarwendah Tahu Penyakitnya Dioperasi Beresiko Meninggal, Istri Ruben Onsu Pusing Non Stop

Tags:
SarwendahRuben OnsuBetrand Peto
Berita Terkait
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved